Menu

Mode Gelap

Diskursus · 4 Jun 2022 12:32 WIB ·

Dua Kejutan Membahagiakan di Pengujung Syawal 1443 H

					Penulis bersama pakar komunikasi dan motivator nasional Dr Aqua Dwipayana. (Foto: Dok. penulis).* Perbesar

Penulis bersama pakar komunikasi dan motivator nasional Dr Aqua Dwipayana. (Foto: Dok. penulis).*

Oleh Mochammad Irfan Islami*

PADA Selasa, 31 Mei 2022, sebelum azan subuh berkumandang, saya menerima kiriman pesan via WhatsApp (WA) dari Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana. Saya lihat jam, ternyata masih pukul 04.07 WIB. Masih di awal terbitnya fajar.

Pesan yang masuk itu berupa flyer tentang kegiatan Sharing Komunikasi dan Motivasi yang akan dilakukan beliau di hadapan para purnakerja atau pensiunan pegawai BNI wilayah 17, pada Selasa, 31 Mei 2022 pukul 08.30-selesai. Lokasinya di Bale Perwita, Taman Perwacy, Jl. Ringroad Selatan no 72 Manggisan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Mochammad Irfan Islami. (Foto: Dok. penulis).*

Mendapat kiriman flyer tersebut, saya pun meresponsnya dengan mengirimkan pesan balasan: “Wah tempatnya dekat sekali dengan rumah saya, Pak Aqua. Bila diperkenankan saya menemui di tempat tersebut sebelum acara. Pak Aqua, andai tahu sebelumnya, saya ingin sekali mengikuti acara motivasi Pak Aqua. Akan tetapi, hari ini pukul 10.00, saya keburu menyanggupi untuk bertemu dengan notaris di Kulon Progo.”

Di luar dugaan saya, Pak Aqua merespons balik WA saya tersebut dengan pesan sebagai berikut: “Aww, siap Pak IRFAN. Alhamdulillah… Mohon di-share lokasi n dikirimkan alamat rumah Bapak. Insya ALLAH saya silaturahim ke Bapak. Makasih banyak Pak IRFAN”.

Bagi saya, mendapat balasan langsung pesan WA dari sosok Pak Aqua merupakan kejutan tersendiri. Apalah saya ini. Saya bukan orang penting, bukan pula pejabat pemerintah maupun tokoh masyarakat, ataupun orang yang punya kelebihan tertentu. Merupakan kehormatan tersendiri, ketika pakar komunikasi yang juga dikenal sebagai ahli silaturahim ini berkeinginan untuk berkunjung ke rumah saya. Jelas ini kejutan dari Pak Aqua untuk saya di bulan Syawal karena 31 Mei 2022 persis bertepatan dengan 30 Syawal 1443 H. Sungguh kejutan yang membahagiakan bagi saya.

Bukan basa basi

Selanjutnya, chatting saya akhiri dengan mengirimkan share loc pada pukul 04.24 dan perbincangan via WA pun berakhir. Namun pada pukul 06.12, Pak Aqua kembali berpesan WA meminta tolong untuk mengirimkan alamat rumah kembali. Ini menunjukkan kesungguhan beliau untuk bersilaturahim ke rumah saya. Bukan sekadar basa-basi. Itulah seriusnya seorang Pak Aqua untuk menjalankan silaturahim.

Dan berdasarkan pengalaman beberapa tahun sebelumnya, Pak Aqua tiba-tiba menghubungi saya dan ingin bersilaturahim di Kantor Takaful. Saat itu saya menjadi Takaful Agency Director meski akhirnya pada hari itu karena faktor teknis akhirnya kami bertemu pertama kalinya di salah satu hotel di jalan Gejayan Yogyakarta.

Pada saat itu Pak Aqua menghadiahi saya dua buku karya beliau. Salah satunya adalah buku super best seller yakni “The Power of Silaturrahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi” yang sudah beberapa kali cetak ulang hingga lebih dari sembilan kali dengan total 170 ribu eksemplar. Dari buku ini pula kemudian lahir program umrah gratis The Power of Silaturahim (POS) I, II, III, dan IV. Sudah lebih dari 160 orang yang mendapat anugerah umrah gratis dan masih akan terus bertambah.

Selanjutnya, karena menurut saya ada keterbatasan waktu bagi Pak Aqua (yakni pukul 08.30 dijadwalkan bersama para pensiunan BNI), maka saya mengusulkan kami bertemu di lokasi sebelum dimulai acara. Sementara apabila seusai acara, saya sudah harus meluncur ke Kulon Progo karena sudah berjanji dengan notaris guna urusan penyelesaian pembelian lahan untuk pembangunan Pusdiklat Perkaderan Muhammadiyah. Pak Aqua setuju dengan usulan tersebut dan akhirnya pada pukul 08.24 kami bisa berjumpa.

Selama hampir satu jam sebelum acara dimulai kami berbincang-bincang. Pagi itu banyak ilmu dan pengalaman dari Pak Aqua yang bisa saya serap, sehingga tidak terasa acara sudah dimulai. Saya pun harus pamit karena ada janji dengan notaris di Wates Kulon Progo. Sebelum berpisah, Pak Aqua menyampaikan bahwa beliau insya Allah suatu saat akan berkunjung ke rumah saya.

Demikian kejutan kedua di bulan Syawal yang saya terima dari Pak Aqua.

Kejutan pertama

Sementara kejutan pertama terjadi 20 Mei 2022 bertepatan dengan 19 Syawal 1443 H. Saat itu saya mendapat tugas sebagai Master of Training sebuah pelatihan yang diikuti oleh Direksi dan Manajer dari empat Rumah Sakit Islam yang ada di DKI Jakarta, dilaksanakan pada tanggal 19-22 mei 2022 di sebuah hotel dekat dengan Sirkuit Sentul Bogor.

Pada tanggal 20 Mei 2022 saya berkirim kabar kepada Pak Aqua bahwa saat ini sedang berada di Bogor dan mohon izin bisa bersilaturahmi ke rumah Pak Aqua. Seperti dugaan saya, Pak Aqua merespons WA saya tersebut dengan mempersilahan saya untuk datang ke rumah beliau pada Sabtu, 21 Mei 2022 sore/malam hari seraya memberikan alamat lengkap rumah beliau.

Waktu tersebut dipilih oleh Pak Aqua mengingat hanya Sabtu sore atau malam beliau memiliki waktu senggang karena sebelumnya selalu padat aktivitas. Kala itu, pada hari Ahad pagi beliau juga harus terbang Ke Sumenep untuk memberi motivasi pada pertemuan BMT NU se-Jawa Timur dan dilanjutkan road show sharing komunikasi dan motivasi ke berbagai kalangan selama tiga hari di “Pulau Garam” Madura.

Sesuai dengan waktu yang disepakati saya diantar oleh teman yang bernama Abdurrahman Wachid yang merupakan dosen Universitas Muhammadiyah Hamka Jakarta yang juga direktur PT Utama Jakarta. Kami akhirnya tiba di alamat yang dituliskan oleh Pak Aqua. Saat memastikan bahwa kami telah sampai pada alamat yang benar, saya bertemu dengan seseorang di pintu garasi rumah di mana yang bersangkutan sedang menata buku melalui pintu belakang mobil.

Tatkala saya mendekat dan bermaksud untuk menanyakan alamat rumah yang diberikan oleh Pak Aqua secara tidak sengaja saya melihat cover buku-buku yang sedang di tata rapi di bagian belakang mobil adalah buku yang familiar saya lihat beberapa kali melalui WA yang dikirim Pak Aqua, sehingga pertanyaan saya kepada orang tersebut langsung to the point yakni, betulkah ini rumah Pak Aqua?

Sembari saya mengenalkan diri dan menyampaikan maksud kedatangan kami. Dengan sopan orang tersebut menjawab benar, bahwa ini rumah Pak Aqua. Akan tetapi ia meminta maaf, Bapak sedang tidak ada di rumah. Tidak lama kemudian, muncul Ibu Retno Setiasih (istri Pak Aqua) yang menyambut dan menanyakan ada keperluan apa? Saya menjelaskan bahwa saya dari Yogyakarta dan sudah ada janji dengan Pak Aqua untuk bersilaturahim di rumah sore ini.

Selanjutnya Ibu Retno meminta maaf dan menjelaskan bahwa Pak Aqua mendadak harus pergi ke Karawang karena ada mertua sahabat akrab beliau yang meninggal dunia. Atas penjelasan tersebut, saya sangat memaklumi dan kemudian langsung mohon diri untuk kembali ke lokasi pelatihan dan menganggap bahwa memang takdir Allah adalah tidak bisa bertemu dengan Pak Aqua saat saya ada kegiatan di Sentul Bogor.

Dalam perjalanan pulang, saya mengirim pesan WA kepada Pak Aqua bahwa saya telah sampai ke rumah beliau akan tetapi tidak dapat berjumpa karena Pak Aqua mendadak harus ke Karawang. WA tersebut lama mendapat respons hingga saya sampai kembali ke hotel di mana saya menginap dengan permakluman bahwa Pak Aqua tidak merespon WA saya karena sedang dalam perjalanan Bogor-Karawang PP dan informasi yang diberikan karena mendadak beliau menyetir sendiri.

Menjelang magrib saya sudah tiba di hotel kembali dan asyik dalam alur pelatihan yang kami kelola. Agenda malam terakhir di samping ada satu sesi materi dan juga sesi evaluasi akan dilaksanakan lomba pentas seni dari masing-masing kelompok peserta yang telah dibentuk sebelumnya.

Seusai makan malam dan saya tengah bersiap untuk masuk ruang training, pada pukul 19.33, Pak Aqua menelefon dan memberitahukan bahwa saat ini sedang dalam perjalanan pulang dari Karawang menuju Bogor dan diperkirakan sektar 30 menit lagi akan sampai. Beliau juga menanyakan apakah malam ini ada acara. Saya jawab bahwa malam ini saya hanya mendampingi saja di ruang pelatihan karena instruktur lain yang sudah diberi tugas untuk memandu rangkaian kegiatan malam ini. Mendengar jawaban saya Pak Aqua langsung merespon bahwa beliau menuju hotel untuk menemui saya.

Pukul 20.25 kembali Pak Aqua menelefon guna mengabarkan bahwa sudah tiba di parkiran hotel. Dengan gembira saya turun dari lantai 10 menyambut kedatangan guru dan motivator virtual saya. Ini perjumpaan kedua setelah yang pertama bertemu di Yogyakarta. Dan bagi saya ini kejutan karena di tengah kesibukan dan tentu capek perjalanan pergi pulang Bogor-Karawang, kemudian besok paginya pada dini hari harus terbang ke Surabaya dan berlanjut road show tiga hari di Madura untuk Sharing Komunikasi dan Motivasi, Pak Aqua Dwipayana masih menyempatkan diri dan waktu beliau untuk menemui saya yang bukan siapa-siapa.

Malam itu selain memberi saya dua buku super best seller yang berjudul “Humanisme Silaturrahim Menembus Batas” dan “Berkarya & Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial”, Pak Aqua juga berkenan berbincang-bincang sambil menyaksikan kegiatan lomba pentas seni. Dan sungguh luar biasa stamina Pak Aqua meski sejak awal saya persilahkan duduk, beliau memilih tetap berdiri sambil menyaksikan kegiatan sembari diskusi banya hal.

Banyak mendapat ilmu

Malam itu banyak ilmu yang saya peroleh dari Pak Aqua sejak beliau datang dan pamit pulang seusai menyaksikan lomba pentas seni para peserta pelatihan. Tatkala saya mengantarkan Pak Aqua ke tempat parkir mobilnya, beliau menanyakan berapa orang instruktur yang mendampingi saya dalam pelatihan ini, dan langsung saya jawab empat orang, semua dari Jakarta. Ternyata Pak Aqua menitipkan empat paket buku yang masing-masing berisi dua buku yang sama dengan yang diberikannya kepada saya.

“Buku-buku ini, tolong titip ya untuk dihadiahkan kepada para instruktur, semoga bermanfaat,” demikian Pak Aqua menyampaikan pesannya sebelum kemudian mengucapkan salam.

Kebiasaan berbagi kapan pun dan di mana pun merupakan salah satu ciri khas yang dimiliki oleh Pak Aqua, karena meyakini dengan berbagi sesungguhnya bukan mengurangi apa yang kita punya tapi justru akan menambah rezeki kita, sebagaimana janji Allah dalam sebuah ayat al Quran; “Perumpamaan orang yang bersedekah itu laksana menanam sebuah benih, di mana benih tersebut akan tumbuh menjadi tujuh tangkai dan setiap tangkainya terdapat 100 buah”. 

*Penulis, Takaful Sales Manager dan Staf Divisi Diklat Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Artikel ini telah dibaca 140 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Kurikulum Baru, Harapan Baru? Menelisik Perubahan Organisasi Kurikulum di Bawah Nakhoda Pendidikan Indonesia yang Baru

15 Januari 2025 - 08:45 WIB

Teori Hans Kelsen Vs Teori Sosiologi dalam Kasus Shin Tae-yong Vs Patrick Kluivert

12 Januari 2025 - 07:06 WIB

Terapkan PHBS, Pesantren Arrohmah Ciparay Bebas dari Perilaku Buang Air Besar Sembarangan

21 Desember 2024 - 15:21 WIB

Mau Anak Indonesia Bebas dari Penyakit Gigi dan Mulut? Ini Caranya!

19 Desember 2024 - 15:56 WIB

Urgensikah Kasus Harun Masiku ? Kriminalisasi Politik, Ataukah Hanya Politisasi Kelas Dinosaurus?

18 Desember 2024 - 17:48 WIB

Jamban Sehat, Jiwa Sejahtera

16 Desember 2024 - 20:22 WIB

Trending di Diskursus