TASIKMALAYA, (TUGU BANDUNG).- Sudah 8 tahun lebih masyarakat menunggu perbaikan jalan yang tak kunjung direalisasikan. Peran pemeritah dalam membangun infrastruktur sangatlah penting, namun pada faktanya peran tersebut tidak dirasakan oleh masyarakat.
Ratusan warga Desa Mekarjaya, Kabupaten Tasikmalaya, turun ke jalan. Mereka menuntut Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya segera memperbaiki jalan yang dibiarkan rusak parah.
Selama ini Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya hanya berjanji, namun tidak kunjung memperbaiki jalan. Bagi masyarakat Desa Mekarjaya Kecamatan Padakembang, khusunya dari Kampung Cisemplo sampai Kampung Kokoncong yang meliputi 12 ke-RT-an.
Warga yang mayoritas pencaharian bertani dan berdangang ini, menilai jalan yang bagus sangat amatlah penting, karena akan membantu kelancaran kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat.
“Kondisi jalan yang rusak sangat menghambat perekonomian masyarakat setempat. Tidak hanya dalam hal ekonomi, jalan yang rusak disini, merupakan akses tunggal Wisata Pemandian Air Panas Citiis Galunggung dan Wisata Religi Citiis Galunggung,” kata Korlap Aksi Eka Yuda, usai Aksi Sabtu (13/5/2023).
Ia menyebut, diantara banyaknya dampak kerugian dari jalan yang rusak adalah terhambatnya sektor perekonomian masyarakat. Karena harus memakan waktu yang cukup lama, biaya produksi sektor pertanian pun menjadi lebih tinggi karena membutuhkan waktu yang cukup panjang.
Ditambah, lanjut Eka, membuat kendaraan milik para petani dan pedagang yang kadang kala rusak karena akses jalan tidak layak untuk dilewati.
Ditinjau dari sisi keamanan juga sangat memperihatinkan. Akses jalan yang rusak menyebabkan tingkat kerentanan dalam hal penanggulangan pasien gawat darurat juga meningkat.
“Tingginya tingkat kecelakaan juga harus diperhatikan, apalagi jauhnya sampai menyebabkan korban jiwa,” ungkap aktivis mahasiwa dari HMI Tasikmalaya tersebut.
Kata Eka, infrastruktur merupakan kunci keberhasilan peningkatan Ekonomi, setelah lama masyarakat terhambat perekonomiannya karena dampak pandemi Covid-19.
“Secara bertahap masyarakat Desa Mekarjaya, kembali memulai dan menstabilkan roda ekonominya, selaras dengan program pemerintah tentang PEN (Pembangunan Ekonomi Nasional), dengan mendogkrak UMKM, Kegiatan Usaha Ekonomi Kerakyatan, dan berbagai macam program lainnya,” katanya.
“Akan tetapi dengan infrastruktur yang rusak terutama akses jalan, maka mustahil kiranya jika harus meningkatkan pendapatan ekonominya,” sambung dia.
Menurut BPS ( Badan Pusat Statistik) Jawa Barat, Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Tasikmalaya merupakan prioritas kedua terakhir setelah Kabupaten Cianjur. Menimbang hal itu maka faktor penunjang mudah nya akses pendidikan pun adalah jalan dan infrastuktur yang lainya.
“Maka kami yang tergabung didalam Front Rakyat Revolusioner dan Gabungan Pemuda Mekarjaya, menuntut pemerintah untuk segera memperbaiki akses jalan, mengajak kepada seluruh elemen masyarakat dan pemuda untuk ikut andil dalam melaksanakan kewajibanya, ikut serta berpartisipasi dalam membangun daerah dan lingkungannya,” ujarnya.
Pihaknya menuntut, perhatian dari pemerintah untuk segera memperbaiki jalan yang rusak dan menuntaskan kewajibanya sebagai pemangku kebijakan dan pemimpin yang diamanahi oleh rakyat.
“Perlu di ingat pula rakyatlah sebagai penyangga utama terselengaranya pemerintahan, dan sebagai penyumbang utama terjaminnya perekonomian negara,” ujarnya.***
Tuntutan Massa Aksi
Tuntutan dari masyarakat saat aksi demo, mendesak Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya segera merealisasikan perbaikan ruas jalan Cisemplo-Kokoncong.
Korlap aksi Eka Yuda mengatakan, pihaknya mendesak pemerintah harus segera merealisasikannya. “Kami mendesak Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya segera memperbaiki ruas jalan Cisemplo-Kokoncong,” katanya, Sabtu (13/5/2023).
Ia menyebut, karena ruas jalan Cisemplo-Kokoncong merupakan akses tunggal yang dilalui masyarakat Desa Padakembang dan masyarakat Desa Mekarjaya menuju perkotaan.
Ditambah lagi, karena jalan rusak, laju ekonomi terganggu, pelayanan kesehatan pun terkendala waktu dengan melewati jalan rusak seperti ini. Selain itu, dampak dari akses rusak tersebut minat pendidikan bagi generasi bangsa menjadi menurun.
“Melihat kondisi jalan yang sangat mengkhawatirkan. Sangat miris sekali jika ruas jalan ini dibiarkan tanpa ada perhatian dari Pemkab Tasikmalaya. Kita sudah mengundang Bupati Kabupaten Tasikmalaya dan ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, agar melihat langsung dan mendengarkan langsung jeritan-jeritan masyarakat terkait rusaknya jalan,” katanya.
Tapi naas bupati tidak hadir dan diwakili oleh Kadis PUPR. Selain bupati yang tidak datang ketua DPRD pun tidak datang. “Padahal kami mengundang mereka secara baik-baik. Kami hanya ingin berdiskusi langsung diruas jalan yang rusak,” ungkapnya.
Sementara tanggapan dari pihak kepala dinas PUPR Kab. Tasikmalaya Fuad Aziz mengatakan, perbaikan jalan Cisemplo-Kokoncong sudah diusulkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Perbaikan tersebut masuk dalam anggaran tahun 2024 dan rencananya akan direalisasikan pada tahun itu juga. Adapun untuk sementara waktu ini, kondisi jalan yang rusak parah akan dilakukan perbaikan atau pemeliharaan jalan.
“Realisasi perbaikan ruas jalan Cisemplo-Kokoncong sudah di usulkan ke Provinsi dan akan direalisasikan pada tahun 2024. Untuk sementara akan dilakukan pemeliharaan di titik-titik jalan yang rusak parah dan berpotensi kecelakaan,” pungkasnya.***