KABUPATEN TASIKMALAYA, (TUGU BANDUNG.ID).- Harga beras yang terus melambung hampir di semua daerah termasuk di Kabupaten Tasikmalaya, membuat resah warga. Terlebih keberadaan beras di pasar seolah menghilang sehingga harga semakin tak terkendali.
Salah satu pedagang beras di Pasar Tradisional Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya Kokom (49) mengaku kenaikan harga beras terjadi sejak tiga hari menejelang pencoblosan Pemilu Pilpres 2024. Harga terus naik seiring dengan pasokan beras menurun.
“Imbas pasokan dari petani berkurang. Disisi lain, beras dari bulog tidak masuk pasar. Sehingga harga beras sulit diturunkan pedagang,” katanya.
“Susah pasokan, stok beras di lapak saya juga hanya sedikit karena petani belum panen,” sambung dia.
Masyarakat berharap agar harga beras segera stabil. Terlebih, bulan suci Ramadan tinggal tiga pekan kedepan.
Mengetahui semakin tingginya harga beras du pasaran Satgas Pangan Kabupaten Tasikmalaya, melakukan inspeksi mendadak (sidak), Rabu (21/2/2024). Tim gabungan Kepolisian, Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya dan perwakilan Bulog mendatangi Pasar Tradisional Singaparna, toko swalayan hingga gudang bulog.
“Menyikapi kenaikan harga beras dalam sepekan ini, kami Satgas Pangan Kabupaten Tasikmalaya melakukan pengecekan ke pasar tradisional, Swalayan sampai gudang bulog,” kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta, Rabu (21/2/2024).
Dalam pengecekan dilapangan terutama di Pasar Tradisional Singaparna, Satgas menemukan harga beras mayoritas alami kenaikan. Harga beras medium dan premium tembus harga Rp16 ribu sampai Rp17 ribu perkilogram. Meski ketersediaan beras di pasar tradisional masih memadai, tapi harga jual beras mahal.
“Kami pastikan stok beras aman, sehingga bisa menekan harga agar tidak melonjak,” katanya.
Sementara itu kondisi berbeda terjadi di sejumlah toko swalayan. Dimana beras tidak lagi tersedia akibat minim pasokan. Hal ini harus segera diantisipasi. “Memang dibeberapa swalayan tidak tersedia beras. Tapi dibeberapa swalayan ada meski stoknya tidak banyak,” ucapnya.
Meski panen baru dimulai maret, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mengklaim stok beras masih mencukupi. Namun data pemerintah beras justru alami surplus. Demi menekan harga beras, oprasi pasar akan digelar di sejumlah kecamatan mulai Kamis 22 Februari.
“Jadi harga memang naik tapi kami pastikan ketersediaan beras aman. Bulan puasa aman. Kita akan operasi pasar murah dibeberapa kecamatan mulai Kamis (22/2/2024),” kata Kabid Perdagangan, Dinas Perdagangan, UMKM dan Perindusreian Kabupaten Tasikmalaya, Nina Rohmawati.***