BANJARMASIN (TUGUBANDUNG.ID) – Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana sudah berada di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan. Di kota berjuluk “Kota Seribu Sungai” tersebut, doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran itu akan ambil bagian sebagai pengajar di Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat.
Dr Aqua Dwipayana yang terus berkeliling Nusantara menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi ke berbagai wilayah, akan menyampaikan materi dengan tema “Membangun Jejaring Kerja Wartawan yang Berintegritas” pada Kamis 11 Juli 2024 di TreePark Hotel Banjarmasin, Jalan Ahmad Yani KM 6.2, Pemurus Dalam, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Dr Aqua Dwipayana yang pernah menjadi wartawan di berbagai media nasional senantiasa memberikan atensi dan kepedulian pada berbagai program dan aktivitas insan pers nasional. Dirinya menyambut positif amanah menjadi salah seorang pengajar di SJI PWI Pusat.
“Hal ini merupakan sebuah kehormatan bagi saya menjadi salah satu bagian dari program yang sangat baik dan positif dari PWI Pusat yakni SJI ini. Wartawan memang mesti senantiasa mengembangkan dan terus mengasah diri karena mereka harus satu langkah lebih depan dibandingkan masyarakat pembacanya. Jika wartawan tidak memiliki pengetahuan dan kesadaran etik yang tinggi bagaimana dia bisa memberikan dampak positif melalui tulisan atau liputan jurnalistiknya,” ungkap Dr Aqua Dwipayana yang memiliki jejaring pertemanan sangat luas tersebut.
Sosok santun dan rendah hati ini senantiasa bersemangat dan antusias ketika akan memberikan pembekalan dan berbicara di hadapan para wartawan pekerja media. “Saya insyaAllah selalu siap dan bersemangat ketika kembali berjumpa dan berbincang dengan para wartawan,” ungkap Dr Aqua Dwipayana.
Relasi positif
Dalam paparan menjelang pelaksanaan kegiatan, Dr Aqua Dwipayana mengungkapkan membangun hubungan yang baik atau relasi psositif dengan narasumber dan pemangku kepentingan dapat membantu wartawan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya. Hubungan ini juga bisa mewujudkan kepercayaan publik kepada wartawan.
“Membangun relasi yang kuat sebagai wartawan memerlukan waktu dan dedikasi. Hal itu dapat meningkatkan efektivitas jurnalis dalam menulis berita dan mendapatkan akses ke informasi yang relevan,” ungkap penulis buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim tersebut.
Lebih jauh disampaikan, membangun hubungan yang baik dan berkelanjutan dalam profesi wartawan menurut Dr Aqua Dwipayana adalah kunci untuk mendapatkan akses yang lebih baik ke sumber-sumber informasi, memahami berita dengan lebih baik, dan menjalankan tugas jurnalistik dengan efektif.
Namun, kesemuanya itu mesti dilandasi oleh iktikad kuat dan keikhlasan dalam menjaga reputasi dan integritas diri sebagai wartawan profesional. Bapak dari dua anak ini menegaskan tetap menjaga integritas dan prinsip etik adalah hal utama.
Pastikan untuk memahami kode etik jurnalistik yang berlaku. Hindari konflik kepentingan yang dapat memengaruhi objektivitas pada liputan yang sedang dilakukan. “Luangkan waktu untuk memahami sumber-sumber informasi, baik itu narasumber, lembaga, atau komunitas yang dilaporkan,” ucap Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat tersebut.
Juga, ujar Dr Aqua Dwipayana, tunjukkan minat yang tulus pada topik yang dilaporkan dan berusaha untuk memahami perspektif mereka. Selanjutnya adalah membangun kepercayaan. Itu adalah kunci dalam hubungan dengan narasumber dan komunitas.
Jaga janji kita dan berkomunikasi secara jujur. Hindari mengejar cerita spektakuler dengan mengorbankan kebenaran atau etika. “Cobalah untuk membangun hubungan personal dengan narasumber. Bertemu mereka secara langsung, berbicaralah dengan mereka, dan dengarkan cerita mereka. Jangan hanya menghubungi narasumber saat Anda membutuhkan informasi. Ciptakan hubungan yang berkelanjutan,” kata Dr Aqua Dwipayana.
Motivator yang telah memotivasi lebih dari 2 juta orang di Indonesia dan puluhan negara ini juga menegaskan pentingnya memanfaatkan media sosial dan e-mail untuk menjaga kontak dengan narasumber dan kolega wartawan. Tetap terhubung dengan berita dan tren terkini di media sosial.
“Bergabunglah dengan organisasi wartawan atau kelompok diskusi untuk membangun jaringan dan memperoleh dukungan kolega. Hadiri konferensi dan acara industri untuk memperluas jaringan,” pesan Dr Aqua Dwipayana.
Kemudian, tambah pria yang sangat menikmati saat jadi wartawan ini, teruslah belajar. Pertahankan pengetahuan Anda tentang berita, teknologi, dan tren terkini dalam jurnalisme. Belajar dari pengalaman dan kesalahan Anda. Selain itu, lindungi sumber-sumber Anda, terutama jika mereka ingin tetap anonim.
Para wartawan, lanjut Dr Aqua Dwipayana, ketika berkomunikasi dengan banyak orang termasuk para narasumber hendaknya melandasi semua dengan spirit silaturahim yang ikhlas dan jangan pernah transaksional.
Pria yang hobi membantu banyak orang ini pernah menekuni pekerjaan sebagai wartawan dan humas sebelum kemudian memilih berhenti dan hanya menjadikan Tuhan sebagai “atasan”.
Saat masih jadi wartawan, aktivitas silaturahim itu dirasakan Dr Aqua Dwipayana sangat menyenangkan sehingga melakukannya dengan penuh suka cita. Hasilnya dahsyat dan luar biasa. Sampai sekarang masih berkomunikasi baik dengan orang-orang yang dikenalnya sejak sekira 36 tahun lalu.
Mereka respek sekali padanya, bahkan sangat menghargai Dr Aqua Dwipayana yang kiprahnya luar biasa terutama memotivasi banyak orang. “Sikap positif tersebut muncul karena persahabatannya tulus dan ikhlas. Tidak transaksional. Hanya bersikap baik kalau membutuhkan saja,” ungkap Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat itu.
Dalam pembekalannya menjelang sharing, pria yang sejak puluhan tahun lalu konsisten melaksanakan silaturahim dengan ikhlas menceritakan pengalamannya yang sangat menarik berkomunikasi dengan banyak orang termasuk para narasumbernya saat masih jadi wartawan.
Pembukaan SJI Banjarmasin
Sementara itu, SJI yang dilaksanakan bersama oleh PWI Pusat dan PWI Kalimantan Selatan di Banjarmasin resmi dibuka pada Rabu 10 Juli 2024. Pembukaan langsung dilakukan oleh Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin. Dihadiri Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun, Ketua PWI Kalsel Zainal Helmie, para wartawan senior Marah Sarakti Siregar, M Nasir (Ketua Bidang Pendidikan PWI Pusat), Ahmed Kurnia Soeriawidjaja (Direktur SJI PWI Pusat), dan Ketua Dewas Pengawas TVRI Dr Agus Sudibyo.
Kegiatan yang dilaksanakan selama empat hari, Rabu sampai Sabtu, 10 hingga 13 Juli 2024 tersebut diharapaka dapat menguatkan integritas, wawasan kebangsaan, multi-tasking dan berpikir kritis di kalangan wartawan dalam menghadapi teknologi baru dan perubahan global.
Sahbirin menyampaikan, sebagai seorang jurnalis, tentunya harus selalu berpegang pada prinsip kejujuran, akurasi, dan keadilan dalam setiap pemberitaan. integritas adalah fondasi dari kepercayaan publik terhadap media.
Di sisi lain, Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch. Bangun mengatakan, SJI untuk tahun ini masih dibiayai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
“Tetapi tidak seluruhnya bisa ter-cover, karena keterbatasan anggaran tersebut. Maka SJI ini dipangkas menjadi 4 hari saja, yang sebelumnya 2 minggu. Jadi, tolong manfaatkan semaksimal mungkin,” ungkap Hendry.
Ia juga mengapresiasi dan berterimakasih kepada Paman Birin yang pernah menerima penghargaan Pena Emas tersebut, karena selalu mendukung penuh PWI terutama PWI Kalimantan Selatan.
“Harapannya, walaupun Paman Birin nantinya tidak menjabat sebagai Gubernur lagi, Paman Birin tetap bisa mendukung dan selalu menjadi bagian PWI dimanapun berada,” harapnya.
Sebelumnya, Ketua PWI Kalimantan Selatan, Zainal Helmie dalam laporannya mengatakan, Ini merupakan SJI ke-4 yang sudah dilaksanakan di Kalimantan Selatan dan diikuti 35 peserta.
“SJI ini kelasnya tidak banyak, dan tidak semua jurnalis bisa mengikuti kelas SJI ini. Anda terpilih dari 500 wartawan yang sudah melalui seleksi ketat, diharapkan kesungguhannya dan manfaatkan ilmu yang didapat. Kelas ini sangatlah penting karena nantinya atau kedepannya, mereka yang mengikuti kelas ini akan menjadi kader-kader PWI,” ucap Helmie.
SJI PWI Pusat
SJI yang diselenggarakan oleh PWI Pusat merupakan program pelatihan jurnalistik yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi wartawan muda di Indonesia. SJI memfokuskan diri pada pelatihan jurnalistik praktis dengan menghadirkan pengajar dari kalangan jurnalis profesional dan berpengalaman.
Kurikulum
Kurikulum SJI dirancang untuk membekali peserta dengan berbagai keterampilan jurnalistik yang esensial, termasuk:
Metode Pembelajaran SJI
SJI menggunakan metode pembelajaran yang beragam, antara lain:
- Kuliah umum: menghadirkan pembicara dari kalangan jurnalis profesional dan pakar media.
- Diskusi kelas: mendorong peserta untuk saling bertukar ide dan pengalaman.
- Simulasi jurnalistik: memberikan peserta kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan jurnalistik yang telah dipelajari.
- Mentorship: menghubungkan peserta dengan jurnalis profesional untuk mendapatkan bimbingan dan arahan.
Manfaat Mengikuti SJI
Berikut beberapa manfaat mengikuti SJI:
- Meningkatkan keterampilan jurnalistik: peserta akan mendapatkan pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi jurnalis yang profesional dan kompeten.
- Membangun jaringan: peserta akan bertemu dan berjejaring dengan jurnalis profesional dan calon jurnalis lainnya.
- Meningkatkan peluang karir: peserta akan memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan di media massa.
SJI PWI Pusat merupakan program pelatihan jurnalistik yang berkualitas dan bermanfaat bagi para jurnalis muda di Indonesia. SJI menawarkan kurikulum yang komprehensif, metode pembelajaran yang efektif, dan berbagai manfaat bagi para pesertanya.***