Menu

Mode Gelap

Berita · 7 Okt 2022 09:26 WIB ·

Peran Kaum Muda dan Solusi Kesehatan di Jawa Barat

 PENYELESAIAN masalah kesehatan tentu membutuhkan partisipasi masyarakat. Berdasarkan data terkini sensus kependudukan, 1 dari 4 penduduk Jawa Barat adalah anak muda. Hal ini menjadi peluang dalam membentuk agen-agen perubahan yang dapat terlibat dalam penyelesaian masalah kesehatan di Jawa Barat, dan tentu harapannya Indonesia.* Perbesar

PENYELESAIAN masalah kesehatan tentu membutuhkan partisipasi masyarakat. Berdasarkan data terkini sensus kependudukan, 1 dari 4 penduduk Jawa Barat adalah anak muda. Hal ini menjadi peluang dalam membentuk agen-agen perubahan yang dapat terlibat dalam penyelesaian masalah kesehatan di Jawa Barat, dan tentu harapannya Indonesia.*

TASIKMALAYA (TUGUBANDUNG.ID) – Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada triple burden of diseases atau disebut tiga beban penyakit di antaranya penyakit tidak menular (PTM), penyakit menular yang belum selesai, hingga munculnya ancaman penyakit infeksi baru.

Sebut saja beberapa penyakit tidak menular di Indonesia seperti diabetes dan hipertensi, Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kejadian diabetes dan hipertensi tertinggi di dunia. Belum lagi masalah tuberkulosis, gizi buruk, HIV dan lainnya. Serta pandemi Covid-19 yang merupakan wujud nyata bagaimana beban masalah kesehatan Indonesia semakin berat karenanya.

Sebagai contoh, Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan penduduk terbanyak di Indonesia yang menyimpan berbagai masalah kesehatan. Masih rendahnya kualitas kesehatan masyarakat, seperti banyaknya jumlah kematian ibu dan bayi, tingginya penyakit menular dan tidak menular, masih rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat, masalah gizi masyarakat, rendahnya kualitas pemerataan dan keterjangkauan fasilitas kesehatan serta terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusinya tidak merata.

Peran anak muda

Penyelesaian masalah kesehatan tentu membutuhkan partisipasi masyarakat. Berdasarkan data terkini sensus kependudukan, 1 dari 4 penduduk Jawa Barat adalah anak muda. Hal ini menjadi peluang dalam membentuk agen-agen perubahan yang dapat terlibat dalam penyelesaian masalah kesehatan di Jawa Barat, dan tentu harapannya Indonesia.

Pirman dan Jenab merupakan salah satu contoh anak muda dari Desa Banyuasih di Kabupaten Tasikmalaya yang mengambil peluang tersebut dengan menginisasi terbentuknya Posyandu Remaja.

Mereka berkolaborasi dengan pihak Pemerintahan Desa Banyuasih dan Puskesmas Taraju dalam proses pembentukannya. Mereka memiliki keresahan terhadap masalah kesehatan reproduksi di daerah tinggalnya. “Dalam kisaran rentan usia saya ini, saya melihat pentingnya pengetahuan terkait kesehatan reproduksi dan lebih penting lagi untuk sebagai generasi muda mulai terlibat paling tidak dalam edukasi sebaya ” ujar Pirman dalam diskusi pembentukan posyandu remaja bersama pihak pemerintahan desa, puskesmas, dan Portkesmas.

Puskesmas Taraju mengapresiasi inisiasi terbentuknya posyandu remaja di wilayah kerjanya sebagai bentuk konkret upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang strategis dalam membantu penyelesaian masalah kesehatan di Kecamatan Taraju.

“Kami melihat banyak sekali potensi penyelesaian masalah yang dapat lahir dari  adanya posyandu Remaja ini. Kami berharap ini dapat menginspirasi lebih banyak lagi kelompok anak muda untuk terlibat dan berkontribusi aktif dalam menyelesaikan masalah di Jawa Barat,”  ungkap Yanti, perwakilan Puskesmas Taraju. Pihaknya kerap memfasilitasi upaya-upaya pelibatan masyarakat di wilayah kerjanya.

Komitmen

Langkah awal terbentuknya posyandu remaja ini tentu merupakan awal yang baik, namun bukan berarti perjuangan telah selesai. Portkesmas sebagai organisasi kepemudaan yang bergerak dalam penguatan puskesmas berkomitmen sejak awal  melakukan pendampingan dalam pembentukan posyandu remaja ini dan akan terus mendukung keberlangsungan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Taraju.

“Perubahan yang berkelanjutan butuh komitmen dan kolaborasi dari semua pihak. Kami berkomitmen untuk mendukung keberlangsungan upaya Kang Pirman, Teh Jenab, dan rekan-rekan lainnya di posyandu remaja nanti.” ujar dr. Naeriansyah, Manajer Program Portkesmas pada saat pembentukan posyandu remaja tersebut.***

 

Artikel ini telah dibaca 240 kali

Baca Lainnya

Peluncuran Rute Tour de France 2025: Penentu Juara, Enam Etape Pegunungan dan Dua Etape ITT

15 November 2024 - 03:39 WIB

Arahan Bey kepada Kepala Daerah di Jabar: Tekan Stunting dan Kemiskinan

14 November 2024 - 21:57 WIB

Unisba Gandeng Unilam, Manfaatkan Limbah Kelapa jadi Barang Ekonomis di Pandeglang

14 November 2024 - 19:49 WIB

Bey Machmudin Serahkan Keputusan Perpanjangan Penjabat Wali Kota Tasikmalaya

14 November 2024 - 18:37 WIB

Herman Suryatman Dorong Bupati dan Wali Kota Pakai Helicopter View

14 November 2024 - 18:16 WIB

Bey Machmudin: Penting bagi Masyarakat Terima Manfaat Keterbukaan Informasi Publik

14 November 2024 - 16:42 WIB

Trending di Berita