KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Untuk menjawab tantangan global saat ini, Darul Hikam akan membuka SMP dan SMA internasional di Jalan Sancang Kota Bandung. Konsep pendirian sekolah ini juga merupakan hasil kolaborasi antara Yayasan Darul Hikam dan Yayasan Perkumpulan Budi Istri.
Kesepakatan tersebut ditandai melalui Penandatanganan kerjasama Yayasan Darul Hikam dan Perkumpulan Budi Istri yang langsung ditandatangani oleh Ketua Yayasan Darul Hikam, Dr. Sodik Mudjahid dan Ketua Perkumpulan Budi Istri, di sekretariat Perkumpulan Budi Istri Jalan Martadinata Kota Bandung, Senin, 26 Desember 2022.
Menurut Sodik Mudjahid kerjasama yang dilakukan bentuknya hanya pengelolaan aset. SMP dan SMA DH yang akan didirikan pada tahun 2024 mendatang tersebut di atas aset Budi Istri.
“Saat ini, dinamika kehidupan terus meningkat. Tantangannya pun sangat luar biasa. Untuk menjawab tantangan ini kita meningkatkan kolaborasi. Melalui kolaborasi ini kita ingin mengembangkan pendidikan sekolah internasional,” jelas Sodik.
Dikatakan, melali sekolah internasional ini pihaknya ingin menciptakan generasi muda berprestasi, berwawasan global namun berakhlak mulia dan saleh.
Selama ini Yayasan DH sudah memiliki sekolah-sekolah yang menjalankan kurikulum nasional dan internasional. Ini dilakukan karena untuk menunjang pendidikan nasional. Dan kedua untuk mengantisipasi globalisasi. Ini sudah sesuai dengan anjuran dan aturan Kemendikbud.
“Fakta sekarang, anak-anak dihadapkan pada jenis pergaulan dan gaya hidup yang luar biasa. Belum lagi tantangannya juga luar bisa, seperti adanya intoleran, anti Pancasila, aliran sesat, dll. Makanya kita juga makin sungguh-sungguh untuk mengemangkan pendidikan,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Perguruan Darul Hikam, Dra. Hj. Ruri B. Ramadhanti, mengatakan SMP dan SMA Internasional di Jalan Sancang akan mulai membuka pendaftaran pada tahun ajaran 2024.
“Setiap tingkatan rencananya akan membuat dua kelas. Satu rombongan belajarnya hanya 20 orang. Pengantar belajarnya memang bahasa Inggris karena memang sekolah internasional,” jelasnya.
Hal senada diungkapkan Sekretaris Perkumpulan Budi Istri, Ati Sofiati, kerjasama yang dilakukan hanya berbentuk pengelolaan aset atau sistemnya lahan yang dimiliki Yayasan Perkumpulan Budi Istri disewakan ke Yayasan DH.
“Kita kolaborasi pemanfaatan aset. DH akan membanguns ekolah SMP dan SMP i lahan kami. Kebetulan lahan yang kami miliki bangunanya sudah bangunan sekolah. Karena memang itu bekas sekolah Budi Istri,” jelasnya.
DIkatakan, luas bangunan yang akan dikerjasamakan sekitar 3.000 m2. Bangunan tersebut memang bekas SMP dan SMA Budi Istri. Rencananya kerjasama pengelolaan aset tersebut selama 15 tahun. ***