MARMOLADA, ITALIA (TUGUBANDUNG.ID) – Persaingan atlet unggulan klasemen atas untuk menguasai Maglia Rosa (kaus pink) sebagai pimpinan lomba Giro d’Italia 2022 berlangsung seru pada etape XX rute tanjakan terakhir pada Sabtu (28/5/2022) dari Belluno ke Marmolada 168 km.
Pemegang kaus pink Richard Carapaz (Ineos/Ekuador) harus mengakui ketangguhan Jai Hindley (Bora/Australia) yang akhirnya mampu menghempaskan juara Giro 2019 ini melalui askelerasi break away 3 km terakhir menuju finis di Marmolada (ketinggian 2.057meter).
Carapaz tercecer tak mampu mengimbangi Hindley, tertinggal 1 menit 28 detik sehingga Carapaz yang hingga etape XIX hanya unggul 3 detik kini harus turun ke peringkat kedua klasemen tertinggal 1 menit 25 detik dari Hindley (26) penguasa baru Maglia Rosa. Posisi ketiga klasemen Mikel Landa (Bahrain Victorious/Spanyol) +1 menit 51 detik, dan keempat Vincenzo Nibali (Astana/Italia) + 7 menit 57 detik.
Dengan menyisakan satu etape XXI (terakhir) pada Minggu (29/5/2022) di Verona melombakan nomor ITT (individual time trial), tampaknya impian Hindley yang tahun 2020 –secara tragis kaus pinknya lepas di etape terakhir nomor ITT direbut Geoghegan Hart– bertekad tahun ini tidak akan terulang lagi. Dia tampaknya akan dinobatkan sebagai juara Giro 2022.
“Tahun ini situasinya berbeda, keunggulan saya 1 menit 25 detik, mustinya cukup untuk mengamankan kaus pink ini dari ancaman Richard Carapaz meski dia bisa tampil lebih baik di nomor ITT 17,4 km hari Minggu ini,” tegas Hindley.
Hindley Tampil Taktis
Pada etape XX rute tanjakan berat melalui 3 puncak gunung Jai Hindley tampil taktis, dia dengan dukungan tim Bora Hansgrohe terus membuntuti Richard Carapaz, sementara salah satu pendukung utamanya Lennard Kamna telah break away terlebih dahulu sejak awal bersama 15 atlet rangking bawah lainnya yang bersaing untuk perebutan pemenang etape. Taktik ini terbukti jitu, 7 km sebelum finis Kamna tersusul grup kecil peloton berisi para unggulan, Carapaz dan Hindley.
Kamna pun menjadi pengatur “pacing” bagi Hindley, bekerja sama menguras tenaga Carapaz yang pada 5 km terakhir tinggal sendirian tanpa dukungan rekannya dari tim Ineos. Pada 3 km terakhir Hindley melakukan askelerasi meneruskan kerja keras Kamna, Carapaz yang mulai goyah mulai tertinggal dan Hindley pun terus memacu kayuhannya semakin cepat dan Carapaz pun tertinggal semakin jauh, kaus pink pun lepas dari genggaman juara Giro 2019 ini yang juga peraih emas “road race” Olimpiade Tokyo 2020.
Pemenang Etape XX
Sementara itu, peloton unggulan membiarkan “break away” para atlet non unggulan sebanyak 20 dalam persaingan perebutan juara etape XX. Pada akhirnya, 20 pembalap itu juga berceceran pada tanjakan terakhir menuju Marmolada.
Tampil sebagai pemenang etape XX, atlet tuan umah Alessandro Covi (UAE Team Emirates/Italia) dengan waktu 4 jam 46 menit 34 detik, kedua Domen Novak (Bahrain Victorious/Slovania) +32 detik, ketiga Giulio Ciccone (Trek Segafredo/Italia) + 37 detik.
Sedangkan para unggulan penguasa klasemen, Jai Hindley (Bora/Australia) finis keenam + 2 menit 30 detik, Mikel Landa (Bahrain /Spanyol) kesembilan + 3 menit 19 detik. Richard Carapaz (Ienos) kesebelas + 3 menit 58 detik dan Vincenzo Nibali (Astana /Italia) ketujuhbelas + 4 menit 37 detik.
Minggu (29/5/2022) etape XXI terakhir di Verona, nomor ITT 17,4 km. Pemegang kaus pink Jai Hindley akan start paling akhir. Akan sulit bagi Richad Carapaz yang start 2 menit sebelum Hindley untuk bisa membalikan keadaan karena jarak tempuh ITT hanya 17 km.
Richard Carapaz butuh keajaiban untuk bisa membalikan keadaan menutup defisit waktu 1 menit 25 detik dari Hindley untuk merebut kembali kaus pink. (Bambang Kunthady)***