KOTA BATU (TUGUBANDUNG.ID) – Setiap aparatur sipil negara atau ASN harus dapat memahami pentingnya memiliki sikap dan perilaku yang baik dalam melaksanakan tugas dan berinteraksi dengan masyarakat. Komunikasikan juga konsekuensi positif dari memiliki akhlak yang baik, seperti reputasi yang baik, kepercayaan masyarakat, dan kemajuan karier.
“Komunikasikan penghargaan dan pengakuan terhadap ASN yang menunjukkan akhlak yang baik dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini bisa diberikan melalui apresiasi verbal, penghargaan tertulis, atau penghargaan lainnya yang dapat memotivasi ASN untuk terus mempraktikkan perilaku yang berakhlak.”
Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana menyampaikan hal itu menjelang memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan tajuk “Strategi Komunikasi untuk Mewujudkan ASN Berakhlak”. Sharing yang ditujukan kepada lebih dari 120 ASN di lingkungan Dinas Perkebunan Pemerintah Provinsi Jawa Timur tersebut dilangsungkan di Hotel Golden Tulip Holland Resort, Jl. Bukit Panderman Hill Jl. Cherry No.10, Temas, Kec. Batu, Jawa Timur.
Menurut Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Heru Suseno kegiatan yang berlangsung selama dua hari, Selasa dan Rabu 30-31 Mei 2023 itu, tujuannya untuk meningkatkan kapasitas seluruh sumber daya manusia yang merupakan jajarannya. Dengan begitu kinerja mereka bisa lebih optimal.
Heru sengaja mengundang Dr Aqua Dwipayana karena meyakini motivator kawakan dan handal itu dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan menyemangati seluruh pegawai di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur.
“Apalagi selama ini Dr Aqua Dwipayana telah memotivasi lebih dari sejuta orang baik di Indonesia maupun di puluhan negara. Jadi kepiawaian Pak Aqua dalam berkomunikasi diharapkan dapat menyemangati semua jajaran saya di Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Timur,” harap Heru.
Pria rendah hati itu sangat tahu bahwa jadwal Dr Aqua Dwipayana untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi sangat padat. Sehingga sekitar dua bulan lalu telah menyampaikan undangan untuk menjadi narasumber di acara itu.
Pentingnya saluran komunikasi
Lebih jauh Dr Aqua Dwipayana menyampaikan betapa penting untuk memiliki saluran komunikasi internal yang efektif, seperti pertemuan rutin, buletin internal, atau platform komunikasi digital, yang digunakan untuk menyampaikan nilai-nilai dan prinsip etika kepada seluruh ASN. Dalam komunikasi ini, berikan contoh konkret mengenai situasi-situasi yang mungkin dihadapi ASN dan bagaimana mereka seharusnya bertindak dengan akhlak yang baik.
Dr Aqua Dwipayana menambahkan, strategi komunikasi yang efektif dalam mewujudkan ASN yang berakhlak perlu diimplementasikan secara konsisten dan berkelanjutan. Penting juga untuk melibatkan seluruh jajaran kepemimpinan, menyediakan sumber daya yang memadai, dan melakukan evaluasi terhadap efektivitas strategi yang diterapkan. Maka akan hadir apa yang disebut etos kerja.
Etos kerja dalam pandangan Dr Aqua Dwipayana yang menempuh studi S1, S2, dan S3 linier di bidang Komunikasi ini, merupakan seperangkat perilaku positif dan fondasi yang mencakup motivasi yang menggerakkan seseorang, karakeristik utama, spirit dasar, pikiran dasar, kode etik, kode moral, kode perilaku, sikap, aspirasi, keyakinan, prinsip dan standar.
Pria yang hobi silaturahim ini menegaskan memiliki sikap atau karakter etos kerja menjadi hal yang penting. “Seorang pegawai akan memiliki ‘nilai jual’ yang lebih tinggi. “Secara mendasar etos kerja juga bermakna menjalankan apa yang diamanatkan Allah Swt kepada kita. Tugas lain yang diberikan Allah Swt kepada manusia adalah untuk mengabdi (beribadah) kepada Allah Swt. Apapun yang kita lakukan harus berdimensi demikian,” kata Dr Aqua Dwipayana.
Pria yang memiliki jejaring pertemanan yang luas itu mengatakan ada beberapa hal yang mesti dilakukan dalam upaya meningkatkan etos kerja. Pertama, mulai dari diri dendiri. “Tentunya, hal paling utama untuk meningkatkan etos kerja adalah dengan memulainya dari diri sendiri. Kemudian, disiplin menggunakan waktu, memiliki komitmen tinggi, konsisten dalam melakukan sesuatu, dan jangan patah semangat,” ucap Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat Bidang Komunikasi Publik ini.
Nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK orientasinya memberikan pelayanan yang Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Ini merupakan sari dari nilai-nilai dasar ASN sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dalam satu kesamaan persepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN.
Core Values ASN menjadi titik tonggak penguatan budaya kerja, yang tidak hanya dilakukan pada ASN tingkat pusat namun juga pada tingkat daerah, sebagaimana pesan Presiden Joko Widodo “ASN yang bertugas sebagai pegawai pusat maupun pegawai daerah harus mempunyai core values yang sama.”
Panduan Perilaku Core Values ASN BerAKHLAK adalah sebagai berikut:
Berorientasi Pelayanan
- Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
- Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.
- Melakukan perbaikan tiada henti.
Akuntabel
- Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin, dan berintegritas tinggi.
- Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
- Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
Kompeten
- Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.
- Membantu orang lain belajar.
- Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis
- Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
- Suka menolong orang lain.
- Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Loyal
- Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
- Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.
- Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adaptif
- Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
- Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
- Bertindak proaktif.
Kolaboratif
- Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
- Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
- Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
ASN harus mempunyai orientasi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Dinas Perkebunan Jatim
Dinas Perkebunan Jawa Timur adalah lembaga pemerintah di Provinsi Jawa Timur, yang bertanggung jawab dalam mengembangkan sektor perkebunan di wilayah tersebut. Tugas utama Dinas Perkebunan Jawa Timur meliputi pengembangan, pengawasan, dan pengelolaan perkebunan di Jawa Timur.
Visi
Terwujudnya masyarakat Jawa Timur yang adil, sejahtera, unggul dan berakhlak dengan tata kelola pemerintahan yang partisipatoris inklusif melalui kerja bersama dan semangat gotong royong.
Misi
- Mewujudkan Keseimbangan Pembangunan Ekonomi, Baik antar Kelompok, antar Sektor dan Keterhubungan Wilayah;
- Terciptanya Kesejahteraan yang Berkeadilan Sosial, Pemenuhan Kebutuhan Dasar Terutama Kesehatan dan Pendidikan, Penyediaan Lapangan Kerja dengan Memperhatikan Kelompok Rentan;
- Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Inovatif, Terbuka, Partisipatoris Memperkuat Demokrasi Kewargaan untuk Menghadirkan Ruang Sosial yang menghargai prinsip Kebhinekaan;
- Melaksanakan Pembangunan Berdasarkan Semangat Gotong Royong, Berwawasan Lingkungan untuk Menjamin Keselarasan Ruang Ekologi, Ruang Sosial, Ruang Ekonomi dan Ruang Budaya.
Beberapa fungsi dan tugas yang dilakukan oleh Dinas Perkebunan Jawa Timur antara lain:
- Berperan dalam merumuskan kebijakan dan strategi pengembangan sektor perkebunan di Jawa Timur.
- Melakukan pengawasan terhadap kegiatan perkebunan di wilayah Jawa Timur untuk memastikan bahwa mereka mematuhi peraturan dan standar yang berlaku.
- Dinas ini juga bertanggung jawab dalam mengembangkan perkebunan di Jawa Timur, termasuk perkebunan kelapa sawit, karet, teh, kopi, dan komoditas perkebunan lainnya. Mereka dapat memberikan bantuan teknis, pelatihan, dan penyuluhan kepada para petani dan pengusaha perkebunan.
- Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap hasil produksi, produktivitas, dan kesejahteraan petani perkebunan di Jawa Timur. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa sektor perkebunan berkembang dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
- Mengadakan program penyuluhan dan pendidikan kepada petani perkebunan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mengelola perkebunan dengan efisien dan berkelanjutan.***