TURIN, ITALIA (TUGUBANDUNG.ID) – Sprinter muda Biniam Girmay (24) asal Eritrea dari tim Intermache Wanty (Prancis) mencetak sejarah menjadi atlet benua Afrika pertama yang bisa memenangi etape lomba paling terkemuka Tour de France (TdF), setelah sukses finis terdepan pada etape III Tour de Fance 2024 di Turin, Italia, Senin (1/7/2024), menempuh jarak 230 km dari Piacenta.
Girmay memenangi adu sprint masal setelah lolos dari musibah tabrakan beruntun 3 km dari finis yang menyebabkan banyak atlet berjatuhan termasuk semua unggulan terhambat meneruskan lomba, namun sesuai ketentuan baru semua peserta yang terjebak kecelakaan pada 5 km terakhir diberi catatan waktu yang sama seperti pemenang etape, sehingga semua peserta di peloton termasuk semua unggulan di klasemen 10 besar tidak dirugikan. Demikian juga juara dunia “Road Race” Mathieu Van Der Poel (Alpecin/Belanda) yang mengalami kempes ban diberi waktu sama.
Melalui adu sprint ketat para sprinter yang lolos dari tabrakan, Biniam Girmay (Intermarche/Eritrea) menjadi pemenang, kedua Fernando Gaviria(Movistar/Kolombia) dan ketiga Arnaud De Lie (Lotto Dstny/Belgia) diikuti peloton termasuk semua unggulan yang cerai berai namun semua diberi waktu sama 5 jam 26 menit 48 detik
Kaus kuning pimpinan umum di akhir etape III ini berpindah tangan kini dipegang Richard Carapaz (EF Education/Ekuador) yang finis pada posisi ke-14 sedangkan pemegang kaus kuning Pogacar finis urutan ke-38, namun catatan waktunya sama.
Usai sukses menjadi pemenang etape III, Biniam Girmay menyatakan pada Eurosport amat bahagia karena impiannya sejak menekuni balap sepeda sejak remaja adalah bisa ikut Tour de France (TdF).
“Kini saya bukan hanya ikut TdF tapi juga memenangi etape, pestasi yang amat membanggakan bagi saya, keluarga dan nagara saya Eritrea dan benua Afrika. Ini hasil kerja keras semua rekan di tim Intermarche –Wanty yang mendukung saya,” ungkap Girmay yang juga sudah sukses merebut satu etape di lomba grand tour lainnya, Giro d’ Italia 2022.
Cavendish Tak mampu Bersaing
Sementara itu sprinter kawakan Mark Cavendish (38) asal Inggris yang tergabung di tim Astana, gagal memenuhi ambisinya memenangi etape III TdF 2024 yang di incarnya agar bisa melebihi rekor 34 kemenangan etape TdF yang dipegang juara TdF 5 kali Eddy Merckx dan disamai oleh Cavendish pada TdF 2022, merebut satu etape sehingga membukukan rekor kemenangan sama 34 etape.
“Saya tidak mampu bersaing pada sprint finis etape III, karena kondisi fisik tak sesuai harapan setelah pada dua etape saya tececer jauh, semoga masih ada peluang pada etape datar selanjutnya,” ujar Cavendish.
Klasemen setelah etape III
- Richard Carapaz (EF Education/Ekuador) 15 jam 20 menit 18 detik
- Tadej Pogacar (UAE Emirates/Slovenia) waktu sama
- Remco Evenepoel (Soudal – Quick Step/Belgia) “
- Jonas Vingegaard (Visma – Lease a Bike/Denmark) “
- Romain Bardet (DSM –Firmenich PostNL/Prancis) + 6 detik
Selasa (2/7/2024) TdF etape IV, akan menempuh rute tanjakan berat Pinerolo di Italia menuju Valloire di Prancis) 140 km, melewati tanjakan berat Col du Galibiere (2.627 m dpl) tanjakan kategori Hors, pegunungan Alpen.
Rute ini akan jadi ujian penting bagi para jago tanjakan unggulan yang akan bersaing untuk perebutan kaus kuning n(pimpinan klasemen), lambang juara TdF bila bisa dipertahankan hingga finis akhir etape XXI, pada 21 Juli mendatang.
Juara bertahan TdF 2 kali (2022, 2023), Jonas Vingegaard (Visma) yang baru pulih dari cedera parah akan diuji kemampuanya melawan juara TdF 2 kali (2020, 2021) Tadej Pogacar (UAE Emirates). Keduanya tampil solid pada rute tanjakan etape II, sementara unggulan lainnya tak mampu bereaksi mengejar, yaitu Primoz Roglic (Red Bull – Bora Hansgrohe), Remco Evenepoel (Soudal – Quick Step), Richard Carapaz (EF Education), Carlos Rodriguez (Ineos Grenadier) dan Matteo Jorgensen (Visma). (Bambang Kunthady)***