KOTA TASIKMALAYA, (TUGU BANDUNG.ID).- Warga Kota Tasikmalaya mencurahkan kesedihan dan kekesalan isi hatinya di media sosial Instagram pribadinya. Dimana dirinya menjadi korban keberingasan warga. Mobil kesayanganya jadi korban pemukulan saat karnaval HUT Kemerdekaan RI ke 79 di kawasan Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya.
Korban dalam unggahan curhatnya itu meminta tolong kepada warga net untuk memviralkan kejadian tersebut. Tolong bantu viralkan ya temen-temen. Begitulah isi curhatan salah seorang warga net di media sosial instagram @pndazha yang merasakan kegelisahan karena kendaraanya dirusak warga.
Menurut korban, Norma Zahara (35) yang saat itu mengemudi mobilnya mengungkapkan, bahwa dirinya tidak mengetahui bahwa jalur Jalan HZ Mustofa digunakan oleh masyarakat untuk gerak jalan dalam peringatan HUT RI ke 79.
“Namun, saat melintas dipersilahkan oleh salah satu warga untuk melintas dengan menggunakan lajur kanan. Namun saat melintas karena jalur HZ merupakan jalan dua jalur, jadi kerap berpapasan dengan mobil dari arah berlawanan,” kata pegawai swasta ini, saat dihubungi, Senin (26/8/2024).
Ia berharap pelaku bisa ditemukan, karena sudah membuat keresahan. Selain itu dirinya juga berharap agar kejadian perusakan mobil tidak terjadi kembali kepada orang lain.
Dalam rekaman video terlihat mobil sedan berwarna kuning saat dikerubuti massa dan terlihat massa memukuli mobil itu.
Menurutnya, kronologis pemukulan mobil tersebut, Ini kejadian kemarin hari Minggu tanggal 25 Agustus 2024 jam 09.00 wib, tepat di depan Hotel Grand Metro Jl HZ Mustofa, Kota Tasikmalaya.
“Sebelumnya saya dan orang tua menuju stasiun untuk mengantar ayah saya dengan jadwal keberangkatan kereta jam 09.30 wib. Dari mulai depan RS TMC, mobil sudah di stop ga bisa jalan karena ada gerak jalan agustusan,” ucapnya.
“Di situasi tersebut, tidak ada pemberitahuan jalur ditutup ataupun pengalihan jalur lain. Sehingga kami terjebak disana. Tapi ada dari pihak panitia menyuruh kami untuk pindah jalur yang sebelah. kami pun menuruti karena memang dikejar waktu,” sambungnya.
Namun baru 20 meter berjalan, kata dia, ternyata mobil kami menghalangi pengguna jalan lain yang terus klakson. “Otomatis saya sebagai sopir berinisiatif meminta kepada panitia untuk meminta kembali ke jalur kiri. Karena memang pejalan kaki belum sampai ke titik saya akan berbelok,” katanya.
“Tepat di depan Hotel Grand Metro saya akan membelokkan mobil namun dihadang secara tiba-tiba oleh motor yang membuat saya kaget dan mengklakson. Orang yang menghadang tersebut langsung membentak saya dan menunjuk-nunjuk ke arah mobil sambil berteriak memanggil teman-temannya,” tambah dia.
“Dalam hitungan detik, mereka mengerubuti mobil saya dan memukulnya menggunakan kayu balok dan helm. Ada juga yang menggunakan tangan kosong sambil memukul kaca dan bodi mobil kami. Bahkan ayah saya sempat akan di pukul oleh orang-orang tersebut, karena posisi kaca jendela tidak ditutup rapat atau terbuka setengah,” kata dia lagi.
“Di situasi yang saya rasa tidak akan kondusif lagi, saya memutuskan untuk tancap gas. Kejadian di video yang terekam merupakan cuplikan sebagian kejadian setelah perbuatan brutal mereka,” pungkasnya.
Aksi massa tersebut direkam dan diunggah oleh akun tiktok @putridarmawan.87 (ERW).***