KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Berdasarkan rilis BPS tanggal 5 Mei 2023, perekonomian Jawa Barat pada triwulan I 2023 tumbuh 5,00% (yoy). Pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan triwulan IV 2022 (4,61%) tersebut menempatkan Jawa Barat sebagai provinsi dengan pertumbuhan tertinggi ketiga di Pulau Jawa.
Dari siaran pers BI Jabar yang diterima Sabtu (6/5/2023), masih tingginya pertumbuhan ekonomi Jawa Barat menunjukkan resiliensi permintaan domestik yang cukup baik di tengah berlanjutnya ketidakpastian perekonomian global. Masih baiknya kinerja perekonomian Jawa Barat pada triwulan I 2023 juga disertai dengan kondisi ketenagakerjaan yang membaik. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2023 tercatat 7,89% yang lebih rendah dari posisi Agustus 2022 pada 8,31%. Kondisi tersebut mengkonfirmasi perkembangan ekonomi Jawa Barat ke arah yang positif dengan serapan tenaga kerja yang lebih baik dan daya beli masyarakat yang turut terjaga.
Tingginya mobilitas masyarakat sejalan dengan hari libur nasional dan cuti bersama berdampak positif pada permintaan domestik dan mendorong kinerja pariwisata. Aktivitas parawisata yang meningkat tercermin pada kinerja sektor transportasi serta penyediaan akomodasi, makan dan minum yang tumbuh secara tahunan masing-masing 6,37% dan 9,19%. Daya beli masyarakat yang terjaga berhasil mendorong konsumsi rumah tangga tumbuh 4,60%. Selain itu, peningkatan realisasi belanja Pemerintah telah mencatatkan pertumbuhan konsumsi Pemerintah 6,96% (yoy) yang terutama disorong oleh pembayaran THR ASN dan pembiayaan proyek multiyears.
Di bidang ekspor, ekspor Jawa Barat juga tumbuh mengesankan pada triwulan I 2023 dengan capaian 4,95% (yoy). Pertumbuhan tersebut meningkat signifikan dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya pada 3,91%. Sesuai rilis BPS, kinerja tersebut didukung oleh ekspor kendaraan dan part-nya yang tumbuh 37.36% (yoy).
Hal tersebut menunjukkan bahwa industri otomotif nasional yang sebagian besar berlokasi di Jawa Barat berada dalam kondisi baik. Selain itu, masih kuatnya permintaan terhadap industri makanan-minuman, pakaian dan lain-lain berhasil mempertahankan kinerja industri pengolahan yang tumbuh 6,62% (yoy).
Memasuki triwulan II 2023, perekonomian Jawa Barat diprakirakan meningkat sejalan dengan antusiasme mudik lebaran 2023 terutama mengingat bahwa Jawa Barat merupakan salah satu tujuan mudik terbesar di Indonesia. Aktivitas mudik diperkirakan mampu mengakselerasi kinerja sektor akomodasi makan minum, industri makanan dan transportasi.
Berdasarkan hasil Survei Konsumen, Indeks Keyakinan Konsumen di Jawa Barat pada April 2023 tercatat 109,1 yang lebih baik dibanding Maret 2023 pada 102,7. Hal tersebut menunjukkan peningkatan daya beli dan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi. Secara keseluruhan tahun 2023, perekonomian Jawa Barat diprakirakan tumbuh dalam kisaran 4,7%-5,5% (yoy) dengan dukungan meningkatnya mobilitas masyarakat. Optimisme tersebut ditopang oleh baiknya pertumbuhan investasi di 2023.
Sesuai data BKPM, realisasi investasi PMA pada triwulan I tumbuh 20,2% dan PMDN tumbuh 12,4% dengan nilai investasi tertinggi secara nasional. Namun demikian, beberapa tantangan tetap perlu diwaspadai. Ketidakpastian kondisi ekonomi global berpotensi menekan kinerja ekspor Jawa Barat. Selain itu, adanya Covid-19 varian baru berpotensi mengurangi mobilitas dan aktivitas ekonomi.
Kedepan, sinergi dan kolaborasi perlu terus diperkuat terutama allignment program kerja dengan seluruh stakeholders. Berbagai upaya perlu terus dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas dan mendorong akselerasi pemulihan ekonomi. Promosi investasi, perluasan dan percepatan digitalisasi, penguatan peran UMKM, serta optimalisasi infrastruktur konektivitas untuk meningkatkan pemerataan ekonomi di Jawa Barat merupakan upaya-upaya yang perlu didorong bersama secara berkesinambungan. (Pun)***