COL DU TOURMALET, PRANCIS (TUGUBANDUNG.ID) – Seperti sudah diprediksi, persaingan untuk perebutan kaus kuning pada rute tanjakan berat etape VII Tour de France (TdF) putri 2023, Sabtu (29/7/2023) berlangsung seru di tanjakan menuju finis puncak gunung Col du Tourmalet (2.110 m).
Dua atlet generasi berbeda, sesama asal Belanda bersaing ketat. Juara bertahan Tdf putri 2022 Annemiek Van Vleuten (40) tim Movistar harus mengakui ketangguhan rekan senegaranya yang lebih muda Demi Vollering (26) tim SD Worx.
Atlet asal Belanda yang kini menempati rangking 1 dunia ini finis sendirian di puncak Col du Tourmalet yang dipenuhi kabut dan cuaca dingin hingga 12 derajat Celcius mencatat waktu 2 jam 52 menit 43 detik untuk jarak tempuh 89 km (Lannemezan-Col du Tourmalet), posisi kedua Katarzyna Niewiadoma (Canyon Sram/Polandia) + 1 meniy 58 detik dan Annemiek Van Vleuten (Movistar/Belanda) finis ketiga + 2 menit 34 detik.
Sementara pemegang kaus kuning Lotte Kopecky (SD Workx/Belgia) finis urutan keenam + 3 menit 32 detik sehingga harus menyerahkan kaus kuning (pimpinan klasemen) kepada rekan setimnya sendiri Demi Vollering.
Dengan hasil etape VII rute tanjakan penentu, pimpinan klasemen kini dipegang Demi Vollering (SD Worx/Belanda), urutan kedua Katarzyna Niewiadoma (Canyon-Sram/Polanda) + 1 menit 50 detik dan ketiga Annemiek Van Vleuten (Movistar/Belanda) + 2 menit 28 detik dan pemegang kaus kuning sebelumnya Lotte Kopecky (SD Worx/Belgia) turun ke urutan keempat + 2 menit 35 detik.
Annemiek Van Vleuten juara bertahan TdF putrid 2022 yang pada TdF putri 2023 harus mengakui ketangguhan Demi Vollering mengaku telah berupaya keras untuk bisa bersaing melawan Vollering namun kondisinya memang sudah maksimal.
“Tentu saya kecewa kalah, tak mampu mengimbangi Vollering di tanjakan terakhir Col du Tourmalet, saya sudah berupaya sejak tanjakan sebelumnya Col d’Aspin untuk meningglkan Demi Vollering dan Niewiadoma, tapi keduanya terus menempel hingga jalan menurun dan di tanjakan terakhir Col du Tourmalet, saya tak bisa menahan askelerasi Vollering di 6 km terakhir,” tutur Van Vleuten pada Eurosport.
Vollering tak Terbendung
Demi Vollering yang tahun lalu menempati klasemen rangking kedua TdF putri 2022 kalah oleh Annemiek van Vleuten, kali ini sebagai atlet yang jauh lebih muda dan berada pada puncak usia prestasi dengan “power” yang prima tak memberi kesempatan pada Van Vleuten yang pada usianya yang kini 40 tahun tak bisa dipungkiri, tenaganya sudah tak sekuat dulu lagi.
Vollering melesat meninggalkan Van Vleuten pada 6 km terakhir menuju puncak tanjakan Col du Tourmalet dan sang juara bertahan tak mampu mengejarnya. Setelah meninggalkan juara bertahan TdF putri 2022, Vollering menyusul pembalap terdepan Katarzyna Niewiadoma (Canyon-Sram/Polandia) yang sudah break away sejak awal tanjakan terakhir dan Vollering tak terbendung terus melaju sendirian hingga finis ditengah kabut yang menyelimuti rute menuju finis Col du Tourmalet, pegunungan Pyrenees.
Minggu (30/7/2023) etape VIII terakhir nomor ITT (Individual time trial) 22,4 km di Pau. Pada etape ujian kecepatan perorangan ini menjadi kesempatan terakhir untuk bisa merubah posisi di klasemen aklhir. (Bambang Kunthady)***