LOMBA balap mobil Grand Prix musim 2024 hingga 24 Maret 2024 telah menyelesaikan tiga dari duapuluh empat seri yang akan dilombakan sepanjang tahun ini.
Dua seri pembuka 2024, seri I GP F1 Bahrain (2/3/2024) dan GP F1 Saudia Arabia (9/3/2024) seperti sudah di prediksi kembali didominasi oleh juara dunia 2 kali F1 (2022, 2023) Max Vestappen (Red Bull Honda/Belanda), menunjukan superiotasnya.
Namun dominasi Max Verstappen (Red Bull Honda/Belanda) untuk pertama kalinya setelah sembilan kali beruntun memenangi seri GP akhirnya terhenti pada seri III GP Australia 2024 di sirkuit Albert Park, Melbourne, Minggu (24/3/2024). Verstappen yang start dari pole position mengalami kendala pada rem kanan belakang mobil Red Bull Honda-nya saat lomba baru berjalan empat lap sehingga harus mundur dari arena lomba.
Tampil sebagai pemenang pada seri III GP F1 Australia 2024, pembalap Spanyol Carlos Sainz Jr. (Ferrari), diikuti posisi kedua rekan setimnya Charles Leclerc (Ferrari/Monako) dan ketiga Lando Norris (McLaren Mercedes/Inggris).
Meski gagal finis di GP Australia, Verstappen (Red Bull Honda) masih memimpin klasemen GP F1/2024 dengan raihan 51 poin, kedua Charles Leclerc (Ferrari) 47, ketiga Sergio Perez (Red Bull Honda/Meksiko) 46, keempat Carlos Sainz (Ferrari) 40 dan kelima Oscar Piastri (McLaren Mercedes) 28.
Sementara di klasemen Konstruktor Tim Oracle Red Bull Honda juga masih memimpin dengan 97 poin, kedua Ferrari (93), ketiga McLaren Mercedes (55) dan keempat Mecedes (26) dan kelima Aston Martin (25).
Red Bull Honda Masih Unggul
Dari sisi teknis, kemampuan tim Red Bull Honda musim 2024 ini masih akan terus mendominasi karena dari sisi aerodinamika sasis dan mesin, unggul dari semua tim peserta GP F1 lainnya seperti musin 2022 dan 2023. Dominasi Red Bull Honda tahun 2023 diperlihatkan dengan menyapu bersih hampir semua puncak podium dan hanya kalah di satu seri oleh Ferrari.
Scuderia Ferrari
Tim Ferrari meski berada di bawah bayang-bayang dominasi tim Red Bull Honda, masih menjadi pesaing utama bagi Max Verstappen dkk meskipun dari sisi kemampuan sulit bersaing pada kondisi normal. Peluang memberi perlawanan lebih di beberapa sirkuit tertentu bisa dilakukan Ferrari seperti sirkuit Albert Park, Australia, sirkuit jalanan Monte Carlo (GP Monako) dan sirkuit jalanan Singapura.
Mercedes
Mercedes adalah tim dengan status tim paling disegani di arna GP F1 khususnya di era Lewis Hamilton pembalap legendaries asal Inggris yang telah membukukan 7 gelar juara dunia hingga tahun 2021, Namun memasuki tahun 2022-2023, kejayaan tim Mercedes Petronas berakhir tanpa bisa memberi perlawanan berarti dan pada dua tahun terakhir ini hanya bisa menang sekali.
Terpuruknya tim Mercedes setelah dua tahun berkutat dengan berbagai masalah teknis (sais dan mesin), kini setidaknya memasuki tahun 2024 mulai sedikit ada titik terang setelah pada tes pra musim ada kemajuan yang dicapai tim asal Jerman ini.
Konsep sasis Mercedes W14 yang selama dua tahun digunakan (2022-2023) tak membuahkan hasil adalah upaya yang salah arah dan kini untuk musim 2024 para desainer F1 Mercedes akhirnya telah meluncurkan sasis baru yang diyakini akan bisa memulihkan performa Mercedes sehingga bisa lebih memberi perlawanan pada tim Red Bull Honda dan Ferrari.
“Kini kami mulai menemukan jalan pemulihan performa kami dengan sasis baru W15, masih perlu waktu pengembangan lebih lanjut namun masukan dari para pembalap cukup positif dari sisi handling ada peningkatakan signifikan,” ungkap Andrew Shovlin, Direktur Enginering Mercedes F1.
“Sulit memprediksi kemajuan sejauh mana yang kami akan capai musim ini, namunposisi kami sudah lebih baik disbanding setahun lalu. Kami akan terus bekerja dengan masukan dari dua pembalap kami, Lewis Hamilton dan George Rusell,” tegas Shovlin.
Seri IV GP F1 berikutnya GP F1 Jepang 2024 di sirkuit Suzuka pada Minggu (7/4/2024) yang merupakan kandang Honda pemasok, mesin tim Red Bull Honda. Kebangkitan Max Verstappen yang gagal finis pada seri III GP Australia. (Bambang Kunthady)***