KOTA TASIKMALAYA, (TUGU BANDUNG.ID).- Warga digegerkan dengan adanya aksi brutal geng motor yang melakukan penganiayaam hingga meninggal dunia.
Korban merupakan pelajar yang masih duduk di bangku kelas 2 Madrasah Tsanawiyah. Aksi brutal tersebut terjadi di Jalan Letjen Mashudi, tepatnya di Kampung Negla RT 03 RW 04, Kelurahan Setiajaya, Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya.
Korban diketahui berinisial GG yang masih duduk di bangku kelas 2 madrasah tsanawiyah. Selain korban meninggal, ada juga temanya yang masih ditangani medis akibat kebrutalan geng motor
Korban dievakuasi oleh warga sekitar dengan luka parah dibagian kepala. Bahkan kondisi korban saat dievakuasi warga diduga sudah meninggal.
Korban saat itu langsung dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan apa sebenarnya luka korban. Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi brutal geng motor itu terjadi pada Minggu (22/9/2024) sekitar pukul.01.00 wib.
Kejadian itu tepat didepan salah satu ruko percetakan di Jl Letjen Mashudi. Warga sempat mendengar keributan dilokasi itu. Sekelompok orang yang menggunakan motor dengan teriakan kata-kata kasar.
Salah sati warga Usep (45) mengungkapkan, dirinya mendengar adanya kejadian pelajar yang jadi korban geng motor. Para pelaku mengendarai motor dengan bergerombol dan mengacung-ngacungkan senjata tajam.
Setelah itu tak berselang lama kejadian ada pelajar yang di keroyok oleh geng motor. “Ada sejumlah motor dengan knalpot bising melintas ke Jalan Mashudi. Mereka mengendarai motor dengan ugal-ugalan. Tak lama kemudian ada korban yang dikeroyok geng motor hingga meninggal,” katanya.
Warga sekitar lokasi kejadian Evi mengungkapkan ada banyak motor yang melintas seperti sedang konvoi. Tak berselang ada motor lewat sekitar tiga motor. Pada saat itu terdengar keributan dan teriakan kata-kata kasar dengan diiringi suara bising dari knalpot motor.
Saat bersamaan terdengar seperti motor yang jatuh dan keributan. “Kajadian begitu cepat, ada suara seperti motor jatuh dan teriakan dan keributan,” katanya.
Hanya beberapa menit saja, sekelompok orang yang diduga geng motor itu kabur dengan motornya. “Saya sempat mengintip di lubang kunci pintu. Tidak lama sekelompok orang tersebut bilang udah, udah, pulang,” katanya.
Ia mengaku tak melihat secara langsung karena posisi rumahnya ada di sebrang jalan tempat kejadian. “Hanya mengintip dari jauh, terlihat korban dan temannya yang satu lagi tergeletak di jalan,” katanya.
Ditempat kejadian cukup sepi jika malam hari dan tak adanya penerangan jalan umum (PJU).
Sementara itu pihak keluarga korban meminta Kepolisian segera menangkap pelaku dan memberikan hukuman seberat-beratnya. Karena aksi geng motor tersebut dinilai brutal.(Erwin R).***