KUALA TERENGGANU, MALAYSIA (TUGUBANDUNG.ID) – Sprinter terkemuka asal negri kincir angin Arvid de Kleijn (29) dari tim divisi 2 Tudor Peo Cycling (Swiss) sesuai prediksi tampil solid membuktikan kualitasnya sebagai sprinter rangking ke-18 UCI memenangi etape I balap sepeda Petronas Le Tour de Langkawi (LTdL) edisi ke-27/ 2023 dari Kerteh ke Kuala Terengganu di negara bagian Terengganu, Malaysia, Sabtu (23/9/2023) sekaligus merebut kaus hijau Petronas tanda pimpinan klasemen umum.
Di bawah cuaca panas, Arvid de Kleijn yang merupakan sprinter dengan rangking tetinggi yang mengikuti LTdL 2023 memenangi adu sprint massal peloton besar di akhir etape 1 memanfaatkan Gleb Syritsa (Astana) pemenang etape I LTdL 2022 yang membuka sprint terlebih dahulu dari jarak 200 meter, namun sprinter bertubuh tinggi besar mantan warna negara Rusia ini tak mampu mempertahankan posisi terdepan, dilewati de Kleijn di garis finis, diikuti Sasha Weemaes (Human Powered Health/Belgia) dan Tegh Batsaikhan (Roojai Insurance/Mongolia), sedangkan Gleb Syitsa (Astana/ex. Rusia) harus puas di urutan keempat dan peloton besar dengan waku sama 4 jam 25 menit 48 detik
Dengan memenangi etape I, de Kleijn juga merebut kaus hijau sebagai pimpinan klasemen LTdL 2023 dengan waktu tercepat 4 jam 25 menit 38 detik setelah mendapat bonus pemotongan waktu 10 detik sebagai pemenang etape, unggul 4 detik atas “runner up” Sasha Weemaes + 4 detik dan ketiga Tegh Batsaikhan + 4 detik.
Posisi klasemen terbaik atlet Indonesia setelah etape 1, Abdul Gani (Nusantara Cycling Team/Indonesia) di urutan ke-18 ( + 10 detik). Untuk kaus putih klasemen pembalap Asia dipegang Tegh Batsaikhan (Roojai Insurance/Mongolia) sebagai pemegang klasemen Asia.
Usai finis etape 1 pada jumpa pers, pemegang kaus hijau de Kleijn mengatakan timnya Tudo Pro Cycling bekerja keras mengontrol lomba agar bisa menguasai adu sprint. “Tim Tudor Pro bekerja kocmpak melakukan pengejaran bersama tim pro lainnya, Astana, EF Education, Caja Rural, Green Project Bardiani dan tim lainnya bila terjadi “break away”.
Kondisi saya juga sudah siap saat ini setelah tampil di tiga lomba sebelum LTdL sehingga saat adu sprint dalam kondisi prima dan bisa melesat bertenaga pada 100 meter setelah dibuka jalur sprint oleh dua rekan setim dan saya bisa menempel Gleb Syritsa yang membuka sprint finis, dan saya bisa melewatinya di garis finjis,” ungkap de Kleijn yang dijuluki “little Gorila”
Minggu (24/9/2023) etape II akan memempuh jarak 186 km (Kuala Tengganu – Kota Bharu) yang juga rute datar. Persaingan pada etape II ini kembali jadi pesaingan para sprinter tim divisi 1 dan timm po divisi 2 dan 3 yang belum kebagian memenangi etape,” ujar Serguei Yakolev, direktur tim Astana Qazaqstan. (Bambang Kunthady)***