KOTA TASIKMALAYA, (TUGU BANDUNG.ID).- Jelang akhir tahun yang kerap terjadi kenaikan harga pangan. Sebagai Upaya menjaga stabilitas harga pangan strategis di Kota Tasikmalaya khususnya menjelang akhir tahun.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya Aswin Kosotali mengatakan, Bank Indonesia Tasikmalaya menggandeng Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya Gelar Produk Pertanian dan Gelar Pangan Murah Kota Tasikmalaya di Gedung Creative Center Dadaha Kota Tasikmalaya pada Sabtu sampai Minggu (7- 8/10/2023).
Kenaikan harga pangan jelang akhir ini juga biasanya diikuti dengan peningkatan harga akibat peningkatan permintaan dan berbarengan dengan fenomena El-Nino yang menyebabkan kekeringan,
Event gelar produk pangan tersebut sekaligus merupakan bagian dari rangkaian HUT Ke-22 Kota Tasikmalaya. Beberapa komoditas yang ditampilkan dan diperjualbelikan dengan harga yang terjangkau bagi Masyarakat Kota Tasikmalaya salah satunya bersumber dari program Sejuta Tanaman Pangan Cegah Inflasi Tasikmalaya (Setaman Cinta).
“Oleh beberapa Gapoktan dan Kelompok Wanita Tani (KWT) dari beberapa kecamatan di kota Tasikmalaya yang menjual berbagai komoditas hortikultura diantaranya, aneka cabai, bawang merah, dan sayuran,” katanya Minggu (8/10//2023)
Kemudian, kata Aswin, dukungan dari Bulog Subdivre Ciamis melalui penyediaan Beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) varian beras medium dengan harga Rp10.900/Kg dan beberapa produk pertanian lainnya dari berbagai kelompok/komunitas.
Bersamaan dengan kegiatan ini, lanjut Aswin, dalam rangka mendorong penggunaan transaksi digital, Bank Indonesia Tasikmalaya bersama Bank Mandiri Tasikmalaya memfasilitasi pembelian secara non-tunai melalui kanal QRIS dan memberikan potongan harga bagi Masyarakat yang berbelanja menggunakan transaksi QRIS.
Selanjutnya dalam agenda tersebut juga dilaksanakan sebagai upaya mendorong diversifikasi pangan kepada masyarakat. Dimana turut diselenggarakan edukasi olah pangan yakni olah pangan ikan sebagai substitusi asupan protein.
Selain itu edukasi olah daging ayam beku, penyajian sambal dengan bahan alternatif saat cabai mahal dan penyimpanan produk hortikultura untuk jangka waktu pendek dengan menghadirkan narasumber Kontestan Master Chef Indonesia (MCI) sesi 8 Wita Wulandari.***