Menu

Mode Gelap

Berita · 30 Agu 2024 16:39 WIB ·

Kebahagiaan Rani, Tendik Teladan Universitas Islam Bandung, Mendapat Hadiah Jalan-Jalan Gratis ke Pulau Dewata Bali dari Motivator Kawakan Dr Aqua Dwipayana

					PENGUMUMAN pemberian reward tersebut disampaikan langsung oleh Dr Aqua Dwipayana di depan ratusan tendik, Jumat 16 Agustus 2024.  Hal ini membuat semua yang hadir termasuk Wakil Rektor II Unisba Prof Atih Rohaeti Dariah kaget. Mereka sama sekali tidak mengira Rani mendapatkan hadiah jalan-jalan ke Bali.* Perbesar

PENGUMUMAN pemberian reward tersebut disampaikan langsung oleh Dr Aqua Dwipayana di depan ratusan tendik, Jumat 16 Agustus 2024. Hal ini membuat semua yang hadir termasuk Wakil Rektor II Unisba Prof Atih Rohaeti Dariah kaget. Mereka sama sekali tidak mengira Rani mendapatkan hadiah jalan-jalan ke Bali.*

KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional, Dr. Aqua Dwipayana, dikenal sebagai pribadi yang dermawan dan selalu berusaha menyenangkan orang lain, tanpa memandang siapa mereka. Dalam setiap kesempatan, baik saat menyampaikan sesi Sharing Komunikasi dan Motivasi yang rutin dilakukan oleh doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) ini, maupun dalam kegiatan lainnya, selalu saja ada orang-orang yang tersentuh hingga meneteskan air mata bahagia atau mendapatkan kejutan istimewa berupa hadiah yang tak terduga.

Kali ini adalah Rani, seorang tenaga kependidikan (tendik) di lingkungan Universitas Islam Bandung (Unisba), salah satu kampus perguruan tinggi swasta terkemuka di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Perempuan kelahiran Bandung, 25 September 1992 itu, merasakan kejutan membahagiakan yang selalu menjadi bagian dari aktivitas silaturahim serta Sharing Komunikasi dan Motivasi Dr Aqua Dwipayana.

PADA Jumat 16 Agustus 2024 pagi, Dr Aqua Dwipayana menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada sekitar 250 peserta yang merupakan para tendik Unisba. Sharing bertajuk “Mempererat Persaudaraan Sesama Tendik” itu digelar di Aula Universitas Islam Bandung Gedung Hj. Kartimi Kridhoharsojo, Jalan Tamansari No. 1 Kota Bandung. *

Prestasi Rani sebagai tendik teladan Unisba pada 2019 serta pengalaman selama lebih dari sepuluh tahun mengabdi di lingkungan Unisba, menggerakkan hati Dr Aqua Dwipayana untuk memberikan hadiah membahagiakan bagi Rani. Ia mendapatkan reward dari pria rendah hati itu berupa jalan-jalan gratis ke Pulau Dewata Bali, bebas mau kapan saja, dengan transportasi dan akomodasi cuma-cuma dari sang motivator kawakan tersebut.

Pengumuman pemberian reward tersebut disampaikan langsung oleh Dr Aqua Dwipayana di depan ratusan tendik. Hal ini membuat semua yang hadir termasuk Wakil Rektor II Unisba Prof Atih Rohaeti Dariah kaget. Mereka sama sekali tidak mengira Rani mendapatkan hadiah jalan-jalan ke Bali.

Pada Jumat 16 Agustus 2024 pagi, Dr Aqua Dwipayana menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada sekitar 250 peserta yang merupakan para tendik Unisba. Sharing bertajuk “Mempererat Persaudaraan Sesama Tendik” itu digelar di Aula Universitas Islam Bandung Gedung Hj. Kartimi Kridhoharsojo, Jalan Tamansari No. 1 Kota Bandung.

Inilah kali ketiga bapak dua anak yang telah berbicara di depan jutaan publik di dalam negeri dan mancanegara itu menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Unisba yang berlokasi di kota berhawa sejuk tersebut.

DR Aqua Dwipayana menerima cendera mata dari Wakil Rektor II Unisba Prof Atih Rohaeti Dariah.*

“Pemanasan”

Tiga rangkaian Sharing Komunikasi dan Motivasi di Kampus Unisba ini seolah menjadi ajang “pemanasan” bagi Dr Aqua Dwipayana sebelum pada 17 September 2024 akan kembali melakukan kegiatan serupa. Materi yang akan disampaikan sosok yang memiliki jejaring pertemanan sangat luas tersebut di depan ribuan mahasiswa baru Unisba pada kegiatan penerimaan mahasiswa baru Unisba 2024.

Sharing Komunikasi dan Motivasi perdana Dr Aqua Dwipayana di lingkungan Unisba berlangsung pada Selasa 9 Juli 2024. Pria rendah hati itu sharing kepada pejabat struktural Unisba bertajuk  “Menjadi Perguruan Tinggi Islam Berdaya Saing Global di Era Society 6.0”. Sharing yang dirangkaikan dengan rapat kerja itu diikuti lebih dari seratus peserta dari para unsur pimpinan di lingkungan Unisba dan berlangsung di Swiss Belresort Dago Heritage Jl. Lapangan Golf Dago Atas No. 78 Bandung.

Selanjutnya, sharing kedua dilaksanakan pada Jumat 2 Agustus 2024 pagi. Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat itu berbicara kepada para tendik di lingkungan Unisba yang segera menghadapi masa purnakerja atau pensiun dari kepala bagian, kepala seksi, dan staf administrasi. Ketika itu, Dr Aqua Dwipayana menyampaikan materi Sharing Komunikasi dan Motivasi bertajuk “Menghadapi Masa Pensiun dengan Tenang dan Bahagia”. Sharing berlangsung di Vila Air Natural Resort Kompleks Vila Istana Bunga, Jl. Kolonel Masturi Km 09, Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Bandung Barat, Jawa Barat.

Saat sedang presentasi, Dr Aqua Dwipayana menyampaikan beberapa tendik Unisba yang berprestasi, baik di internal maupun di eksternal. Nama mereka ada di slide yang ditampilkan di layar.

Salah seorang di antaranya adalah Rani sebagai tendik teladan. Begitu menyebut namanya, Dr Aqua Dwipayana langsung meminta Rani ke depan. Menceritakan apa saja yang dilakukannya sehingga menjadi teladan.

“Saya bisa menjadi teladan karena dukungan dari pimpinan dan teman-teman. Mereka yang berjasa kepada saya,” jelas Rani.

Setelah itu, spontan Dr Aqua Dwipayana memberikan hadiah jalan-jalan ke Bali kepada Rani. Waktunya sepenuhnya diserahkan ke Rani.

Saat Dr Aqua Dwipayana menyampaikan itu, Rani dan seluruh yang hadir kaget. Mereka tepuk tangan sebagai wujud mengapresiasi.

“Qadarullah, betapa indahnya rencana Allah Swt ketika akhirnya tiba-tiba saya diberi hadiah jalan-jalan oleh Bapak Dr Aqua Dwipayana dan diumumkan langsung oleh beliau di depan audiens, sehingga sudah dipastikan izin cuti saya akan keluar,” ungkap Rani tak kuasa menahan kebahagiaan.

Ia merasakan perasaan yang campur aduk, heran, terharu, serta tentu kebahagiaan yang membuncah. “Semuanya sangat campur aduk dan terjadi bersamaan dalam waktu yang singkat, terlintas di benak saya. ‘Tadi malam saya berdoa apa, tadi malam saya mimpi apa?’ di tengah-tengah perasaan kaget, bahagia, dan antusias. Bahkan saat itu juga sempat terlintas di benak saya mau apa saja saya di Bali,” ucap Rani.

Sejatinya, Rani mengaku, beberapa waktu lalu sebelum ia sidang skripsi (Rani diberikan fasilitas melanjutkan studi ke jenjang S1 oleh Unisba), dirinya  sudah berniat bahwa selesai sidang akan mengambil cuti 1 hari dan pergi menikmati waktu sendirian sebagai self reward. Namun, karena beberapa tugas dan kewajiban di fakultas yang tidak mungkin ditinggalkan akhirnya niat tersebut belum bisa direalisasikan. Ternyata, skenario Allah Swt telah mewujudkan niat dan keinginan Rani tanpa pernah diduga.

APA yang dilakukan oleh Dr Aqua Dwipayana bukanlah hal yang mengejutkan. Pria yang gemar menjalin silaturahim ini sudah sering memberikan banyak kemudahan, bantuan, serta kejutan membahagiakan kepada orang-orang di sekitarnya.*

Apa yang dilakukan oleh Dr Aqua Dwipayana bukanlah hal yang mengejutkan. Pria yang gemar menjalin silaturahim ini sudah sering memberikan banyak kemudahan, bantuan, serta kejutan membahagiakan kepada orang-orang di sekitarnya. Sebagai mantan wartawan di berbagai media besar, yang memiliki perasaan lembut dan kecenderungan untuk membantu siapa saja, pria yang hobi membaca ini terus melakukan tindakan-tindakan tersebut sesuai dengan dorongan hatinya.

“Esensi dari silaturahim adalah membuat orang lain bahagia tanpa mengharapkan imbalan apapun, kecuali keikhlasan sebagai bagian dari ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan menyebarkan kebahagiaan kepada banyak orang, tanpa disadari hal yang sama akan kembali kepada kita,” ungkap Dr Aqua Dwipayana dalam berbagai kesempatan.

Mantan wartawan di banyak media besar ini juga sering menekankan bahwa inti dari setiap aktivitas positif adalah keikhlasan. “Apapun profesi yang dijalani, harus dilakukan dengan dimensi spiritual. Jangan berorientasi pada materi, dan lakukan semuanya dengan ikhlas. Jika kita berbuat baik dan ikhlas dalam melakukannya, insya Allah semua itu tidak akan sia-sia. Tuhan akan melipatgandakan balasannya, baik di dunia maupun di akhirat,” ujar Dr. Aqua Dwipayana dengan penuh keyakinan.

Rani juga sangat terkesan dengan penyampaian materi sharing Dr Aqua Dwipayana. Terutama kiprah dua anak tercintanya yakni Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana. Dua anak muda dan sepasang putri dan putri tercinta pasangan Dr Aqua Dwipayana dan istrinya, Retno Setiasih, juga memiliki sifat kasih sayang dan solidaritas sosial yang tinggi.

Dalam usia relatif masih muda, Ara dan Ero memiliki semangat berbagi yang tinggi hingga bisa mendorong sosok Jimmy Novenaldi, sahabat mereka sebaya bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Jimmy yang memiliki keterbatasan ekonomi dibantu oleh Ara dan Ero untuk bisa menggapai impiannya. Jimmy saat ini sedang menuntaskan pendidikan S2-nya di Universitas Negeri Yogyakarta.

Semua berjalan alamiah dan didorong oleh tekad kuat Ara dan Erto tanpa dipaksa atau diarahkan Dr Aqua Dwipayana. Inilah yang namanya “teladan dengan perbuatan”. Kiprah sosial Dr Aqua Dwipayana kepada siapa saja diteladani kedua putri dan putranya tanpa perlu diarah-arahkan.

“Pak Aqua Dwipayana yang saya hormati, saya mampu bertahan dan menjalani tugas dengan baik di unisba karena bantuan orang-orang baik di sekitar saya. Sebagaimana juga Ara dan yang membantu Jimmy untuk bisa tetap bertahan. Di tengah paparan bapak dalam materi sharing di Aula Unisba itu, saya dan teman yang duduk bersebelahan saling berbisik semoga suatu hari kami juga bisa menjadi Araa, Ero, dan tentu saja Bapak Aqua Dwipayana bagi Jimmy-Jimmy yang lainnya,” kata Rani menguraikan.

Mengabdi di Unisba

Dalam kisahnya, Rani bercerita pertama kali bergabung di Unisba adalah bulan Januari 2013. Setelah melewati rangkaian seleksi yang cukup panjang dari bulan September sampai Desember 2012, akhirnya ia dinyatakan lulus dan diterima sebagai calon pegawai tetap Unisba.

“Saya masih ingat betul, hari ketika saya menerima surat panggilan tes seleksi yang diantar Pak Pos ke rumah. Di hari yang sama, saya mendengar vonis dokter bahwa jari kaki ibu saya harus diamputasi karena luka diabetes. Ketika saya bercerita kepada teman, momen itu selalu saya gambarkan sebagai oase di tengah gurun pasir,” ujar Rani mengenang masa lalunya.

Sebagai anak tunggal dari keluarga yang amat sangat sederhana, sepucuk surat dari Unisba yang diantar Pak Pos adalah harapan baru bagi Rani untuk bekerja di tempat yang lebih baik. Harapannya memiliki kehidupan yang lebih layak. Mungkin karena hal tersebut, saat sesi wawancara dengan pimpinan yayasan, Rani menyampaikan bahwa dirinya sangat ingin diberi kesempatan untuk dapat menunjukkan kemampuanya.

RANI di antara teman-temannya pada prosesi wisuda studi S1 yang berhasil dijalaninya.*

Tempat pertama dirinya bertugas adalah Fakultas Kedokteran. Karena kegiatan akademik mahasiswa di Fakultas Kedokteran lebih panjang dan lebih padat daripada fakultas lainnya, di sini ia ditempa untuk selalu responsif, bekerja cepat dan tepat.

“Di sana saya dipertemukan dengan satu orang wanita hebat yang pada saat itu menjadi atasan langsung saya. Dari kesehariannya saya melihat dan mempelajari apa itu kesabaran dan dedikasi. Banyak yang menjadi momen pertama kali bagi saya di Fakultas Kedokteran Unisba. Pertama kali bertemu mahasiswa, pertama kali berkomunikasi dengan para dosen, pertama kali menjadi pengawas ujian, pertama kali bekerja team work lintas bagian, pertama kali mendapat honor, pertama kali makan bebek goreng, pertama kali pergi ke luar negeri. Bahkan saya sangat bahagia ketika pertama kali membawa snack box Kartika Sari ke rumah,” ucap Rani berkisah.

Ia melanjutkan, tahun 2015 adalah tahun yang sangat sulit karena sang ibunda berpulang. Tapi saat itu, rekan-rekan kerjanya di unisba silih berganti datang ke rumah. Unisba mengirimkan ambulans untuk mengantarkan jenazah sang ibu ke pemakaman. Bahkan Dekan Fakultas Kedokteran Prof Leva B. Akbar mengirimkan karangan bunga yang tidak pernah ada sebelumnya di daerah tempat tinggalnya.

“Hal yang paling membuat saya terkesan, Rektor Unisba (waktu itu) Bapak Prof. Dr. M. Thaufiq S. Boesoirie, menelpon saya secara pribadi untuk menyampaikan bela sungkawa dan permohonan maafnya karena tidak dapat hadir langsung. Telepon ini membuat saya yang hanya pegawai biasa merasa sangat istimewa. Saya sangat besyukur dan berterima kasih karena berkat bantuan keluarga besar Unisba saya bisa mengantarkan jenazah ibu dengan layak,” katanya menguraikan.

Setelah hampir 5 tahun ditempatkan di Fakultas Kedokteran, sesuai aturan kepegawaian yang berlaku, Rani kemudian harus dimutasi. Unit kerja kedua adalah Fakultas Teknik. Di hari ia harus pindah, wanita hebat di Fakultas Kedokteran itu menangis dan bertanya bagaimana caranya supaya saya tetap di sana.

“Saya terkenang, setelah ibu saya meninggal, beliau adalah orang yang selalu menyimpan obat, vitamin, dan makanan kesukaan saya di atas meja kerja. Sungguh Allah Mahabaik, Ia mengambil ibu saya setelah menempatkan saya di tempat orang-orang yang baik,” kata Rani bercerita.

Fakultas Teknik adalah fakultas yang sederhana, tidak semegah Fakultas Kedokteran. “Namun, di sana saya menjalani persahabatan dan petualangan yang menyenangkan. Pekan pertama saya bertugas, saya masih berfikir kenapa saya harus ke sini? Tapi teman-teman saya di sana sangat luar biasa, saya merasa kami berada di satu frekuensi yang sama. Pimpinan Fakultas terutama di program studi selalu menghargai pendapat saya, mempertimbangkan masukan dari saya, dan memberi kebebasan kepada saya untuk menyelesaikan pekerjaan,” ucapnya lagi.

RANI mendapatkan ucapan selamat dari Rektor Unisba Prof Dr Edi Setiadi pada prosesi wisuda.*

Di Fakultas Teknik Unisba, Rani bertemu dengan wanita hebat lainnya yang darinya ia mengaku belajar untuk bekerja lillahi ta’ala dan pemahaman bahwa Allah SWT tidak akan membiarkan umat-Nya yang sabar dan ikhlas.

“Apabila di Fakultas Kedokteran lingkup koordinasi saya hanya sebatas di internal fakultas, tapi di Fakultas Teknik saya harus bisa berkomunikasi dan berkoordinasi dengan berbagai bagian di universitas. Terlebih ketika saya diberi kesempatan untuk mengikuti seleksi karyawan teladan, saya hampir mengenal seluruh teman-teman di berbagai unit di Unisba.  Dukungan dari Fakultas Teknik sangat luar biasa, teman-teman, dosen dan pimpinan turut mempromosikan saya sebagai calon tendik teladan,” ucapnya bercerita.

Ketika akhirnya dirinya terpilih sebagai tendik teladan, seluruh Fakultas Teknik merayakannya. Itu adalah salah satu momen yang tidak akan bisa dilupakan. Tahun 2020, Rani kemudian mendapat tugas belajar dari Unisba. Pimpinan dan rekan-rekan tendik di Fakultas Teknik sangat proaktif dalam membantunya memilih jurusan saat itu serta memberi banyak kelonggaran agar ia bisa menjalani studi dengan baik.

Karena pengalamannya tersebut, saat ini Rani selalu berupaya memberi masukan kepada tendik junior yang gugup saat mendapat giliran mutasi untuk tidak takut menghadapi mutasi. “Karena kita tidak tahu, pengalaman luar biasa apa yang akan menanti kita di tempat baru,” ucapnya menegaskan.

Desember tahun 2022, Rani kembali harus mutasi ke Kantor Urusan Internasional, sebuah unit baru yang merupakan pengembangan dari bagian kerjasama. Di sini ia bekerja bersama 3 orang lainnya (1 kabag dan 2 kasi) di bawah komando Wakil Rektor IV Dr Ratna Januarita. Pertama kalinya bekerja langsung dengan pimpinan di universitas, membuat Rani lebih kaku karena cara berkomunikasi kepada pimpinan universitas yang merupakan top management tentu berbeda dengan cara berkomunikasi di fakultas.

Dalam waktu singkat tersebut, ia melihat dan belajar bagaimana para pimpinan harus selalu berpikir panjang dan beberapa langkah lebih jauh serta merumuskannya dalam langkah-langkah yang lebih konkret.

Hanya 10 bulan Rani bertugas di Kantor Urusan Internasional sebelum dimutasi ke Fakultas Hukum tepatnya di Prodi Doktor Ilmu Hukum. Perpindahan yang terakhir ini adalah perpindahan dengan penyesuaian yang sangat berat karena di samping prodinya yang lebih challenging, Rani juga masih harus menjalani tugas belajar. Mahasiswa program doktor tidak seperti mahasiswa S1 yang bisa ditegur dan diarahkan langsung. Pendekatan pelayanan kepada mahasiswa doktor ini sangat jauh berbeda. Terutama karena usia yang jauh lebih senior daripada karyawan tendik dan rata-rata mereka memiliki kesibukan karena sudah bekerja. Selain itu, para pengajar yang jauh lebih senior dengan pangkat akademik yang lebih tinggi juga membutuhkan pendekatan yang berbeda.

“Saya bersyukur akhirnya dapat menyelesaikan tugas belajar saya di tahun ini dan mulai bisa beradaptasi dengan baik di unit saya saat ini. Di Prodi Doktor Ilmu Hukum saya bisa merasakan perasaan luar biasa bahagia ketika seorang ibu mengucapkan terima kasih karena saya sudah membantu proses studi anaknya ketika anaknya sudah akan menyerah. Juga seorang istri yang juga berterima kasih karena saya sudah membantu proses studi suaminya ketika suaminya juga sibuk bekerja. Bagi saya, ucapan terima kasih seperti itu adalah penghargaan tertinggi atas pelayanan saya kepada mahasiswa,” kata Rani menguraikan.

Akhirnya, menurut Rani, Unisba sudah menjadi rumah kedua dan memberikannya persahabatan yang hangat di 11 tahun terakhir hidupnya. “Kehidupan saya menjadi lebih baik, selain itu saya juga diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan saya dengan beasiswa penuh. Semua sudah ditakdirkan Allah SWT,” Pungkas Rani.

KEBERHASILAN Rani menyelesaikan studi S1 mendapatkan apresiasi rekan-rekannya.*

Ke Bali bersama Wakil Rektor II

Setelah melihat kegiatannya di Unisba dan diskusi dengan pimpinannya, Rani memutuskan ke Bali pada Senin sampai Rabu, 2 – 4 September 2024. Ke sana bersama Wakil Rektor II Unisba Prof Atih Rohaeti Dariah.

Prof Atih sedang ada tugas selama tiga hari ke Bali. Atas izin beliau, Rani bisa bareng. Sekaligus agar ada temannya selama di sana.

Dr Aqua Dwipayana yang mendapat informasi tentang itu, langsung membelikan tiket pesawat Jakarta – Bali Pp buat Rani. Menyesuaikan dengan tiket Prof Atih yang telah lebih dulu dibeli.

Saat Dr Aqua Dwipayana membelikan tiket tersebut, Rani sempat kaget. Tidak mengira secepat itu mendapatkan tiketnya. Ia sangat bersyukur dan bahagia sekali.

“Assalamu’alaikum Wr… Wb… Selamat sore Pak Aqua. Mohon maaf saya baru menjawab WA Bapak. Terima kasih banyak, tiketnya saya terima. Semoga dibalas dengan rezeki yang lebih besar. Aamiin…,” ucap Rani.***

 

Artikel ini telah dibaca 99 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Bio Farma Tanam 2 ribu Pohon di Cibiru

24 Januari 2025 - 14:35 WIB

Federal Oil dan Gresini Racing Makin Nyaman Menyambut MotoGP 2025 dengan Pembalap Muda yang Menjanjikan

24 Januari 2025 - 06:21 WIB

Romo (Movistar) Dominasi Etape III, Ambil Alih Kaus Orche

24 Januari 2025 - 04:50 WIB

Sambut Isra Miraj, Siswa SD Darul Hikam Bandung Bercerita Lewat Berbagai Media Mulai dari Maket Hingga Teknologi Digital

23 Januari 2025 - 22:08 WIB

Disparbud Jabar Dukung Upaya Jadikan Ubi Cilembu Mendunia

23 Januari 2025 - 17:43 WIB

LPS Pertahankan Tingkat Bunga Penjaminan Demi Menjaga Stabilitas Keuangan dan Perbankan

23 Januari 2025 - 17:37 WIB

Trending di Berita