KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Ada yang mengejutkan saat siswa Darul Hikam Secondary Lembang mengerjakan misi sosial dengan bertanya secara random pada warga sekitar, ada apakah pada tanggal 25 September?.
Dari 27 orang yang ditanya, 25 orang salah menjawab, dan tidak tahu ada apa di tanggal tersebut.
Hanya lima orang saja yang menjawab benar dan mengetahui bahwa di tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Jadi Kota Bandung.
Misi sosial yang diikuti oleh 28 orang siswa kelas XII DHIS Lembang itu merupakan salah satu dari tiga misi yang harus dikerjakan pada kegiatan Belajar Langsung di Alam (BLA).
Kegiatan BLA kali ini menurut Wakasek Kurikulum Upper Secondary Panji Ginanjar dilaksanakan di pusat kota sebagai salah satu upaya mengenalkan sejarah Kota Bandung.
“Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-213 Kota Bandung, kita sengaja ngajak para siswa untuk berjalan kaki ke beberapa tempat bersejarah yang menjadi saksi bisu perjuangan,” kata Panji saat ditemui di Museum Mandalawangsit, Kota Bandung, Kamis, 21 September 2023.
Untuk menyusuri perjuangan para pahlawan di Kota Bandung, siswa diajak mengunjungi sejumlah tempat yang bersejarah.
Dimulai dari Museum Mandalawangsit, kemudian para siswa berjalan kaki menuju kawasan Jalan Asia-Afrika.
Ditempat tersebut mereka mengunjungi Tugu Kilometer 0 dan Tugu Dasasila Bandung di sekitar Hotel Savoy Homann, lalu lanjut ke kawasan Braga.
“Di jalan yang penuh dengan banyak kenangan itu, mereka mengunjungi Gedung Bank Bjb lalu lanjut ke kawasan Banceuy untuk melihat menara dan sel Soekarno”, tambah Panji.
Dengan jarak tempuh sekitar 6,8 kilometer, di akhir kegiatan para siswa diajak bermain menikmati kawasan Alun-Alun Bandung, dan yang paling mereka sukai adalah keliling kota menaiki Bus Bandros.
Panji menambahkan kegiatan tersebut memuat tiga mata pelajaran antara lain Sejarah, Bahasa Sunda, dan Sosial.
“Dari ketiga mata pelajaran itulah mereka harus menyelesaikan tiga misi. Misi pertama membuat visual tempat yang dikunjungi lalu memberikan informasi dan akses menuju lokasi, sehingga mereka memberikan solusi bagaimana destinasi tersebut menjadi tempat wisata favorit,” ujarnya.
Misi kedua dari BLA imbuh Panji para siswa diajak membandingkan suasana Bandung tempo dulu dengan yang sekarang melalui satu lembar foto, lalu menjelaskan sejarahnya.
“Misi ketiga yang paling lucu, banyak warga yang tidak tahu tanggal 25 September itu hari apa. Ada yang menjawab Hari Sabtu hingga peristiwa Bandung Lautan Api,” ujar Panji.
Sementara itu, salah seorang siswa Adzra Garneta Leysa Somantri mengatakan pembelajaran tersebut menambah pengetahuannya khususnya sejarah Kota Bandung yang selama ini banyak belum diketahuinya.
“Banyak tempat dan gedung yang kini sudah beralihfungsi, dengan mengikuti pembelajaran ini saya jadi bertambah informasi mengenai sejarahnya,” ucapnya.
Adzra pun mengaku terkejut saat banyak warga asli atau yang sudah menetap lama di Bandung tidak mengetahui bahwa tanggal 25 September itu merupakan hari jadi Kota Bandung.
“Ya agak kaget juga ternyata banyak warga yang tidak mengetahui bahwa tanggal 25 September merupakan hari jadi Kota Bandung, padahal mereka sudah lama tinggal disini,” pungkasnya. (Ade Bayu Indra/Tugu Bandung.id) ***