TORINO, ITALIA (TUGUBANDUNG.ID) – Meski telah berjuang habis habisan, Maglia Rosa (kaos pink) yang dikuasai Juan Pedro Lopez (24) selama sebelas hari akhirnya lepas juga tak kuasa dipertahankan pembalap asal Spanyol dari tim Trek-Segafredo.
Kaus kebanggaan lambang pimpinan klasemen Giro d’Italia itu berpindah tangan direbut juara Giro 2019 Richard Carapaz (Ineos Grenadiers/Ekuador) yang melakukan gebrakan di etape XIV Sabtu (21/5/2022) rute tanjakan cukup berat Santen-Torino 147 km.
Tampil sebagai pemenang etape XIV, atlet Inggris Simon Yates (Bike Exchange) yang dibiarkan melaju sendirian pada 4 km terakhir karena posisi klasemennya sudah tertinggal jauh 20 menit. Sedangan tiga pembalap yang semula bersama Yates tertinggal 15 detik, bersaing untuk perebutan podium tersisa.
Jai Hindely (Bora Hansgrohe/Australia) finis kedua mengalahkan Richad Carapaz (Ineos/Ekuador) dan atlet vetean terkemuka Italia juara 2 kali Giro (2013,2016) Vincenzo Nibali (Astana) di urutan ketiga dan keempat.
Sementara pemegang Maglia Rosa, Juan Pedro Lopez tertinggal cukup jauh finis ke-10 tertinggal 4 menit 24 detik, sehingga kaus kebanggan itu berpindah tangan direbut Richard Carapaz naik dari semua di posisi kedua klasemen.
Carapaz (28) memimpin klasemen dengan keunggulan tipis 7 detik atas jai Hindley (26) yang merupakan “runner up” Giro 2020, posisi ketiga klasemen Joao Almeida (UAE Team Emirates/Portugal+ 30 detik. Sedangkan andalan tuan rumah, Vencenzo Nibali (Astana/Italia) di urutan ke-8 (+ 2 menit 58 detik).
Gebrakan Tim Bora Hansgrove
Inisiator yang melakukan gebrakan break away pada etape XIV adalah tim asal Jerman, Bora Hansgrove dipimpin Jay Hindley, Emmanuel Buchmann dan Lennard Kamna yang memporakporandakan peloton sehingga berceceran setelah tanjakan pertama.
Setelah 80 km dilalui yang bertahan di grup depan hanya sekitar 15 orang dan jumlah itu uterus berkurang, setelah pada 25 km terakhir Carapaz melakukan upaya break away pada sisa 25 km terakhir menyebabkan Pedro Lopez pemegang kaus pink mulai tercecer dan semakin jauh tertinggal.
“Ini merupakan percoban saya untuk melihat, pesaing utama mana yang bisa bereaksi atas serangan yang saya lakukan. Ternyata Pedro Lopez tidak bisa bertahan. Kini pimpinan klasemen saya kuasai dan tim Ineos Genadiers akan bekeja keras mempetahankan kaus pink yang saya kuasai,” ungkap Carapaz.
Persaingan akan masih amat ketat pada 7 etape terakhir, karena Carapaz hanya unggul 7 detik atas Hindley, dan unggulan lain juga mengintai.
Minggu (22/5/2022) etape XV menempuh rute tanjakan pegunungan Alpen, Rivalolo Canavese – Cogne 177 km melintasai 3 puncak tanjakan kategori 1 dan 2. (Bambang Kunthady)***