Menu

Mode Gelap

Berita · 9 Feb 2023 16:21 WIB ·

Presiden Joko Widodo: Pers Kita tidak Sedang Baik-baik Saja

 TEMA Hari Pers Nasional 2023 Perbesar

TEMA Hari Pers Nasional 2023 "Pers Bebas, Demokrasi Bermartabat".*

MEDAN (TUGUBANDUNG.ID) – Hilangnya pendapatan dari belanja iklan akibat monopoli dari platform media digital asing mendapat sorotan Presiden RI Joko Widodo saat menyampaikan pesan pada puncak peringatan Hari Pers Nasional 2023 di Gedung Serba Guna Pemprov Sumatera Utara, Kota Medan, Kamis 9 Februari 2023

Presiden Joko Widodo atau Jokowi bahkan mengaku sedih ketika mengetahui belanja iklan media konvensional semakin berkurang karena telah diambil oleh media digital platform asing tersebut.

“Keberlanjutan industri media konvensional saat ini menghadapi tantangan berat. Pers kita sedang tidak baik-baik saja. Saya mendengar banyak mengenai ini, bahwa sekitar 60 persen belanja iklan telah diambil oleh media digital terutama platform-platform asing,” kata Jokowi dalam sambutannya.

Ia khawatir pada akhirnya sumber daya keuangan media konvensional akan terus berkurang. Hal inilah yang akan menyulitkan media dalam negeri.

“Sumber daya keuangan media konvensional akan berkurang terus. Larinya pasti ke sana. Dan sebagian sudah mengembangkan diri ke media digital, tetapi dominasi platform asing dalam belanja iklan telah menyulitkan media dalam negeri kita,” katanya.

Banyak membantu

Pada sisi lain pesannya, Jokowi memandang pers telah membantu dirinya bisa mencapai posisi saat ini sebagai Presiden Indonesia.

“Saya punya pengalaman pribadi yang dalam dan bersahabat dengan insan pers. Sejak menjadi wali kota, gubernur dan menjadi presiden, kata Jokowi, dirinya ke sana kemari untuk bertugas. Runtang runtung, jalan bersama ke kampung, pasar, desa, ke nelayan, bersama dengan para wartawan. Terbukti insan pers telah membuka harapan orang biasa seperti saya bisa menjadi presiden,” ujar Presiden menguraikan.

Atas nama rakyat dan pemerintah, Jokowi menyampaikan selamat Hari Pers Nasional kepada seluruh insan pers di Tanah Air. Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih atas kontribusi pers pada bangsa dan negara.

Sejak awal, kata Jokowi, media telah berkontribusi beras dalam menyuarakan ajakan perjuangan kemerdekaan. Lalu, menyuarakan inovasi dan pembangunan dan menjadi penopang utama demokratisasi.

Iklan digital

Menurut data, pada 2022 TikTok secara global berhasil meraup iklan sebesar Rp 158 triliun. Bandingkan dengan total belanja iklan media di Indonesia hanya Rp 135 triliun pada tahun yang sama.

Perusahaan riset Insider Intelligence, seperti dikutip dari Reuters pada Selasa, 12 April 2022 menyebutkan pendapatan iklan aplikasi berbagi video TikTok secara global diperkirakan meningkat tiga kali lipat pada 2022, menjadi lebih dari US$ 11 miliar atau sekitar Rp 158 triliun.

Angka tersebut melebihi pendapatan gabungan dari saingannya, Twitter, dan Snap. Twitter dan Snapchat masing-masing diprediksi menghasilkan US$ 5,58 miliar dan US$ 4,86 miliar dari pendapatan iklan pada 2022. Nilai gabungan kedua aplikasi masih kurang dari yang diproyeksikan untuk TikTok.

TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan Cina ByteDance, merupakan salah satu aplikasi media sosial paling populer di dunia dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif.

Pendapatan iklan media digital terus meningkat hingga jumlahnya mendekati bahkan melampaui media konvensional. Mengutip Statista, pendapatan iklan Google Search sepanjang 2021 saja sudah mampu mencapai US$ 146 miliar. Angka tersebut mendekati pendapatan iklan televisi global yang sebesar US$ 171 miliar, serta jauh melampaui media tradisional lain seperti media iklan luar ruangan (out-of-home advertising), koran, dan radio.

Sementara di Indonesia, Nielsen mencatat belanja iklan pada semester pertama 2022 hanya mencapai Rp 135 triliun. Nielsen mencatat angka belanja iklan berdasarkan gross rate card yang tidak termasuk diskon, promo, paket, dan lain-lain.

Nilai ini meningkat 7 persen dari Rp 127 triliun pada semester pertama 2021. Nielsen memonitor 15 stasiun televisi, 161 media cetak, 104 radio, 200 situs, 3 media sosial, dan iklan reklame di Jakarta. Belanja iklan masih didominasi untuk televisi sebesar 79,7 persen. Director Client Lead Nielsen Indonesia Selly Putri mengatakan, berdasarkan laporan Nielsen Ad Intel, TV masih mendominasi dengan porsi belanja iklan mencapai Rp 107,5 triliun.

“Kemudian diikuti digital yang meningkat 15,2 persen dengan kenaikan lebih dari 6 persen dengan belanja iklan mencapai Rp 20,5 triliun. Namun, terjadi kontraksi pada media cetak 4,8 persen dan radio 0,3 persen,” kata Selly di Jakarta, Kamis, 11 Agustus 2022 sebagaimana dikutip banyak media. ***

Artikel ini telah dibaca 39 kali

Baca Lainnya

Listrik di 9 Kecamatan di Sukabumi dan Cianjur yang Terdampak Bencana, Kembali Normal

6 Desember 2024 - 20:24 WIB

HUT SEI 17 tahun: Kolaborasi Hijaukan Bumi Membangun Negeri

6 Desember 2024 - 16:34 WIB

Kolaborasi Kimia Farma Apotek dan Good Doctor Tingkatkan Akses Layanan Kesehatan Digital Indonesia

6 Desember 2024 - 16:19 WIB

ITB Bersama Yayasan Rehabilitasi Yakkum Kembangkan PCast untuk Kesejahteraan Disabilitas

6 Desember 2024 - 13:07 WIB

Daop 2 Bandung Tertibkan Rumah Perusahaan di Jalan Natuna Bandung

5 Desember 2024 - 15:50 WIB

PLN Siaga Pulihkan Listrik Terdampak Banjir dan Himbau Warga Waspada Bahaya Listrik

4 Desember 2024 - 19:29 WIB

Trending di Berita