KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Politik uang yang selama ini sering disebut-sebut dilakukan oleh peserta pemilu, saat ini tidak lagi menentukan keterpilihan peserta pemilu baik partai politik, caleg maupun capres. Yang sangat menentukan keterpilihan nomor satu saat ini adalah keterkenalan. Hal itu diungkapkan pengamat politik, Direktur Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti saat menjadi pembicara dalam Sosialisasi Pengawasan Siber dalam Pemilu 2024, yang digelar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jabar di Bandung, Selasa (28/10/2022).
“Berapapun dana yang digelontorkan peserta pemilu untuk membeli suara, jika yang bersangkutan tidak dikenal, maka tidak akan berpengaruh banyak,” katanya.
Alasannya menurut Ray, pemilih saat ini sudah mengarah kepada pemilih yang rasional dan cerdas. Para pemilih akan melihat calonnya yang dikenal dan berprestasi.
“Sisi positifnya para pemilih sekarang sudah mengarah pada pemilih yang rasional, yang menentukan pilihan kepada calon yang Ia kenal dan berprestasi atau rekam jejaknya baik,” ujar Ray.
Jadi menurutnya, jika seorang calon merasa tidak dikenal dan juga tidak berprestasi, lalu sibuk menyiapkan diri setahun apalagi bahkan beberapa bulan sebelum pemilu, itu sudah terlambat.
Pada kesempatan yang sama, Koordiantor Divisi (Kordiv) Penyelesaian Sengketa Pemilu Bawaslu Jabar, Yulianto memaparkan tahapan Pemilu 2024 saat ini pada tahap verifikasi faktual Parpol peserta Pemilu.
“Secara nasional ada sembilan parpol yang sudah dinyatakan lolos verifikasi administratif, lalu saat ini sedang dilakukan verifikasi faktual oleh KPU dari pusat hingga daerah, termasuk di Jawa Barat,” ucap Yulianto.
Di Jawa Barat, verifikasi faktual 9 Parpol tersebut sudah selesai dilakukan, tinggal tahapan selanjutnya adalah verifikasi calon.
Yulianto menegaskan, semua tahapan verifikasi tersebut secara seksama terus diawasi Bawaslu, dan Bawaslu membuka masukan dari masyarakat jika menemukan indikasi kecurangan, agar segera melapor ke Bawaslu. (Apun)***