KOTA TASIKMALAYA, (TUGU BANDUNG.ID).- Warga keluhkan tidak adanya sosialisasi atau pemberitahuan kepada para pelanggan jauh-jauh hari terkait pemadaman aliran air PDAM di sejumlah titik di wilayah Kota Tasikmalaya, pada Rabu (6/3/2024).
Pemadaman air ini dinilai sepihak oleh para pelanggan, sebab tidak sedikit pelannggan yang tidak ada persiapan untuk mengisi penampung air, dikarenakan tidak ada informasi akan adanya pemadaman.
Tidak adanya pasokan air seperti biasanya bagi ibu rumah tangga menjadi kekesalan, pasalnya air bersih tersebut merupakan kebutuhan yang sangat penting terlebih pemadaman dilakukan oleh Perusahaan air minum Perumda Air Minum Tirta Sukapura itu secara mendadak dan tidak ada pemberitahuan sebelumnya.
“Seharusnya pihak perusahaan penyedia air itu memberikan informasi jauh-jauh hari akan adanya pemadaman. Hal ini jelas akan diantisipasi dengan menyetok air untuk kebutuhan sehari-hari terutama untuk masak. Jangan mendadak seperti ini, karena jelas merugikan pelanggan,” kata Helma (43) salah satu warga Perum PKR Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.
Untuk kebutuhan air bersih, dirinya terpaksa membeli air galon isi ulang. Baik untuk masak maupun untuk kebutuhan mandi dan cuci piring. “Yang disesalkan pemadaman akan berlangsung sampai 3 hari dan tidak ada info sebelumnya. Ini jelas sangat disayangkan. Bahkan membuat resah disaat musim hujan malah kekurangan air,” katanya.
Hal senada juga dikatakan warga lainnya, Yuli yang merasakan kesal karena saat pulang kerja sekitar pukul 17.30 wib masuk ke rumah untuk cuci kaki dan muka ternyata air tidak keluar dari kranya. Setelah bertanya-tanya kepada tetangga ternyata sama air tidak mengalir.
Pelanggan kerap dirugikan dengan kondisi seperti ini, sebab tarif yang dibayar tetap saja tidak ada pengurangan. Namun pelayanan dari PDAM tidak ada peningkatan. “Seharusnya, jika akan ada pemadaman diberitahukan kepada pelanggan. Terlebih pemadaman tersebut dikarenakan pengerjaan yang sudah direncanakan. Ini jelas pelayanan dan manajemen kurang profesional,” katanya.
Warga lainnya Rina mengaku kesal disaat dirinya hendak memandikan anaknya. Terlebih anaknya yang baru berusia 5 tahun tersebut pulang kerumah dalam keadaan basah kuyup habis main hujan-hujanan. Dirinya tidak mengetahui bahwa air PDAM di rumahnya itu tidak mengalir. Sebab sebelumnya pada sekitar pukul 14.30 wib air masih mengalir deras.
“Tidak tahu menahu, tiba-tiba air PDAM tidak ada. Padahal sebelumnya mencuci piring sehabjs masak. Tapi saat mau memandikan anak justri air tidak ada. Seharusnya ada pengumuman bagi pelanggan kepada aparat setempat atau RT/RW,” ujarnya.***