KABUPATEN SUKABUMI (TUGUBANDUNG.ID) – Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) melaksanakan kegiatan peresmian Rumah Transisi Kampus di Sukabumi. Dalam Kegiatan tersebut Universitas Bhayangkara Jakarta Raya juga melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (ABDIMAS) di wilayah sekitar Renzo Edupark Kabupaten Sukabumi.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Rektor Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Irjen. Pol. (Purn) Prof. Dr. Drs. Bambang Karsono, S.H., M.M., Ph.D., D.Crim pada Kamis (19/09/2024) yang dilaksanakan secara daring. Peresmian yang ditandai dengan menggunting pita dilakukan oleh Prof. Drs., Adi Fahrudin, S.Psi., M.Soc., Sc., Ph.D selaku Kepala LPPMP dan Dra. Truly Wangsalegawa, M.A.,M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) serta dihadiri perwakilan elemen masyarakat dan pemangku kepentingan di Rumah Transisi Universitas Ubhara Jakarta Raya di Desa Sekarwangi, Kec. Cibadak, Kab. Sukabumi.
Kegiatan tersebut dilakukan oleh 7 Fakultas yang ada di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya dan dilaksanakan pada 18-19 September 2024. PKM Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Ubhara Jaya menjadi salah-satu tim yang melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan melaksanakan Sosialisasi Komunikasi Kebencanaan Dalam Meningkatkan Kesadaran Mitigasi Bencana Alam pada Siswa Sekolah Dasar 09 Cibadak, Desa Sekarwangi, Kec. Cibadak, Kab. Sukabumi.
Mitigasi Bencana Alam merupakan hal penting yang perlu dipahami oleh masyarakat yang berada di daerah rawan bencana. Dengan memahami mitigasi bencana alam, masyarakat diharapkan akan lebih mengerti bagaimana cara menanggulangi bencana alam yang terjadi, dan juga diharapkan sudah dapat mempersiapkan hal-hal yang mungkin diperlukan jika terjadi suatu bencana alam di sekitarnya.
Dalam sosialisasi tersebut Tim Abdimas Fikom Ubhara Jaya melakukan pendekatan yang interaktif, seperti simulasi bencana, menunjukan video edukasi, permainan edukatif, dan kuis. Hal ini dilakukan agar anak-anak lebih tertarik dan mudah memahami konsep mitigasi bencana alam secara mendalam.
Narasumber melakukan interaksi dengan menceritakan kasus mengenai bencana alam dan bagaimana orang-orang tersebut dapat menyelamatkan diri dengan mitigasi yang tepat. Kemudian dilakukan diskusi interaktif untuk menggali pemahaman siswa. Dengan melibatkan siswa dalam simulasi bencana alam, hal ini memungkinkan siswa belajar langsung mengenai langkah-langkah dalam menyelamatkan diri.
Dalam kegiatan ini, siswa-siswa Sekolah Dasar 09 Cibadak dapat mengetahui bagaimana upaya yang harus dilakukan dalam mitigasi bencana alam yang terjadi di lingkungan sekitar mereka. Lebih jauh, dalam hal ini masyarakat, khususnya pelajar SD diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan survivability terhadap bencana alam. (NA)***