KOTA TASIKMALAYA, (TUGU BANDUNG.ID). – Jelang Pilkada Kota Tasikmalaya patut diwaspadai partisipasinya para investor dengan para calon kepala daerah. Hal ini perlu dilakukan pengawalan untuk mencegah terjadinya demokrasi transaksi.
Aktivis mahasiswa Yuda Alfaripan Zeusley menyoroti Pilkada Kota Tasikmalaya dikhawatirkan banyak para sponsor atau investor yang menanamkan uangnya kepada sejumlah calon. Jangan sampai mengarahkan proses perjalanan demokrasi dan kebijakan ke arah yang negatif terhadap perkembangan kesejahteraan masyarakat Kota Tasikmalaya.
“Jangan sampai nantinya dijadikan ajang permudahan legalitas atau perijinan, ketika para investor dan pebisnis yang ikut menyokong calon harus dipastikan bukan untuk tukar guling kepentingan,” kata Yuda, Selasa (30/7/2024).
Para cukong Pilkada ada kasak-kusuk, lobi-lobi dan berusaha menjadikan calon dan investor bersepakat. Ini dikhawatirkan akan memunculkan pemimpin yang terjerat dengan hutang balas budi. “Pilkada ini harus bersih dan diawasi,” ujarnya.
“Juga sebagai ajang untuk mendapatkan proyek yang diinginkan. Sehingga akan berdampak terhadap lemahnya pengawasan anggaran juga dugaan penyimpangan laporan pertanggung jawaban dalam pengerjaan,” sambung dia
Sekbid Advokasi dan Hubungan Antar Organisasi PC PMII Kota Tasikmalaya ini juga mengatakan, Masyarakat harus meningkatkan skeptis dan nilai jual yang tinggi menghadapi momentum tersebut, masyarakat tidak boleh menjadi korban bisnis politik oligarki.
“Dari tahap awal kami ikut serta turun ke masyarakat mengawal idealisme pilkada. Membersamai masyarakat untuk berani menyuarakan apabila menemukan temuan- temuan yang melanggar Undang- Undang dan PKPU,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, masyarakat diharapkan mendapatkan kepala daerah yang benar- benar ingin mengabdi terhadap kesakralan hukum, memprioritaskan kepentingan umum dibandingkan kepentingan pribadi.
“Masyarakat tidak boleh termanipulasi dengan kebaikan musiman yang disiasati para bakal calon kepala daerah, yang sengaja dilakukan untuk kepentingan pencalonan saja,” katanya.
Hampir disetiap titik di jalanan Kota Tasikmalaya sudah banyak bertebaran baliho para bakal calon yang sebetulnya belum pada tahap kampanye, selain daripada mengotori keindahan jalan.
“Bagi kami adalah potensi besar untuk menarik simpati para investor yang berkepentingan untuk mengintervensi arah kebijakan nantinya setelah terpilih,” katanya. (ERW).***