ZARAGOZA, SPANYOL (TUGUBANDUNG.ID) – Kolombia selama ini dkenal sebagai gudangnya jago tanjakan, namun dalam adu sprint negara yang terletak di dataran tinggi benua Amerika selatan ini juga membuktikan bisa bersaing di tingkat dunia.
Di bawah cuaca panas sprinter Kolombia Sebastian Molano (tim UAE Emirates) bisa mengalakan sprinter muda unggulan asal Australia Kaden Grove (24) tim Alpecin pada etape XII Vuelta, Kamis (7/9/2023) menempuh rute datar/perbukitan (Olvega-Zaragoza 150 km). Namun kaus merah pimpinan klasemen tak tergoyahkan digenggaman Sepp Kuss (Jumbo Visma/AS).
Pada adu sprint finis masal Olano mengalahkan Kaden Grove (Alpecin/Australia) dan Boy van Poppel (Intermarche/Belanda) di garis finis kota Zaragoza. Peloton utama termasuk pemegang kaus merah Sepp Kuss meintasi finis bersamaan dengan waktu sama 3 jam 23 menit 35 detik.
Pemegang kaus hijau (king of sprint) Kaden Groves (Alpecin Deceuninck/Australia) pada etape XII Vuelta 2023 ini telah berusaha keras untuk bisa memenangi etape untuk ketiga kali namun gagal karena posisinya terjebak para sprinter lain, sehingga harus puas finis kedua di belakang Sebastian Molano (tim UAE Emirates).
Groves pemegang kaus hijau sebelumnya telah merebut dua etape sprint finis yaitu etape IV dan V.
Setelah etape XII tidak ada perubahan di klasemen umum, Kuss masih kokoh menguasai pimpinan klasemen, dibuntuti posisi “runner up” Marc Soler (tim UAE Emirates/Spanyol) + 26 detik.
Protokol Pencegahan Covid-19
Virus Covid-19 pada 2023 bisa dikatakan sudah tidak lagi menjadi hal yang harus diwaspadai cukup hati-hati saja saat kondisi lelah karena hingga etape XII tidak ada yang kena infeksi Covid tidak sepeti tahun lalu pada Vuelta 2022 memakan korban 22 atlet harus mundur dari lomba karena positif Covid.
Menurut Dr. Manuel Sanchez, tim medis Vuelta, sebenarnya atlet punya kekebalan tubuh (anti virus) yang amat baik di atas rata rata orang biasa, namun karena berlomba pada kecepatan tinggi ratusan km. setiap hari pada lomba seperti Vuelta menyebabkan imunitas tubuh menurun cukup.
“Akibatnya virus apapun (flu, covid dan lainnya) bisa lebih mudah masuk menulari atlet, jadi tim dan atlet harus menjaga di luar lomba jangan menemui masyarakat umum, dan jauhi kerumunuan, memakai masker dan di Hotel makanan haus dijaga oleh ofisial bahkan ada tim yang bawa juru masak sendiri itu lebih baik, dan kurangi makan di tempat umum,” jelas Dr. Sanchez.
Jumlah peserta Vuelta di awal start etape-1 di Belanda 176, dan setelah finis etape XII menyisakan 160. Sebanyak 16 atlet terhenti karene cedera dan sakit.
Jumat (8/9/2023) etape XIII menempuh rute tanjakan berat 134 km (Formigal-Col du Tourmalet), porsi bagi para jago tanjakan dan rangking atas klasemen. Kemungkinan pergeseran pemegang kaus merah pimpinan klasemen bisa terjadi. (Bambang Kunthady)***