Review MotoGP Indonesia 2024
MENYISAKAN lima seri lagi, persaingan perebutan tahta juara dunia MotoGP 2024 setelah gelaran seri XV MotoGP Indonesia semakin memanas antara pimpinan klasemen Jorge Martin di tim satelit Ducati, Pramac Ducati vs juara dunia bertahan 2 kali Francesco “Pecco” Bagnaia (Ducati Lenovo) yang merupakan pembalap tim pabrikan Ducati.
Gagal finis saat memimpin tahun lalu pada MotoGP Indonesia 2023 tentu menjadi mimpi buruk bagi Jorge Martin andalan tim Pramac Ducati asal Spanyol. Tahun ini pada gelaran seri XV MotoGP Indonesia 2024 di sirkuit Pertamina Mandalika Internasional, nasib buruk kembali dialami Martin pada Sprint Race Sabtu (28/9/2024) terjatuh di lap pertama saat memimpin.
Namun nasib buruk itu dibayar lunas pada main race Minggu (29/9/2024), Jorge Martin (Pramac Ducati) memimpin sejak start dari pole position tak tersentuh lawan hingga finis menyelesaikan 27 lap dengan waktu 41 menit 4,389 detik, diikuti posisi kedua“ rookie” MotoGP Pedroa Acosta (Red Bull GasGas-KTM/Spanyol) + 1,403 detik dan ketiga juara dunia bertahan 2 kali MotoGP “Pecco” Bagnaia (Ducati Lenovo/Italia) mampu finis ketiga + 5,595 detik setelah sempat melorot posisinya selepas start di posisi keenam.
Namun drama yang terjadi banyaknya pembalap yang berjatuhan temasuk Enea Bastianini (Ducati Lenovo/Italia) yang seharusnya finis ketiga tapi justru gagal finis akibat tergelincir di lap ke-21 akibat terlalu memforsir diri mengejar Pedro Acosta. Hanya 12 pembalap yang mencapai finis dari 21 “starter”.
Diantara yang mencapai finis dan meningkat prestasinya, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha/Prancis) finis ke-7, sedangkan tim Repsol Honda yang sebenarnya sudah mengalami peningkatan performa pada kualifikasi, gagal membuktikan peningkatanya, Joan Mir (Spanyol) dan Luca Marini (Italia) tak mencapai finis karena terjatuh. Sedangkan dua pembalap tim satelit LCR Honda mencapai finis, Johann Zarco (Prancis) ke-9 dan Takaaki Nakagami (Jepang) ke-12.
Dengan hasil menjadi pemenang di Mandalika yang dicapai Jorge Martin, pembalap tim Pramac Ducati yang merupakan tim satelit pabrikan Ducati, kini semakin mantap memimpin klasemen yang dikuasainya dengan 366 poin, unggul 21 poin atas juara dunia bertahan “Pecco” Bagnaia (Ducati Lenovo) 345 poin, ketiga Enea Bastianini (Ducati Lenovo) 291, keempat Marc Marquez (Gresini Ducati) 288 dan kelima Pedro Acosta (Red Bull GasGas KTM) 181.
“Setelah gagal finis di Mandalika tahun lalu saat memimpin, ini adalah sukses yang tertunda dan terjadi pada saat krusial apalagi saya juga terjauh pada sprint race kemarin. Masih ada lima seri lagi saya harus tetap konsentrasi dan menjaga momentum baik ini, dan menghindari terjatuh yang sering terjadi sehingga musim ini saya hanya tiga kali menjadi pemenenang seri GP,” ungkap Martin.
Pada lomba MotoGP Indonesia 2024, pemberian piala pemenang kelas MotoGP diserahkan langsung oleh Pesiden Joko Widodo yang hadir menyaksikan lomba didampingi Mentri BUMN Erik Tohir dan Menpora Dito Ariotedjo.
Cuaca panas sekitar 31 derajat Celcius dan panas lintasan sikuit hingga 60 derajat Celcius menyebabkan banyak peserta mengalami kesulitan. Sebanyak sembilan pembalap tak mencapai finis akibat terjatuh dan mengalami gangguan mesin. Diantaranya juara dunia 6 kali MotoGP Marc Marquez (Gresini Ducati/Spanyol) terhenti di lap ke-12 saat berada pada posisi ke-7 karena mesinnya overheat dan mengeluarkan api.
Persaingan antara Jorge Martin vs “Pecco” Bagnaia akan semakin seru pada Seri XVI berikutnya MotoGP Jepang 2024 (sirkuit Twin Ring Motegi) akan dilangsungkan tanpa jeda, Minggu (6/10/24). (Bambang Kunthady)***