KABUPATEN TASIKMALAY, (TUGU BANDUNG.ID).- Suasana haru menyelimuti, disaat Lusi (24) salah satu korban Tindak Pidana Perdagangan Orang dipertemukan kembali dengan keluarga.
Isak tangis tak terbendung, sedih bercampur senang bisa berkumpul kembali. Meski awalnya Lusi berharap bisa bekerja di negeri jiran.
Perempuan asal Kabupaten Tasikmalaya itu malah jadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan terlunta-lunta di Malaysia.
Ia menjadi salah satu korban ajakan tenaga kerja ilegal. Korban berhasil kembali ke tanah air dan kembali berkumpul dengan keluarga setelah dipulangkan tim gabungan.
Korban sempat terlunta-lunta di negara Malaysia hampir satu tahun lamanya, sebelum pihak keluarga melaporkan ke Polres Tasikmalaya.
Kapolres Tasikmalaya AKBP Suhardi Heri Haryanto mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari pihak keluarga korban, bahwa ada salah satu anggota keluarganya yang terlunta-lunta di negara Malaysia.
“Kita Alhamdulillah bisa memulangkan korban dari Malaysia ke Indonesia berkat bantuan dari semua pihak,” kata Suhardi di kantornya, Selasa (22/8/2023)
Kasat Reskrim AKP Ari Rinaldo menambahkan, awalnya pihaknya berkoordinasi dengan PPA Polda Jabar untuk bisa bersurat kepada Kementerian Luar Negeri.
Terkait dengan adanya korban TPPO asal Kabupaten Tasikmalaya yang terlantar di Negara Malaysia.
“Karena memang ada jalur yang harus kita tempuh, sehingga dari Kementerian Luar Negeri mengusahakan Kedubes Malaysia dan kita tempuh, berproses surat selama kurang lebih 1 bulan,” katanya.
Lanjut Ari, sehingga korban bisa ditemukan dari tempat persembunyiannya di Kebun Duren di Malaysia.
“Ditemuka di kebun duren, karena korbannya takut dan kabur. Korban waktu itu diarahkan supaya datang sendiri ke Dubes, karena takut pasti pada dirazia di jalan,” ujarnya.
“Sehingga memerlukan surat dari kita, kita bersurat ke sana sehingga bisa dijemput untuk dibawa ke rumah aman di Dubes Malaysia dari sana baru prosesnya dipulangkan ke Indonesia,” tambah dia.
“Dan kita jemput di bandara, kita laksanakan dulu trauma healing dan cek kesehatan di Tasikmalaya. Setelah 5 hari dilakukan trauma healing, setelah trauma healing baru hari ini kita undang keluarga dan kita serahkan kepada keluarga,” pungkas dia.
Untuk pelaku masih dalam pengejaran.***