Menu

Mode Gelap

Diskursus · 11 Apr 2023 22:33 WIB ·

Sketsa Serba-Serbi Salat Subuh (20): Tausiah Minggu Subuh dengan Hidangan Makanan Kecil

 Ilustrasi. (Foto: rrstar.com).* Perbesar

Ilustrasi. (Foto: rrstar.com).*

Oleh Wina Armada Sukardi*

TELAH bertahun-tahun setelah salat subuh di hari minggu, di masjid kami dilanjutkan dengan ceramah atau tausiah oleh Pak Uztad Satari Mar’uf, ketua pengurus Dewan Masjid kami. Setelah ritual salat subuh, para jemaah mundur beberapa shaf, biasanya ke shaf kelima atau keenam. Sedangkan Pak Uztad kemudian duduk di kursi mimbar yang memang khusus dibuat untuk acara ini.

Mimbar diletakan tiga shaf kosong di hadapan para jemaah. Atau shaf kedua dari depan. Mimbarnya pendek sehingga sesuai dengan tinggi badan yang duduk di kursi.

Acara ini, menurut Pak Uztad sendiri, pertama-tama untuk silaturahmi para jemaah. Kemudian juga buat saling mengingatkan dan berbagi ilmu. Biasanya tausiah berlangsung sekitar kurang lebih 30 menitan. Para jemaah yang duduk santai menyimak dengan cermat yang dikemukakan Pak Uztad.

Di luar materi tausiahnya, ada hal yang juga menarik. Ketika Pak Uztad sedang menguraikan bahan pembicaraan, para jemaah dibagikan boks kertas kartun berisi kue. Biasanya isinya tiga macem. Sekali-kali, jika ada yang menyumbang, jumlah dapat menjadi enam macam.

Selain dibagi boks panganan, kami juga disuguhi minum teh panas manis. Bagi jemaah yang tidak minum air teh manis, boleh pilih air putih.

Selama pembagian makan dan minum, “ceramah” tetap  berjalan. Tak ada yang saling mengganggu. Sekali-kali penceramah malah mengatakan,”Ayo kita minum dulu suguhannya!”

Sebelumnya, dalam beberapa selingan tausiahnya, Pak Ustaz menjelaskan, selain urusan-urusan aqidah dan ibadah, umat Islam juga diajarkan untuk memperhatikan urusan-suruan dunia. Dan untuk urusan dunia ini, kata Pak Uztad, manusia diberikan pengetahuan apa yang baik bagi manusia itu, dan atau kelompoknya. Pembagian snack dan minuman adalah bagian dari urusan dunia agar kita juga dapat merasa senang.

Demikianlah sudah berlangsung lama setiap minggu ba’da sohlat subuh, di masjid kami diadakan tausiah dengan juga menyajikan suguhan pangan snack. Biasanya jemaah hanya minum saja, sedangkan boksnya dibawa pulang.

Jadi, ketika pulang sebagian besar jemaah membawa pulang “oleh-oleh.” Dari raut wajah dan gestur tubuhnya kentara para jemaah bersuka cita membawa makanan dari masjid, termasuk hamba ini.

Dalam kebudayaan orang Indonesia, membawa “oleh-oleh” atawa “berkat” dari suatu acara, merupakan kebiasaan atau tradisi yang kuat. Walaupun “oleh-oleh” atau “berkat” yang dibawa sebenarnya juga dapat dibeli dengan mudah, baik kesediaan maupun harganya, tapi buah tangan itu mempunyai nilai yang khas yang menyenangkan keluarga yang menerimanya. Maka para jemaah pun membawa pulang boksnya demgan senang hati.

Adapun minumnya ketika keluar dari masjid, pengurus masjid sudah menyediakan petugas yang membawa kantong plastik besar untuk tempat bekas minuman. Para jemaah membawa minumannya masing-masing waktu pulang dan nenempatkanya ke kantong plastik itu. Dengan demikian masjid tetap bersih.

Memang acara ini bukanlah bagian dari kewajiban atau sunah dalam salat subuh, tapi merupakan kegiatan tersendiri yang memberikan kemanfaatan buat jemaat. Sifatnya juga sukarela dan elastis. Jika setelah salat subuh, kita ada keperluaan lain,  kita boleh tidak ikut acara ini. Bebas saja. Bahkan kalau kita tidak ikut acaranya, tapi mau bawa pulang berkatnya juga boleh….

Oh ya, tentu ketika bulan puasa, kegiatan ini sementara ditiadakan.

Tabik.***

(Bersambung)

*Penulis, wartawan dan advokat senior serta Dewan Pakar, Pengurus Pusat Muhammadiyah. Tulisan ini merupakan reportase/opini pribadi.

Artikel ini telah dibaca 69 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Gubernur Jabar Pilihan Rakyat

3 Desember 2024 - 15:45 WIB

Mewujudkan Indonesia Emas 2045: Kemandirian Ekonomi Berbasis SDM Tangguh dan Pemanfaatan SDA

3 Desember 2024 - 10:18 WIB

Kenaikan Gaji Guru Non-ASN dan ASN; Menjadi Cambuk Guru Guna Mencetak Generasi Emas

1 Desember 2024 - 07:09 WIB

Detik-Detik Publik Memilih

25 November 2024 - 06:09 WIB

Kualitas Debat Pilkada 2024

15 November 2024 - 08:11 WIB

Stroke dan Penyebabnya, Bisakah Kita Hindari?

1 November 2024 - 09:14 WIB

Trending di Diskursus