KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Pada Jumat 26 Mei 2023, Politeknik Negeri Bandung (Polban) menyelenggarakan kegiatan bersih-bersih kampus yang melibatkan seluruh sivitas akademika. Acara ini turut dihadiri oleh Direktur Polban, Marwansyah, yang mengapresiasi inisiatif ini dan berharap dapat menjadi kultur baru yang melengkapi kegiatan akademik perkuliahan di Polban.
Kegiatan bersih-bersih kampus ini merupakan bagian dari upaya Polban dalam menciptakan lingkungan kampus yang bersih, nyaman, dan ramah lingkungan. Dengan melibatkan semua elemen sivitas akademika, termasuk mahasiswa, dosen, dan pegawai administrasi, Polban berharap dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan kampus.
Sebagaimana dikutip dari situs www.polban.ac.id, Marwansyah menyampaikan apresiasinya kepada seluruh sivitas akademika yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Ia menyatakan, “Saya sangat mengapresiasi inisiatif dan semangat kolaboratif yang ditunjukkan oleh Kemahasiswaan Polban, program Mentoring karakter berbasis pendidikan agama (Metagama), dan Keluarga Mahasiswa (KEMA) Polban dalam menyelenggarakan kegiatan bersih-bersih kampus ini. Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi kultur baru di Polban, yang melengkapi kegiatan akademik perkuliahan kita. Bersih-bersih kampus merupakan salah satu upaya nyata dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan berwawasan lingkungan.”
Ia juga menekankan pentingnya menjadikan kegiatan bersih-bersih kampus ini sebagai kultur baru di Polban. Ia berharap agar setiap anggota sivitas akademika Polban dapat secara aktif terlibat dalam menjaga kebersihan kampus sehari-hari, sehingga dapat menciptakan suasana akademik yang lebih baik.
Sementara itu Wakil Direktur Bidang Akademik, Iwan Ridwan, turut mengungkapkan kegembiraannya atas terselenggaranya kegiatan bersih-bersih kampus ini. Beliau berbagi pengalamannya saat belajar di Jepang, di mana kegiatan serupa diadakan secara rutin di universitas tempat beliau studi Doktoral. “Saat saya kuliah di Jepang, ada satu hari di mana seluruh warga kampus turun tangan membersihkan kampus secara bersama-sama. Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antara sesama warga kampus, tetapi juga memberikan rasa memiliki terhadap kampus dan lingkungan sekitarnya,”.
Kegiatan ini melibatkan bidang akademik, sarana dan prasarana, serta kemahasiswaan Polban. Seluruh peserta bahu-membahu membersihkan berbagai area di kampus, termasuk gedung perkuliahan, laboratorium, perpustakaan, masjid, tempat parkir, serta area publik lainnya. Mereka membersihkan sampah, menyapu lantai, dan merapikan taman kampus, menciptakan lingkungan yang segar dan nyaman bagi seluruh anggota sivitas akademika Polban.
Polban berharap bahwa kegiatan bersih-bersih kampus ini bukan hanya menjadi momen yang berkesan, tetapi juga mampu menjadi dorongan untuk menjaga kebersihan kampus sepanjang waktu. Polban berkomitmen untuk terus mendorong budaya bersih-bersih kampus dan akan mengadakan kegiatan serupa secara berkala.
Kegiatan Metagama
Dihubungi terpisah, Waway Qodratulloh, ketua program Metagama dan Dosen Agama Polban, menambahkan bahwa kegiatan bersih-bersih kampus ini merupakan terobosan baru dalam perkuliahan pendidikan agama dan hasil kolaborasi antara kegiatan metagama dengan kegiatan clean up day KEMA Polban dan didukung secara penuh oleh Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan, Tomi Andrianto. Metagama sendiri merupakan bagian kegiatan akademik dalam mata kuliah pendidikan agama yang diselenggarakan untuk membina karakter sosial mahasiswa berbasis nilai-nilai spiritual.
Program metagama sudah berjalan sejak 2017, dan memfasilitasi pembinaan karakter sosial mahasiswa yang mendapatkan mata kuliah pendidikan agama pada semester berjalan. ”Pendidikan Agama yang dilaksanakan di Polban ingin menghadirkan pembelajaran agama yang tidak selalu terpaku pada pembelajaran teoritis di dalam kelas. Program Metagama hadir dengan semangat memberikan pemahaman secara menyeluruh kepada mahasiswa tentang kewajibannya sebagai makhluk spiritual sekaligus juga sebagai makhluk sosial secara nyata”.
Dalam pelaksanaannya, program metagama melibatkan UKM keagamaan di Polban, yakni UKM Assalam yang menaungi mahasiswa beragama Islam, UKM PMK yang menaungi mahasiswa beragama kristen, dan UKM KMK yang menaungi mahasiswa beragama Katholik. UKM tersebut berkolaborasi menyukseskan program metagama dalam satu wadah bersama bernama Badan Koordinasi Metagama (BKM) Polban.***