KOTA TASIKMALAYA, (TUGU BANDUNG.ID) – Aktivis Mahasiswa soroti minimnya Perhatian Pemkot Tasikmalaya terhadap anak. Hal ini dikhawatirkan akan memicu eksploitasi terhadap anak. Seperti maraknya anak jalanan.
Di momen Hari Anak Nasional marak anak- anak di Kota Tasikmalaya lebih memilih berkeliaran di jalanan daripada duduk di bangku sekolah untuk belajar. Fasilitas pendidikan yang dibutuhkan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa seharusnya dijamin pemenuhan hak dan perlindungannya oleh Pemerintahan Kota Tasikmalaya.
“Sejauh ini peran pemerintah masih minim dalam melaksanakan tugas untuk memberikan kehidupan yang layak bagi generasi penerus bangsa. Sudah diketahui bersama bahwa anak merupakan generasi penerus bangsa yang berhak untuk hidup, tumbuh, berkembang,” kata aktivis mahasiswa Muamar Khadapi, Kamis (25/7/2024).
Menurutnya, Pemerintah harus melakukan evaluasi besar-besaran terhadap kinerja dinas, sebab sejauh ini kinerja pemerintah hanya berfokus dalam agenda seremonial yang insidental. Agenda seremonial itu dampaknya hanya dirasakan sesaat, bahkan nyaris tidak dapat dirasakan sama sekali oleh rakyat Kota Tasikmalaya secara keberpihakan dan berkelanjutan.
Dikatakan Ketua Bidang Agama PC PMII Kota Tasikmalaya ini, Sebagaimana dalam al-quran surat al imran ayat 14, kedudukan seorang anak ialah sebagai kesenangan dan perhiasan di dunia.
Maka hari ini, kata Muamar, jika pemerintah membiarkan anak-anak menjadi pemandangan yang tak layak dilihat di jalanan, secara sadar pemerintah tidak mengikuti dasar hukum islam dan enggan memahami kedudukan seorang anak dalam dalam perspektif agama.
“Bukan hanya di satu tempat, ada beberapa titik lampu merah dan tempat rekreasi yang seringkali ditemukan banyak anak-anak yang berkeliaran mulai dari mengamen, mengemis, dan berjualan makanan dari siang hingga larut malam,” katanya.
banyaknya anak usia sekolah bahkan anak dibawah umur yang seharusnya belajar malah mengais uang receh di perempatan atau dibawah lampu merah di Kota Tasikmalaya
“Semestinya Dinas Sosial Kota Tasikmalaya melek terhadap realita yang hari ini nampak secara kasat mata bahwa masih banyak berceceran tindak eksploitasi anak yang terjadi di Kota Tasikmalaya, sehingga menyebabkan pemandangan yang kurang elok untuk di lihat,” kata
“Banyaknya anak ditemukan di jalanan, hal ini kami menilai peran Pemerintah Kota Tasikmalaya tidaklah nampak, apalagi kinerja dinas tersebut berdampak untuk kemajuan Kota Tasikmalaya,” sambung dia.
Ia menyebut, Dinas Sosial harus berperan aktif dalam menanggulangi fenomena yang terjadi di Kota Tasikmalaya ini. “Karena sejauh ini belum ada solusi konkrit yang dilakukan oleh dinas sosial Kota Tasikmalaya, pemerintah ini memang tidak mampu menunaikan tugas dari jabatannya, atau mereka memang acuh dan tidak berani bertindak,” ungkapnya. (ERW).***