KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Guna merespons globalisasi dunia, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Yapata A-Jawami Bandung terus mengokohkan nilai-nilai ajaran Islam sebagai ruh utama setiap materi perkuliahan. Bahkan, hal itu sudah ditanamkan sejak penerimaan mahasiwa baru, seperti pada PESAKTI (Pengenalan Sistem Akademik Perguruan Tinggi Islam) bagi mahasiwa baru Tahun Akademik 2022/2023 di Kampus Cileunyi Bandung (8-9/10).
“Kami tetap konsisten untuk menjadikan nilai-nilai ajaran Islam sebagai pilar bagi pendidikan di STAI Yapata Al-Jawami karena kondisi globalisasi dunia sekarang ini yang serba sekuleristik dan materialistik kalau tidak diimbangi dengan keteguhan hati dan ketaatan pengamalam nilai-nilai Islam, maka akan hancurnya generasi muda kita,” tegas Ketua STAI Yapata Al-Jawami Dr. K.H. Deding Ishak, S.H.,M.M. yang juga Ketua Komisi Hukum dan HAM MUI Pusat.
Memang faktanya dalam PESAKTI STAI Yapata Al-Jawami 2022/2023, mahasiswa baru diberikan berbagai materi yang fokus pada penguatan nilai-nilai Islami, sehingga PESAKTI bertemakan,”Menjadikan Nilai Agama sebagai Pilar Jati Diri Generasi Muda” dengan menghadirkan para pembicara yang kompeten.
Pembicara pertama memberikan kuliah umum dengan tema yang sama dari Ketua Paguyuban Profesor, Prof. Dr. H. Endang Komara, M.Pd. Menurutnya, Pendidikan merupakan pondasi dasar bagi kehidupan manusia, sehingga setiap anak sejak usia dini harus belajar untuk mengembangkan dan menggunakan kekuatan mental, moral dan fisik mereka. Pendidikan sangat penting bagi anak karena dapat mendidik anak untuk mencapai impiannya. Salah satunya melalui pendidikan.
Ditambahkannya juga, pendidikan Islam pada intinya adalah wahana pembentukan karakter manusia yang bermoralitas tinggi. “Dalam ajaran Islam moral atau akhlak tidak dapat dipisahkan dari keimanan. Keimanan merupakan pengakuan hati dari keyakinan kepada Allah Subhanu Wata’ala. Dalam menjalankan roda kehidupan sehari-hari, tingkat pendidikan membantu orang mendapatkan rasa hormat dan pengakuan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan baik secara pribadi maupun sosial. Pendidikan agama Islam sangat erat kaitannya dengan pendidikan pada umumnya, pendidikan agama Islam bertujuan untuk peningkatan ketakwaan terhadap Allah Swt.”
Pembicara lainnya, dosen Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Dr. H. Mahi M. Hikmat, M.Si. yang lebih fokus pada penguatan kurikulum STAI Yapata Al-Jawami dengan memberikan bobot berbagai mata kuliah unggulan seperti Jam’ul Jawami, Baca Tulis Al-Qur’an, Praktek Ibadah, Praktek Tilawah, dan Tahfizh. “STAI Yapata Al-Jawami, insya Allah tahun ini sedang membangun rumah tahfizh yang dikhususnya bagi para mahasiswa hafidz dan hafidzoh dengan gratis,” katanya.
Dalam kesempatan PESAKTI juga, tampil para pembicara Ketua Prodi masing-masing yang ada di STAI Yapata Al-Jawami, yakni; Kaprodi Pendidikan Agama Islam (PAI): Dr. Siti Nurhasanah, M.Ag, Kaprodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI): Dr. Dadan Firdaus, M.Ag, Kaprodi Psikologi Islam (PI): Dr. Tharir, M.Psi., Kaprodi Hukum dan Ekonomi Syariah (Hesy): Ginan Wibawa, S.H.,S.Hi.,M.H, dan Kaprodi Pendidikan Islam Anaik Usia Dini (PIAUD): Isye Oktavia, S.Pd.,M.Pd.
Materi yang mereka sampaikan makin menguatkan secara implementatif bahwa kebijakan STAI Yapata Al-Jawami konsisten untuk menebarkan nilai-nilai agama Islam. “Ini memang amah Bapa untuk tetap kami bersyiar nilai-nilai ajaran Islam melalui pendidikan tinggi,” tegas K.H. Deding Ishak yang juga Putra K.H. Totoh Abdul Fatah (Alm) mantan Ketua MUI Pusat. ***