KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – 78 Tahun Provinsi Jawa Barat berdiri, baru kali ini bisa mempunyai Masjid Raya yang membanggakan masyarakat Jawa Barat. Hal itu terlihat dari antusiasme masyarakat Jawa Barat, baik saat pembukaan maupun setelahnya. Mereka berbondong-bondong mengunjungi Mesjid Raya Al-Jabbar. Hal itu disampaikan Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Jawa Barat, H. Ijang Faisal, Jum’at (6/1/2023).
“Kami mengapresiasi terhadap apa yang telah dilakukan Kang Aher dan Kang Emil. Mereka berdua telah menginisiasi dan membangun Masjid Raya Al-Jabbar sebagai kado penghormatan untuk masyarakat Jawa Barat yang mayoritas muslim terbesar di dunia,” tutur Ijang.
Menurutnya, pembangunan sarana umum keagamaan dan sarana umum olahraga adalah bagian dari pembangunan infrastruktur yang sangat urgen bagi masyarakat. Selain juga jalan dan sarana lain yang merupakan bagian dari kewajiban yang harus dilakukan oleh Pemerintah sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat.
“Oleh karena itu, selayaknya seluruh masyarakat Jawa Barat mengapreasi dan ikut berbangga dengan keberadaan Mesjid Raya Al-Jabbar tersebut,” tandas Ijang.
Oleh karena itu, tidak dapat diterima dengan logika jika masih ada masyarakat atau kelompok masyarakat yang masih mempersoalkan atas pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar tersebut. “Pembangunan sarana olahraga di beberapa daerah pun tidak menjadi persoalan,” katanya.
Mesjid Al-Jabbar dibangun dengan biaya sekitar Rp 1 triliun. Masjid ini dibangun sejak 2017 di atas Embung Gedebage, Kota Bandung. Pembangunan Mesjid Al-Jabbar dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kementerian PUPR dengan pembangunan dilakukan dalam dua tahap.
Bagi negara yang penduduknya mayoritas muslim, bahkan lebih besar ketimbang muslim di Semenanjung Arab membangun masjid yang besar, megah, dan mahal merupakan hal yang biasa. Bahkan, sebelum Mesjid Raya Al-Jabbar, masyarakat Indonesia sudah memiliki masjid megah, besar, dan mahal, di antaranya Mesjid Istiqlal di Jakarta yang dikenal termegah se-Asia Tenggara. Bahkan, belum lama ini, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa renovasi Masjid Istiqlal pada tahun 2019-2020 menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 511,4 miliar.
Kemudian, Masjid Rahmatan Lil-Alamin dibangun oleh Universitas Al-Zaytun dengan tinggi enam lantai dan diklaim mampu mengakomodasi hingga 100.000 jamaah; Masjid Al-Akbar, masjid terbesar di Jawa Timur dan menjadi kebanggaan warga Surabaya yang memiliki keunikan karena dicat menggunakan warna hijau dan biru yang memberikan udara segar di dalamnya; Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh yang monumental; Masjid Dian Al Mahri di Depok Jawa Barat yang dikenal juga sebagai Masjid Kubah Emas karena keseluruhan kubahnya terbuat dari emas, sehingga menjadi masjid pertama dan termahal karena emas yang ada di seantero kubahnya.
“Kini alhamdulillah…telah berdiri masjid kebanggaan warga Jawa Barat, bahkan Indonesia, yakni Masjid Raya Al-Jabbar yang menambah deretan masjid besar, megah, dan memiliki beberapa keunikan, terutama aksitekturnya, sehingga patut kita syukuri, sebagai bagian dari perkembangan peradaban manusia,” pungkas Ijang.***