KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Yayasan Darul Hikam memiliki cara sendiri, untuk mencegah terjadinya kasus bullying hingga perilaku menyimpang siswa yang tinggal di asrama.
Direktur Majelis Perguruan Darul Hikam, Ruri B. Ramadhanti mengatakan, salah satu caranya yakni dengan memberikan wali asuh sebagai pendamping untuk para siswa.
Biasanya, kata dia, wali asuh membawahi sekitar 10-12 siswa.
“Agar anak bahagia tinggal di asrama maka wali asuhnya dulu yang harus bahagia. Makanya kami secara berkala memberi pembekalan kepada para wali asuh,” ujar Ruri, saat ditemui di Darul Hikam, Jalan Dago, Kota Bandung, Jumat (14/7/2023).
Tak hanya itu, pihaknya juga sangat menjaga interaksi antara laki-laki dan perempuan, begitu juga antara laki-laki dan laki-laki, juga perempuan dengan perempuan.
“Kami terus melakukan pembinaan dan evaluasi agar pola pengasuhan yang ideal bisa tercipta,” katanya.
Saat ini, kata dia, Yayasan Darul Hikam sudah memberangkatkan ratusan siswanya untuk melakukan masa orientasi asrama di Masjid Darul Hikam Dago Bandung.
Total ada 116 siswa yang akan tinggal di asrama di Lembang dan Dago Giri Kabupaten Bandung Barat selama mengenyam pendidikan SMP dan SMA.
Masa orientasi yang akan dilaksanakan pada 14-17 Juli 2023 ini akan disi dengan kegiatan taaruf antar siswa atau kader asrama, guru, dan room tour.
Selain itu ada juga sosialisasi tata tertib dan kontrak belajar, pengenalan jadwal pembinaan, pembinaan kemandirian, dan kegiatan peningkatan kekompakan kader.
“Pendidikan di asrama ini diharapkan menjadikan siswa atau kader lebih mandiri, bisa mengurus diri sendiri lebih baik dan lebih fokus pada peningkatan akhlak,” ucapnya.
Menurutnya, minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke boarding cukup meningkat. Apalagi dua tahun terakhir setalah pandemi, kenaikannya cukup signifikan, bahan sampai dua kali lipat.
“Evaluasi kami selama ini, siswa yang tinggal di asrama ternyata memiliki kelebihan dalam disiplin juga akademik. Misalnya siswa di boarding school ini ternyata lebih banyak yang diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) dibanding dengan sekolah yang tidak berasrama,” ujar Ruri.
“Selain itu, siswa lulusan boarding school ini lebih disiplin. Jika melihat dua contoh ini, siswa yang tinggal di asrama memang polanya lebih terarah. Dalam disiplin mereka lebih kuat dan dalam sisi akademik juga bisa lebih unggul. Bisa jadi karena ada kebiasaan belajar malam,” katanya. (Ade Bayu Indra/Tugu Bandung) ***