BALING, MALAYSIA (TUGUBANDUNG.ID) – Atlet muda asal Selandia Baru, George Jackson (23) yang memperkuat tim pro divisi 3 Bolton Equities Black Spoke (Selandia Baru) membuat kejutan tampil sebagai pemenang di rute perbukitan/tanjakan kategori 1 etape III balap sepeda Petronas Le Tour de Langkawi (LTdL), Malaysia pada Senin (25/9/2023).
Jackson yang baru saja menjuarai Tour of Taihu Lake 2023 di Tiongkok sebelum mengikuti LTdL 2023 finis terdepan menang adu sprint masal peloton 56 atlet pada rute sejauh 183 km dari Jeli ke Baling, mengalahkan Enrico Zanoncello (Green Project Bardiani CSF/Italia) di urutan kedua dan Carlos Canal (Euskatel-Euskadi/Spanyol) di urutan ketiga, peloton 53 atlet lainnya finis bersamaan dengan waktu sama 4 jam 14 menit 13 detik.
Enrico Zanoncello (Green Project Bardiani) yang tangguh di rute datar dan juga bagus di tanjakan pada etape II menempati rangking ketiga klasemen. Kini atlet asal Italia berusia 26 tahun ini mengambil allih pimpinan klasemen (kaus hijau) dari Arvid de Kleijn (Tudor) yang tercecer jauh sekitar 30 menit bersama rangking kedua klasemen Gleb Syritsa (Astana). Posisi runner up klasemen George Jackson (Bolton Equities/Selandia Baru) waktu sama. Dan ketiga jago tanjakan yang diunggulkan menjuarai LTdL 2023 Simon Carr (EF Education/Inggris) + 4 detik.
Peloton kedua termasuk pemegang kaus hijau (pimpinan klasemen) Arvid de Kleijn (Tudor Pro Team/Belanda) finis urutan ke-94 dan rangking kediua klasemen Gleb Syritsa (Astana/eks. Rusia) ke-89, keduanya dan peloton 40 atlet lainnya tertinggal jauh 30 menit 39 detik.
Pada perebutan poin klasemen king of mountain di puncak tanjakan kategori 1 Titiwangsa (1.039 m) km. 47, jago tanjakan asal Swiss Simon Pellaud (Tudor Pro Team) berada terdepan sehingga raihan poinnya kini mengangkat posisinya sebagai pemegang kaus polka d Pada perebutan poin klasemen king of mountain di puncak tanjakan Titiwangsa (1.039 m) km. 47, jago tanjakan asal Swiss Simon Pellaud (Tudor Pro Team) berada terdepan dan merebut kaus polka dot (king of mountain).
Pada etape III ini dengan jarak 100 km lagi menuju finis di Baling, grup 9 atlet tedepan dipimpin Simon Pellaud (Tudor), Simon Carr (EF Education), Joan Bou (Euskaltel Euskadi) dan Luca Covili (Green Project Bardiani).
Namun setelah ute tanjakan berakhir, jumlah atlet di peloton terdepan bertambah menjadi 53 hingga mencapai finis di Baling yang harus diselesaikan melalui adu sprint untuk penentuan pemenang.
Atlet Tim Nusantara Tercecer
Nasib buruk juga dialami wakil Indonesia, 4 atletnya asal Tim Nusantara Cycling tertinggal jauh di peloton kedua. Muh. Ridwan ke-100 dan Abdul Gani ke-108, keduanya tertinggal 30 menit 29 detik finis dalam satu grup bersama pemegang kaus hijau de Kleijn. Dua atlet Indonesia lainnya Muh. Arifin finis ke-116 dan Nur Firdaus ke-119, keduanya tertinggal + 30 menit 49 detik.
Dua anggota tim Nusantara Cycling lainnya yang bukan asal Indonesia yaitu Oscar Pachon (Kolombia) finis ke-101 dan Afiq Othman (Malaysia) ke-106, tertinggal 30 menit 39 detik di grup peloton kedua bersama anggota tim Nusantara lainnya asal Indonesia.
Prestasi tim Nusantara sebagai wakil Indonesia ini tentu memprihatinkan karena sebelumnya wakil dari Indonesia pada edisi LTdL sebelumnya bisa berprestasi dan disegani. Bahkan, Tonton Susanto jago tanjakan asal Pangandaran, Jabar bisa meraih gelar juara kategori Asia LTdL tahun 1998 ketika memperkuat tim Jabar sebagai wakil Indonesia. Setelah itu Tonton 2 kali lagi meraih gelar terhormat itu pada tahun 2003 dan 2005 memperkuat tim Telekom Malaysia.
Pada jumpa pers usai lomba, Enrico Zanoncello yang merebut klasemen kaus hijau menyatakan dirinya kurang puas karena kalah sprint oleh Jackson meski dalam kondisi fit karena baru mengikuti lomba Tour of Taihu Lake 2023 di Tiongkok.
“Saya punya keyakinan bisa menang sprint tapi akhirnya kalah meski kaus hijau klasemen saya raih. Di dua lomba di Tiongkok, Tour of Qinghai Lake dan Tour of Taihu Lake saya bisa memenangi etape,” ungkap atlet asal Italia yang pada LTdL 2023 finis ketiga pada etape II dan finis kedua pada etape III.
Sedangkan George Jackson pemenang etape III mengatakan dirinya berada pada kondisi bugar sehingga di etape III bisa tampil bagus. “Dukungan tim juga baik sepanjang lomba sehingga bisa unggul sprint finis peloton di etape III,” ujar Jackson yang prestasinya meyakinkan karena baru saja menjuarai Tour of Taihu Lake 2023 di Tiongkok pertengahan September lalu.
Di klasemen umum beregu tim Green Project Bardiani CSF (Italia) kini memimpin dengan total waktu tercepat 38 jam 45 menit 45 detik dibayangi Euskaltel-Euskadi (Spanyol) di posisi kedua dengan waktu sama. Sedangkan tim Nusantara Cycling (Indonesia) di urutan ke-20 (+ 1 jam 31 menit 57 detik).
Klasemen sementara hingga etape III
- Enrico Zanoncello (Green Project Bardiani CSF/Italia) 12 jam 55 menit 5 dtk
- George Jackson (Bolton Equities/Selandia Baru) sama
- Simon Carr (EF Education–Easy Post/Inggris) + 4 detik
- Carlos Canal (Euskaltel Euskadi/Spanyol) + 6 detik
- Joan Bou (Euskaltel Euskadi/Spanyol) + 6 detik
Selasa (26/9/2023) etape IV akan menempuh rute datar Bukit Mertajam ke Meru Raya, Ipoh sejauh 140 km. Para sprinter kembali akan beraksi, kecuali terjadi break away yang sukses tak terkejar hingga finis. (Bambang Kunthady)***