TASIKMALAYA, (TUGU BANDUNG).- Keramik trotoar banyak yang pecah dan kirmir draenasenya juga banyak yang rusak di seputaran Dadaha Kota Tasikmalaya.
Kondisi tersebut disesalkan warga karena mengganggu kenyamanan. Selain itu, dikhawatirkan pecahan keramiknya itu bisa membahayakan pejalan kaki.
Pedagang keliling, Jajang (41) mengatakan, dirinya menyayangkan karena rusaknya trotoar mengganggu para pejalan kaki. Terlebih kaum disabilitas.
“Setahu saya, keramik pecah-pecah ini sudah lama sekali. Jika diguyur hujan trotoar jadi licin, karena tembok dan keramiknya sudah mengelupas jadi tinggal tanah basah jika diinjak licin,” katanya, Selasa (21/2/2023).
Warga berharap, pemerintah membangun pasilitas publik itu tidak asal-asalan. Bahkan dikerjakan oleh rekanan yang bukan ahli atau perusahaan yang bergerak dibidangnya.
“Tak jarang, yang bangun trotoar atau kirmir jalan ini hanya asal beres saja. Padahal biayanya tidak murah,” katanya.
Salah seorang warga Yuda (22) mengatakan, dirinya mengetahui trotoar rusak itu sudah lama, bahkan keramik dibiarkan pecah itu hampir sepanjang trotoar yang ada di depan lapang bola basket.
Selain itu, kirminya juga dibiarkan ambruk hingga menutup saluran darenasenya. Ditambah sampah bekas makanan atau jajanan di buang ke selokan tersebut.
“Yang jadi khawatir itu, banyak keramik pecah dibiarkan. Hingga membahayakan pejalan kaki jika bisa tersandung,” katanya.***