World Cup Qatar 2022
KESEBELASAN Samba Brasil juara dunia 5 kali World Cup memastikan lolos ke putaran 16 besar setelah mengalahkan Swiss 1-0 pada laga kedua di Grup G Piala Dunia Qatar 2022, yang berlangsung di Stadion 974, Senin (28/11/2022) di Doha – Qatar.
Pertandingan ketiga terakhir bagi Brasil vs Kamerun pada Sabtu (3/12/2022) pukul 2.00 dini hari WIB tak menentukan lagi karena koleksi raihan angka Brasil 6 poin tak mungkin lagi dikejar Swiss, Serbia dan Kamerun.
Meski tak lagi menentukan, tentu saja tim Selecao tak akan membiarkan Kamerun untuk mendapatkan keuntungan dari posisi Brasil yang sudah pasti lolos ke 16 besar.
Tim Samba Brasil rangking 1 dunia ketika mengalahkan Swiss, tidak diperkuat andalannya Neymar yang mengalami cedera saat mengalahkan Serbia 2-0 di laga pertama. Namun Brasil kini tak lagi tergantung pada sosok Neymar seorang seperti pada dua World Cup sebelumnya yaitu 2014 di Brasil dan 2018 Rusia.
Menurut legenda Brasil, Pele yang membawa Brasil juara dunia 3 kali (1958, 1962 dan 1970) tim Brasil saat ini tak lagi tergantung pada sosok Neymar seorang karena kekuatan Brasil kini mengandalkan kolektivitas, kekuatan secara tim keseluruhan merata dan tangguh dibagian depan, tengah dan belakang. Demikian diungkapkan Pele pada ESPN Brasil belum lama ini.
Pele menjadi leading top scorer dengan 77 gol dari 92 pertandingan timnas Brasil yang dibelanya.
Pele Dirawat Masuk RS
Pele (82), Rabu (30/11/2022) masuk rumah sakit di Sao Paulo seperti diungkapkan Kely Nascimento putrinya Pele. Namun tak ada hal yang membahayakan ungkap Kely pada ESPN Brasil.
ESPN Brasil melaporkan Pele selain peawatan rutin juga mendapat gangguan pada jantungnya yang diperkirakan akibat pengobatan chemotherapy yang tak berjalan sesuai seharusnya.
Tahun 2021 lalu Pele menjalani operasi untuk mengangkat tumor pada colon-nya, dan sejak itu rutin ke RS untuk perawatan dan kontrol.
Brasil terakhir menjadi juara piala dunia untuk kelima kalinya pada World Cup 2002 di Jepang, yang kini masih menjadi rekor yang belum bisa disamai negara lain. Jerman yang paling dekat menyamai Brasil dengan 4 gelar juara dunia.
Setelah 20 tahun mampukah Brasil bangkit dari mimpi buruk ketika menjadi tuan rumah World Cup 2014 gagal menjadi juara di kandang sendiri dan sempat dipermalukan kalah 7-1 dari Jerman.
“Kami gagal menjadi juara di kandang sendiri tahun 2014 dan bahkan dikalahkan Jerman 7-1 pada babak knock out setelah penyisihan grup. Hal ini terjadi karena kami terlalu mengandalkan Neymar, hal yang sama terjadi lagi di Rusia,” ungkap Pele.
“Kini Brasil di bawah pelatih Tite menekankan kolektivitas dan pemain pemain muda yang bisa memberi perlawanan lebih ketat, bagus dalam menyerang dan bertahan yang juga solid. Selecao bisa menyerang sesuai kondisi dan pencetak gol bisa dilakukan bukan hanya oleh para striker (penyerang) tapi juga gelandang dan pemain belakang dengan kemampuan menerobos pertahanan lawan dan menciptakan peluang mencetak gol,” tegasnya.
Di antara pemain muda striker potensial Brasil adalah Rodrygo (22) yang kini bermain di klub Real Madrid (Spanyol). Menurut Pele, kemampuan Rodrygo di garis depan menjanjikan dengan skill mumpuni.
“Dia masih muda dan masa depannya cerah untuk menjadi salah satu andalan Brasil disamping striker lainnya seperti Neymar, Pedro, Raphina, Gabriel Jesus, Martinelli, Antony dan Vincius Junior,” kata Pele.
Bagian belakang Brasil cukup solid dengan pemain kawakan Thiago Silva (Kapten) dan Dani Alves, didukung pemain muda Alex Sando Alex Telles ,Bremenm Danilo, Eden dan Marquinhos. Penjaga gawang, Brasil mempunyai Allison dan Ederson.
Pada dua pertandingan di grup G yang dimenangi Brasil, 3 gol tercipta, dua gol pada laga kontra Serbia oleh Richarlison dan satu gol lainnya pada petandingan melawan Swiss yang diciptakan gelandang Casemiro.
“Ini merupakan bukti, gol bisa dicetak bukan hanya mengandalkan pemain depan saja tapi pada saat penyerang kesulitan menembus pertahanan, pemain tengah dan belakang bisa diandalkan untuk menciptakan peluang dan gol,” tegas Pele.
Mengenai peluang Brasil untuk menjadi juara dunia untuk kelima kalinya, Pele menyatakan culup terbuka asalkan tetap bermain konsisten lolos dari 16 besar untuk masuk 8 besar, setelah itu tantangan semakin berat untuk masuk 4 tim terbaik perebutan ke semi final dan final.
“Saya percaya pada kemampuan pemain muda Brasil 2022, namun pada sepak bola keberuntungan juga harus diperhitungkan. Kami berulang kali gagal karena dewi fortuna tidak bersama kami. Namun tahun ini setelah terakhir kali menjadi juara 2002, empat kali berikutnya selama 16 tahun gagal 2006, 2010, 2014 dan 2018, kini saatnya Brasil dengan barisan pemain mudanya dengan kemampuan merata seharusnya bisa menembus final dan menjadi juara. Semoga harapan saya dan seluruh rakyat Brasil bisa tercapai pada world cup 2022, saya berdoa untuk mencapai itu,” ungkap Pele pada ESPN Brasil jelang World Cup berlangsung.
Semoga Pele segera pulih dari perawatan di rumah sakit dan harapan serta doanya pada tim Samba Brasil bisa tercapai. (Bambang Kunthady)***