BELLEVILLE, PRANCIS (TUGUBANDUNG.ID) – Tim Cofidis melalui Ion Izagirre (34) merayakan sukses kemenangan etape kedua kalinya pada Tour de France (TdF) 2023 setelah pembalap asal Spanyol ini sukses solo break finis sendirian memenangi etape XII, Kamis (13/7/2023) menempuh rute tanjakan ringan 168 km (Roanne ke Belleville-en-Beaujolais) dengan catatan waktu 3 jam 51 menit 42 detik.
Menyusul ditempat kedua rekan breaker nya Mathieu Burgadeau (Total Energies/Prancis) dan ketiga Matteo Jorgensen (Movistar/AS), keduanya tertinggal 58 detik. Sebanyak sepuluh pembalap break away setelah 90 km dilalui, diantaranya tiga pembalap yang menempati podium finis etape XII, yaitu Izagirre, Burgadeau dan Jorgensen.
Sementara peloton utama berisi unggulan papan atas dan pimpinan klasemen Jonas Vingegaard (Jumbo Visma/Denmark) finis terpaut 4 menit 14 detik, tak merubah apapun di klasemen 10 besar karena semuanya finis bersamaan di peloton utama.
Bagi Cofidis yang puasa sejak 2008 tak memenangi etape di TdF selama 15 tahun, baru bisa memutus kebuntuan itu merebut kemenangan TdF 2023 pada etape II oleh Victor Lafay (Prancis), dan sukses itu seakan memberi kepercayaan diri pada seluruh anggota tim Cofidis bahwa mereka punya kemampuan dan bisa bersaing. Terbukti kemenangan etape kedua kalinya oleh Izagirre datang hanya dalam hitungan hari setelah Victor Lafay merebut etape ke-2.
“Saya amat senang bisa sukses melepaskan diri sendirian dari rekan rekan breaker lainnya pada tanjakan terakhir Col de la Croix Rosier, 19 km dari finis setelah itu saya terus konsentrasi melaju formasi ITT (individual time trial) beruntung tak terkejar karena grup yang saya tinggalkan tak bekerja sama dengan baik, saling mengandalkan. Ini menjadi keuntungan bagi saya,” ujar Izagirre pada Eurosport.
“Kemenangan ini untuk tim Cofidis yang kedua kalinya pada TdF 2023 setelah tim kami 15 tahun hampa kemenangan etape. Selain itu saya juga amat gembira karena bisa menyumbang kemenangan kedua bagi Spanyol pada TdF 2023 setelah rekan senegara Pello Bilbao merebut etape X. Pembalap Spanyol terakhir yang memenangi etape TdF tahun 2018, berarti 5 tahun tanpa kemenangan pembalap Spanyol di TdF,” ungkap Izagirre yang selama karirnya kini telah dua kali memenangi etape di TdF.
Setelah etape XII, tak ada perubahan di klasemen umum, Jonas masih memimpin klasemen dengan keunggulan tipis 17 detik atas runner up Tadej Pogacar (UAE Team Emirates/Slovenia) dan ketiga Jai Hindley (Bora Hansgrohe/Australia) +2 menit 40 detik.
Menghadapi etape XIII Jumat (14/7/2023) tepat di hari kemerdekaan Prancis Bastile Day, persaingan akan amat seru karena rute tanjakan berat menanti dari Chatillon ke Grand Colombier 137 km, finis di puncak tanjakan katagori 1, ketinggai 1.495 m.
Jonas Vingegaard dalam tekanan berat sebagai pemegang kaus kuning karena hanya unggul tipis 17 detik atas Tadej Pogacar.
“Keunggulan waktu Jonas amat tipis karena dari semula unggul 50 detik, kini terus terpangkas di dua etape tanjakan hingga menyisakan 17 detik unggul atas Pogacar sedangkan etape tanjakan masih banyak, setidaknya ada empat etape tanjakan berat lagi,” ujar juara 3 kali TdF Alberto Contador yang kini menjadi komentator ahli untuk Eurosport.
“Salah sedikit kaus kuning itu akan lepas, Jonas harus taktis demikian juga tim Jumbo Visma jangan menghamburkan energi yang tak perlu, biarkan Pogacar yang melakukan “pacing” dengan timnya UAE Emirates karena dia yang berkepentingan merebut kaus kuning dari Jonas, jangan justru im Jumbo menghamburkan energi menarik di depan. Bisa betahan saja sudah bagus Jonas karena saya perhatikan pada empat etape yang lalu Pogacar semakin meningkat kondisinya, ” ungkap Contador. (Bambang Kunthady)***