KABUPATEN SUKABUMI (TUGUBANDUNG.ID) – Perguruan Tinggi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Fakultas Ilmu Komputer melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dan Peresmian Gedung dalam rangkaian acara “Kegiatan Peresmian Rumah Transisi Kampus UBJ dan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Wilayah Renzo Edupark Kabupaten Sukabumi” pada Rabu – Kamis (18-19 September 2024) di Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertemakan “Mitigasi Pemetaan Lokasi Rawan Longsor di Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi” secara resmi dibuka oleh Ketua LPPMP Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Prof. Adi Fahrudin, Ph.D pada Rabu (18/9/2024) sore di Aula Renzo Eduparak Kec. Cibadak, Kab. Sukabumi. Kegiatan PKM dan sosialisasi berlangsung selama 2 hari.
Salah satu Program kegiatan sosialisasi dalam subtema “Mitigasi Pemetaan Lokasi Rawan Longsor” pada Rabu (18/9/2024) dilaksanakan di Kantor Balai Desa, Desa Sekarwangi, Kec. Cibadak, Kab. Sukabumi. PKM ini difokuskan pada perancangan dan memberikan pemahaman mitigasi terhadap penanggulangan bencana alam terutama longsor untuk mengurangi dampak kerusakan yang parah dan menurunkan angka korban jiwa dari bergesernya tanah (longsor) di Desa Sekarwangi.
Dalam kegiatan PKM dengan subtema Mitigasi Pemetaan Lokasi Rawan Longsor, Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. H. Tri Ginanjar Laksana S.Kom., M.Kom. M.CS, menyatakan bahwa kegiatan tersebut didasarkan pada permasalahan mitra di Desa Sekarwangi. Tujuan utamanya adalah untuk menanggulangi dan menurunkan dampak bencana tanah longsor.
“PKM ini berfokus pada perancangan dan mitigasi bencana alam berupa tanah longsor yang baru terjadi pada bulan Januari 2024 di RW 11 Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi,” kata Ginanjar.
Ginanjar menambahkan bahwa untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan kerjasama dan edukasi dengan Ketua Balai Desa setempat agar tidak terulang Kembali bencana alam berupa tanah longsor.
“Setelah melaksanakan wawancara, mahasiswa PKM melanjutkan dengan sesi edukasi yang mendalam mengenai penanggulangan bencana alam, khususnya tanah longsor. Mereka menjelaskan pentingnya pemetaan lokasi rawan longsor dan bagaimana teknologi GIS dapat digunakan untuk memetakan serta menganalisis daerah berisiko. Selain itu, para peserta diajak untuk berdiskusi tentang langkah-langkah mitigasi yang dapat diambil, seperti pembuatan saluran drainase dan penanaman vegetasi untuk menstabilkan tanah. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dan tanggap menghadapi potensi bencana di masa depan,” jelasnya.
Dalam pelaksanaan PKM, tim dosen dan mahasiswa Fasilkom Ubhara Jaya melakukan tahap persiapan mulai dari perizinan hingga menyiapkan materi serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Pada tahap pelaksanaan edukasi tentang penetaan rumah penduduk dengan mengikuti syarat dari pemerintah daerah yaitu ketika penduduk melakukan Pembangunan rumah di daerah rawan longsor dengan membuat Tembok Penahan Tanah (TPT) dengan kemiringan harus sesuai standar yang sudah di lakukan.
Andi mengatakan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan kedepan dapat memberikan inspirasi dan panduan bagi masyarakat desa dalam memitigasi dan mengetahui apa saja yang dilakukan sebelum dan setelah bencana longsor datang, untuk mengurangi jumlah korban jiwa. (NA)***