KHAYBAR, SAUDI ARABIA (TUGUBANDUNG.ID) – Kerajaan Saudi Arabia paska pandemi Covid-19 semakin gencar mempromosikan negaranya sebagai destinasi kegiatan olahraga kelas dunia. Melambungnya harga minyak dunia sehubungan dengan serangan Rusia ke Ukraina tahun 2022 tentu semakin menambah kemampuan Saudi Arabia untuk membiayai berbagai kegiatan olahraga mempromosikan negaranya.
Dari lomba reli paling terganas di dunia, Reli Dakar, Grand Prix Formula 1, Kejuaraan Tenis, Golf, Pacuan kuda, Halang Rintang Kuda (Horse Jumping), balap sepeda Saudi Tour hingga MotoGP yang kini sirkuitnya tengah dibangun dan akan siap tahun 2024.
Setelah Reli Dakar 2023 usai digelar awal Januari, kegiatan berikutnya yang kini tengah berlangsung adalah balap sepeda Tour de Saudi Arabia 2023 (Saudi Tour 2023) yang pesertanya tahun ini semakin ditingkatkan kelasnya dengan partisipasi tim pro tour (divisi 1), sehingga kualitas lomba semakin berbobot sekelas dengan Le Tour de Langkawi – Malaysia.
Pada etape I Saudi Tour 2023, rute Alula International Airport – Khaybar 180,5 km pada Senin (30/1/2023), sprinter terkemuka Belanda, Dylan Groenewegen (Jayco –Alula) merebut etape 1 mengalahkan Dusan Rajovic (Bahrain Victoroius/Serbia) dan Max Walscheid (Cofidis/Jerman) di urutan kedua dan ketiga serta peloton 61 pembalap diberi waktu sama 4 jam 8 menit 9 detik. Untuk tiga teratas yang naik podium mendapat bonus pemotongan waktu 10, 6 dan 4 detik yang digunakan untuk penghitungan klasemen umum.
Dengan hasil etape I ini, kaus kuning tanda pimpinan umum dikuasai Dylan Groenewegen, kedua Rajovic + 4 detik dan ketiga Walscheid + 6 detik.
Saudi Tour 2023 yang dirintis 2020 akan berlangsung 5 etape, total jarak 830 km, dimulai dari Alula International Airport (Kota Alula) pada Senin 30 Januari 2023 dan berakhir Jumat 3 Februari 2023 di Maraya.
Sebanyak 16 tim ikut serta, di antaranya 6 tim pro divisi 1 sisanya 10 tim divisi 2 dan 3 dengan jumlah peserta 112 pembalap, setiap tim diperkuat 7 pembalap.
Satu tim divisi 3 asal Malaysia, Terengganu Polygon Cycling Team menjadi wakil satu-satunya dari wilayah Asia Tenggara (ASEAN). (Bambang Kunthady)***