Menu

Mode Gelap

Berita · 12 Jul 2022 22:08 WIB ·

Masih Kurang dari Kuota, Disdik Kota Bandung akan Kembali Buka PPDB Online

					Sejumlah sekolah dasar (SD) di Kota Bandung masih minim pendaftar baru. Alasannya mulai dari minimnya jumlah penduduk usia SD hingga pola pikir masyarakat terkait sekolah tertentu. (Foto: Diskominfo Kota Bandung).* Perbesar

Sejumlah sekolah dasar (SD) di Kota Bandung masih minim pendaftar baru. Alasannya mulai dari minimnya jumlah penduduk usia SD hingga pola pikir masyarakat terkait sekolah tertentu. (Foto: Diskominfo Kota Bandung).*

KOTA BANDUNG (TUGUBADUNG.ID) – Sejumlah sekolah dasar (SD) di Kota Bandung masih minim pendaftar baru, seperti di Banjarsari, Merdeka, dan Putraco. Faktornya beragam, mulai dari minimnya jumlah penduduk usia SD hingga pola pikir masyarakat terkait sekolah tertentu.

Hal ini disampaikan Ketua Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Edy Suparjoto pada Selasa, 12 Juli 2022.

“Seperti di Banjarsari, Merdeka, Putraco, sekolahnya berada di kawasan bukan padat penduduk. Misalnya, Banjarsari itu masuk zona B. Sedangkan usia SD di zona B itu termasuk sedikit,” ujar Edi.

Ia menambahkan, sedangkan minimnya pendaftar di Putraco disebabkan oleh pola pikir masyarakat.

Menurut Edi, masyarakat di sekitar sana telah menstigma SDN 206 Putraco Indah merupakan sekolah berkebutuhan khusus.

“Padahal kita telah berusaha mengurangi kuota sekolah Pelita dan Karangpawulang agar masyarakat bisa mendaftar ke Putraco. Namun, stigma ini masih melekat pada masyarakat,” akunya.

Ia mengatakan, rata-rata kuota peserta didik baru tiap sekolah antara lain 4-5 rombongan belajar (rombel). Satu rombel berisi 28 siswa.

“Ada sekolah yang hanya punya 2 dan 3 rombel. Malah ada yang 1 rombel. Tapi, rata-rata di Kota Bandung itu 4-5 rombel,” katanya.

Untuk menangani kejadian ini, Disdik Kota Bandung akan mengambil langkah dengan membuka kembali pendaftaran online bagi masyarakat.

“Ini memang sudah ada regulasinya di peraturan wali kota (perwal). Ketika sekolah belum terisi, biasanya secara sistem para peserta akan ditarik ke sekolah yang masih kosong berdasarkan jarak terdekat dari rumah ke sekolah,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga akan mempublikasikan daftar sekolah yang masih belum terpenuhi kuotanya. Namun, kata Edy, langkah ini juga perlu dibicarakan dengan kepala sekolah dan dewan guru dari masing-masing sekolah.

“Karena di tahap I dan II masih ada beberapa sekolah yang belum memenuhi kuota, sehingga kami coba untuk pemetaan pada sistem. Jika anak itu sudah diterima di swasta, tidak akan kami tarik,” ucapnya.

Sedangkan untuk tanggal pembukaan ulang, Edy akan mengoordinasikan terlebih dahulu dengan tim di aplikasi sistem. ***

Artikel ini telah dibaca 51 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Disparbud Jabar Dukung Upaya Jadikan Ubi Cilembu Mendunia

23 Januari 2025 - 17:43 WIB

LPS Pertahankan Tingkat Bunga Penjaminan Demi Menjaga Stabilitas Keuangan dan Perbankan

23 Januari 2025 - 17:37 WIB

Gerakan Tanam Pohon Hadiah Ulang Tahun Untuk Megawati Soekarnoputri ke-78

23 Januari 2025 - 13:31 WIB

Sharing Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana Berlanjut Kepada Para Guru dan Pegawai di Lingkungan Yayasan Hang Tuah

23 Januari 2025 - 07:32 WIB

Wilsford (Red Bull Bora) Kembali Terdepan Etape II

22 Januari 2025 - 22:15 WIB

Perluas Cakupan Jaringan hingga Pelosok Kabupaten Cianjur, Telkomsel Hadirkan Layanan Seluler di Desa Mekarmulya

22 Januari 2025 - 15:20 WIB

Trending di Berita