KOTA BANDUNG (TUGABANDUNG.ID) – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Pasundan menyelenggarakan kegiatan pengabdian bertajuk “Pengembangan Pengetahuan Siswa Melalui Pembelajaran Grafologi di SMA Pasundan 3 Bandung”, belum lama ini.
Tim yang terdiri dari Dr.Yuyun Yuningsih,M.Si dan Dr.Riany Laila Nurwulan, M.Si mengarahkan kegiatan tersebut kepada siswa dan siswi SMA Pasundan 3 yang terletak di Jl. Kebon Jati No.31, Kb. Jeruk, Kec. Andir, Kota Bandung, Jawa Barat.
Secara terminologis, grafologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang tulisan. Grafologi berasal dari bahasa Yunani grapho yang berarti menulis dan logos yang berarti ilmu. Ada dua jenis grafologi, yakni grafologi yang bernaung di bawah psikologi dan grafologi yang ada dalam bidang linguistik. Dalam psikologi, grafologi adalah tentang analisis pola tulisan tangan yang dapat mengidentifikasi kondisi psikologis maupun karakter dari seseorang.
“Dari pantauan kami, ketrampilan membaca tulisan tangan belum banyak dikenal oleh masyarakat, termasuk juga oleh kaum pelajar. Demikian halnya dengan para pelajar/siswa/I SMA Pasundan 3 Kota Bandung,” ungkap salah seorang anggota tim, Riany Laila.
Di sisi lain, ia menambahkan, menganalisis tulisan tangan pada siswa SMA bisa dilakukan untuk melihat perilaku setiap siswa yang memiliki perbedaan untuk setiap jenjangnya. Hal ini menjadi penting karena dengan grafologi setidaknya siswa dapat saling mengenal karakter masing-masing lebih jauh sehingga tercipta saling pemahaman sosial di dalam kelas.
“Seringkali siswa di kelas kurang saling mengenal karakter antarmereka. Tak hanya itu, kemampuan pengenalan potensi diri juga masih kurang. Informasi tentang grafologi juga masih belum banyak diketahui, terutama sebagai salah satu alat analisis mengenal karakteristik diri atau kepribadian,” ujarnya.
Pelaksanaan PKM kemudian berfokus pada jenjang siswa SMA yakni siswa yang berada pada kelas XII. Pada jenjang ini seorang siswa akan mengahiri masa studinya di tingkat SMA, mereka akan memilih sekolah di jenjang yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi.
“Hal ini terkait dengan fokus siswa tingkat akhir SMA ini pada jurusan yang menjadi minat atau bakatnya serta berniat untuk mengembangkan potensi diri di bangku perguruan tinggi. Dengan demikian, dari grafologi ini juga siswa dapat lebih memahami karakter dan bakat serta potensi internal mereka,” kata Yuyun Yuningsih, anggota tim PKM lainnya.
Pelaksanaan PKM menggunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) yang memungkinkan siswa berpartisipasi dalam analisis masalah dan perencanaan. Tujuan jangka panjangnya adalah membuat siswa secara berkelanjutan menggunakan analisis tulisan tangan sebagai solusi masalah kepribadian.
Metode kegiatan melibatkan pembelajaran langsung dan praktik, dengan pemberian materi menggunakan metode ceramah yang sistematis dan menarik. Tim pengabdian berusaha menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah dipahami. Diskusi antara peserta terus didorong agar siswa berperan aktif dalam kegiatan.
Setelah PKM dilaksanakan, tim berkesimpulan bahwa siswa antusias dan tertarik untuk mempelajari grafologi. Mereka kemudian dapat membuat analisis sederhana untuk mengenal karakter temannya. “Juga dengan potensi diri mereka. Dari PKM ini, kami juga berkesempatan mengenalkan lebih jauh keberadaan Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial, khususnya di FISIP Unpas, sebagai sebuah keilmuan yang penting dan berdampak sosial di masyarakat,” ucap Riany lagi.***