TUGUBANDUNG.ID – IBADAH haji jangan sekedar gugurkan ritual, apalagi wisata religi, namun harus mendorong tercapainya mabrur sepanjang hayat yang bisa menyatukan persaudaraan. Demikian disampaikan H Ijang Faisal, Ketua IPHI Jawa Barat l dalam acara Halal Bihalal Idulfitri 2002 PD IPHI Kabupaten Kuningan di Gedung IPHI Kuningan, Sabtu (4/6/2022).
“Sebab kalau salat itu untuk mengingat Allah, zakat untuk menyucikan harta kalian, sementara haji itu untuk menyaksikan langsung faidahnya,” kata Ijang
Apalagi, kata dia, kebijakaan haji saat ini makin ketat. Yang sudah naik haji tidak diberi kuota haji lagi kecuali menjadi petugas haji. Masa tunggu pun demikian panjang puluhan tahun, kecuali di Papua sekitar 7 tahun.
“Karena itu berbahagialah yang sudah haji. Dari riil cost saja Rp 90 juta namun masyarakat Indonesia hanya bayar Rp29 juta. IPHI juga organisasi termahal, kalau mau jadi anggotanya, minimal keluar uang Rp30 juta,” sambungnya.
Melalui berbagai benefit itu, maka Ijang meminta seluruh anggota meningkatkan persaudaraan di tengah polarisasi di negeri ini yang terus terjadi. Semboyan organisasi pun sudah menekankan persaudaraan.
“Saya minta pengurus IPHI Kuningan bekerja sebaik-baiknya, contohnya muscam dua kecamatan bisa diselesaikan. Jangan jadi organisasi tukcing, dibentuk tapi cicing,” katanya.
Ijang juga meminta hadirin sama-sama doakan untuk anak Gubernur Jabar, Eril, yang insya Allah syahid. “Saya juga sudah komunikasi menguatkan Ibu Gubernur Jabar yang juga sebagai Ketua Panasehat MTP Kuningan,” katanya.
Kegiatan IPHI Kabupaten Kuningan
Ketua IPHI Kabupaten Kuningan H. Hamzah Rukmana mengatakan, jamaah haji tahun ini dari kabupatennya berjumlah 458 orang dalam dua kloter. Kloter pertama berangkat tanggal 8 Juni serta kloter kedua 30 Juni.
“Anggota kami ada 15 ribu, dengan pengurus cabang kecamatan ada 30 dari 32 kecamatan di Kuningan. Alhamdulillah seiring pandemi jadi endemi, kegiatan IPHI Kuningan berangsur normal, seperti khotmil quran oleh MTP (Majelis Taklim Perempuan) IPHI Kuningan di lima kawedanaan,” katanya.
Hamzah mengatakan, anggota akan terus bertambah sekalipun masa tunggu haji di kabupaten tersebut sekarang jadi 34 tahun. Dari anggota tersebut, pekerjaaan rumah yang utama adalah terus berdayakan dakwah dan syiar terkait haji.
“Sesuai visi IPHI yakni mabrur sepanjang hayat, maka anggota kami harus terus edukasi masyarakat yang belum untuk mendaftar haji. Daftar saja dulu, nanti Allah yang panggil karena kebijakan haji itu dinamis,” pungkasnya.***