GRAND SASSO, ITALIA (TUGUBANDUNG.ID) – Tiga atlet rangking bawah yang belum pernah merasakan menang di balap sepeda tingkat professional, akhirnya bisa unjuk gigi merasakan naik podium, bahkan di tingkat lomba amat bergengsi grand tour Giro d’Italia 2023.
Mereka diberi keleluasaan melepaskan diri oleh para atlet rangking atas dan tim pendukungnya yang memilih berlomba monoton tanpa upaya untuk bersaing sejak start hingga finis pada etape VII, Jumat (12/5/2023) rute tanjakan kategori 1, Capua – Grand Sasso d’Italia 218 km. Finis di ketinggian 2.123 m dengan salju menyelimuti sepanjang 10 km menuju finis, temperatur amat dingin mencapai 1 derajat Celcius di lokasi finis.
Dari lima pembalap yang dibiarkan leluasa break away, tiga di antaranya berhasil tampil konsisten bekerja sama hingga memasuki 1 km terakhir yaitu Davide Bais (Eolo Kometa/Italia), Karel Vacek (Coratex/Cheska) dan Simone Petilli (Intermarche-Circus-Wanty/Italia).
Persaingan menuju finis akhirnya dimenangi Davide Bais (25) tim Eolo Kometa yang melesat pada 300 m terakhir dan finis sendirian dengan waktu 6 jam 8 menit 40 detik, kedua Karel Vacek (Coratex) tertinggal 9 detik dan ketiga Simone Petilli (Intermarche) + 16 detik.
Sementara peloton para unggulan di antaranya Remco Evenepoel (Soudal Quick Step/Belgia) dan Primoz Roglic (Jumbo Visma/Slovenia) termasuk pemegang maglia rosa (kaus pink) Andreas Leknessund (tim DSM/Norwegia) tiba di garis finis tertinggal 3 menit 10 detik, namun tak merubah apapun di klasemen rangking atas.
“Saya kehilangan kata-kata untuk mengungkapkan betapa bahagianya bisa memenangi etape lomba tingkat grand tour Giro d’Italia, ini sungguh sulit dipercaya, tidak ada yang tidak mungkin anda harus yakin. Ini tercapai karena kami bertiga bekerja sama dengan baik selama break away,” ujar Bais.
Hingga etape VII, pimpinan klasemen (kaus pink) untuk hari ketiga masih digenggaman Andreas Leknessund (tim DSM/Norwegia), kedua Remco Evenepoel (Soudal Quick Step/Belgia) + 28 detik, ketiga Aurelien Pentre (AG2R Citroen/Prancis) + 30 detik, keempat Joao Almeida (UAE Team Emirates/Portugal) + 1 menit, kelima Primoz Roglic (Jumbo Visma/Slovenia) + 1 menit 12 detik.
Unggulan Saling Tunggu
Etape VII rute tanjakan berat pertama pada Giro 2023 semula diharapkan akan penuh aksi persaingan para pembalap rangking atas, namun yang terjadi justru peloton melaju dengan kecepatan sedang tanpa ada yang inisiatif menyerang.
Menurut Alberto Contador juara Giro 3 kali, ini disebabkan Remco Evenepoel unggulan teratas yang unggul cukup solid atas semua pesaing utamanya, yaitu di atas 46 detik hingga 3 menit sehingga dia cukup bertahan karena masih ada 14 etape lagi.
“Sementara para pesaing utama seperti Roglic rupanya tidak bernafsu untuk menyerang Evenepoel di etape VII, tentu mengecewakan bagi penonton tapi ini bagian dari taktik lomba “tour”. Kita harapkan setelah etape IX akan ada persaingan menarik,” ungkap Contador yang kini menjadi komentator Eurosport pada Giro 2023.
Sabtu (13/5/2023) etape VIII (Termi – Fossombrone 207 km) rute perbukitan kombinasi datar. Para sprinter akan bisa unjuk gigi lagi kecuali ada “break away” para oportunis yang sukses hingga finis. (Bambang Kunthady)***