BARCELONA, SPANYOL (TUGUBANDUNG.ID) – Vuelta a Espana (Tour de Spanyol) adalah lomba balap sepeda yang paling menegangkan dan paling chaotic di dunia, sehingga menyebabkan banyak peserta kecelakaan dan menderita berbagai jenis cedera.
Tak terkecuali pada Vuelta 2023, dua hari pertama lomba balap sepeda grand tour terakhir musim ini, Vuelta a Espana 2023 dilanda cuaca buruk menyebabkan kecelakaan atlet berjatuhan akibat jalan licin. Yang menderita cedera serius harus mundur dari lomba sedangkan yang cedera ringan dan tidak berat bisa melanjutkan lomba meski kondisi kuang baik menyebabkan perfoma tidak bisa maksimal.
Etape I nomor TTT (Team Time Trial) 14,8 km Sabtu (26/8/2023) di Barcelona oleh para peserta diprotes berlangsung terlalu sore di tengah cuaca buruk, akibatnya baru beberapa tim melakukan start hujan turun dan cuaca tambah gelap seperti malam, tim unggulan yang start belakangan di antaranya tim Jumbo Visma, Soudal-Quick Step, Ineos Grenadier, Bahrain Victorious amat dirugikan. Jalan yang menjadi licin amat berbahaya ditambah cuaca gelap sehingga harus dipandu sorotan lampu mobil.
Kondisi ini menjadikan banyak peserta nomor TTT ini berjatuhan di tikungan yang licin. Tim unggulan yang tampil amat hati-hati catatan waktunya pun menjadi lambat. Tim yang start lebih awal sebelum hujan mencatat waktu tecepat yaitu tim DSM-Firmenich (Belanda) dengan waktu 17 menit 30 detik. Kaus merah (pimpinan klasemen) pun dipegang atlet tim DSM, Lorenzo Milesi (Italia).
Pada etape II Minggu (27/8/2023), Mataro ke Barcelona 181 km, sejak start hujan kembali turun sejak sebelum start menyebabkan para peserta harus amat hati-hati. Meski demikain kecelakaan tetap tak terhindakan, setidaknya puluhan tegelincir sepanjang rute yang dilalui termasuk juara 3 kali Vuelta, Primoz Roglic (Jumbo Visma) dan Geraint Thomas andalan tim Ineos dan pemegang kaus merah Lorenzo Milesi ( DSM/Italia) ikut terjatuh.
Meski sempat terjatuh, pimpijnan klasemen Lorenzo Milesi juara dunia ITT U23 bisa melanjutkan lomba namun tertinggal dari kelompok terdepan sehingga kaus merah lepas dari genggamannya.
Tampil sebagai pemenang etape II, Andreas Kron (Lotto Dstny/Denmark) yang melakukan break away pada 600 meter menjelang finis, tak terkejar peloton meski nyaris tersusul. Kron melintasi finis sambil mengangkat kedua telunjuk jari tangannya ke angkasa mengenang rekan setimnya Tilj Decker (22) asal Belgiayang meninggal pekan lalu ketika latihan ditabrak mobil.
Kaus merah (pimpinan klasemen) setelah etape II berpindah tangan dikuasai Andre Piccolo (EF Education/Italia).
Senin (28/8/2023), etape III menempuh rute tanjakan, Suria – Arinsal 158 km yang bisa merubah klasemen karena finis di tanjakan kategori 1 ketinggian 1.911 m.
Hasil Etape II (Mataro – Barcelona 181 km):
- Andreas Kron (Lotto Dstny/Denmark) 4 jam 10 menit 25 detik.
- Kaden Groves (Alpecin Deceuninck/Australia) 4 jam 10 menit 25 detik.
- Andrea Vendrome (Ag2R Citroen/Italia) 4 jam 10 menit 25 detik.
Klasemen Sementara:
- Abdre Picolli (EF Education/Italia) 4 jam 27 menit 23 detik.
- Javier Romo (Astana Qazaqstan/Spanyol) + 11 detik.
- Ivan Garcia (Movistar/Spanyol) + 13 detik. (Bambang Kunthady)***