Menu

Mode Gelap

Diskursus · 24 Apr 2022 20:14 WIB ·

Ramadhan Sebagai Bulan Literasi Bagi Umat Muslim

					Ramadhan Sebagai Bulan Literasi Bagi Umat Muslim Perbesar

Oleh H. Syahrir, SE, M.Ipol*

Selain ibadah puasa di bulan Ramadhan, pada bulan tersebut umat muslim menjadikan Ramadhan sebagai bulan literasi yang didasarkan pada 2 hal:

Pertama, pada bulan Ramadhan umat muslim memperingati peristiwa turunnya Al-Qur’an (Nuzulul Qur’an) di mana wahyu pertama kali yang diterima oleh Nabi Muhammad saat itu adalah surat Al-‘Alaq 1-5. Dalam surat tersebut terdapat pesan untuk membaca (iqra’) dan menulis yang dilambangkan dengan pena (qalam). Setiap bulan Ramadhan umat muslim lebih banyak meluangkan waktu untuk membaca (tadarus) /mengaji Al- Qur’an bersama-sama dengan lebih intens dibandingkan bulan yang lain. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut: “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Quran maka ia akan mendapat satu kebaikan dan dari satu kebaikan itu berlipat menjadi sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan alif lam mim sebagai satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR. Bukhari). Membaca Alquran dapat menenangkan hati dan pikiran. Semakin rajin membaca Alquran, maka semakin dekat dengan Allah SWT, semakin jiwa tersadarkan dengan keajaiban Al-Quran, dengan keindahan bahasa dan muatannya, hal ini dapat menambah keimanan kepada Allah SWT. Membaca Alquran dapat mendatangkan kebaikan dan kemuliaan pada hari kiamat serta Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang yang mengamalkannya.

Kedua, pada bulan Ramadhan, setelah umat muslim mengalami kemenangan dalam perang Bad’r, Nabi Muhammad SAW membuat sebuah kebijakan dengan memerintahkan tawanan perang untuk mengajari anak-anak membaca dan menulis sebagai syarat kebebasan. Kebijakan Rasulullah SAW itu kemudian melahirkan para penulis wahyu, pada awalnya hanya Alquran yang boleh ditulis, kemudian pada langkah selanjutnya hadits-

hadits Nabi Muhammad SAW juga mulai ditulis, sehingga lahirlah sebuah shahifah atau lembaran-lembaran tulisan yang berisi hadits yang ditulis pada zaman Rasulullah SAW. Shahifah dikenal dengan As-Sahifah As Shadiqah. Dalam Islam, kedua sumber pokok ajaran ini tidak hanya diyakini sebagai panduan atau petunjuk dalam kehidupan beragama tetapi juga sebuah landasan inspirasi dalam membangun kemampuan literasi umat muslim. Wallahu ‘Alam Bishowab.

*Penulis adalah Anggota Komisi 1 DPRD Jawa Barat & Ketua Dewan Pembina GLN (Gerakan Literasi Nasional) Gareulis Jawa Barat

Artikel ini telah dibaca 68 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Kurikulum Baru, Harapan Baru? Menelisik Perubahan Organisasi Kurikulum di Bawah Nakhoda Pendidikan Indonesia yang Baru

15 Januari 2025 - 08:45 WIB

Teori Hans Kelsen Vs Teori Sosiologi dalam Kasus Shin Tae-yong Vs Patrick Kluivert

12 Januari 2025 - 07:06 WIB

Terapkan PHBS, Pesantren Arrohmah Ciparay Bebas dari Perilaku Buang Air Besar Sembarangan

21 Desember 2024 - 15:21 WIB

Mau Anak Indonesia Bebas dari Penyakit Gigi dan Mulut? Ini Caranya!

19 Desember 2024 - 15:56 WIB

Urgensikah Kasus Harun Masiku ? Kriminalisasi Politik, Ataukah Hanya Politisasi Kelas Dinosaurus?

18 Desember 2024 - 17:48 WIB

Jamban Sehat, Jiwa Sejahtera

16 Desember 2024 - 20:22 WIB

Trending di Diskursus