Menu

Mode Gelap

Berita · 8 Mar 2023 16:54 WIB ·

BI Jabar Panen Raya Cabai di Sukabumi

 BI Jabar Panen Raya Cabai di Sukabumi Perbesar

KABUPATEN SUKABUMI (TUGUBANDUNG.ID) – Bi Jabar menggelar panen raya cabai bertempat di Pondok Pesantren Al-Hikmah Al-Mahfudizyah, Kabupaten Sukabumi (6/3/2023), yang merupakan salah satu tindak lanjut dari pengembangan Ekosistem Ketahanan Pangan Terintegrasi (PANGSI) bertajuk ‘Sukabumi Project’. Panen raya tersebut merupakan hasil dari budidaya 18.000 pohon cabai yang dilakukan oleh 3 Pondok Pesantren yang merupakan bagian dari Ekosistem PANGSI di wilayah Sukabumi, yaitu Pesantren Al-Hikmah, Pesantren Ulul Albab dan Pesantren Al-Anwar.

Selain panen raya, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan transaksi perdagangan secara non tunai dengan menggunakan QRIS antara Pondok Pesantren Al-Hikmah dengan Koperasi Tani Mandiri Sejahtera (Tamara) sebagai salah satu offtaker, dan dengan Pesantren Al-Umanaa sebagai salah satu produsen yang melakukan pengolahan cabai menjadi produk hilir dengan nilai tambah yang lebih tinggi.

Hal tersebut diharapkan dapat mendorong kesinambungan produksi cabai melalui kerja sama offtaker dan penguatan hilirisasi sebagaimana dicanangkan dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2023.

Deputi Kepala Perwakilan BI Jawa Barat, Bambang Pramono, menyatakan bahwa pesantren memiliki potensi ekonomi yang besar sebagai salah satu sumber alternatif pertumbuhan ekonomi baru.

“Jika dulu pesantren berperan besar sebagai pejuang untuk Indonesia merdeka, saat ini pesantren berperan sebagai pejuang dalam mengisi kemerdekaan dengan turut mengendalikan inflasi, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mengatasi kemiskinan melalui pemberdayaan pesantren dan masyarakat sekitar,” kata Bambang.

Secara spesifik, pengembangan Ekosistem PANGSI Sukabumi Project merupakan wujud sinergi dan kolaborasi antara program pengendalian inflasi dengan percepatan dan perluasan digitalisasi baik dalam aspek produksi/pengolahan, pemasaran dan pembayaran, sebagaimana diinisiasi bersama oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).

Bambang menambahkan, pengembangan Ekosistem PANGSI itu melibatkan alumni program One Pesantren One Product (OPOP) Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang merupakan wujud sinergi dan kolaborasi program yang berkelanjutan antara Bank Indonesia dengan pemerintah daerah.

“Dalam upaya pengendalian inflasi, mendorong ketahanan pangan sekaligus pencegahan stunting (melalui budidaya komoditas perikanan), dan pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan pesantren,” ujarnya.

Ke depan, Sukabumi Project akan terus diperkuat, tidak hanya melalui penguatan pada aspek budidaya, namun juga pada aspek organisasi/SDM, pemasaran dan juga keuangan. Salah satu wujud dari hal tersebut adalah melalui penyelenggaraan kegiatan PANGESTU (Pengembangan Skill Pesantren untuk Umat) yang merupakan capacity building manajemen usaha/bisnis kepada pengelola unit usaha pesantren.

Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri, menyampaikan apresiasi atas inisiasi penyelenggaraan kegiatan panen raya yang diharapkan dapat menjadi momentum pemacu semangat baru bagi para petani cabai, kelompok masyarakat sekitar, dan para santri.

“Santri yang ikut terlibat agar semakin kreatif, maju dan inovatif sehingga dapat menjadi SDM petani produktif,” harapnya.

Dengan perkembangan kondisi iklim saat ini, terdapat setidaknya dua hal yang perlu diantisipasi. Pertama, serangan organisme pengganggu tumbuhan yang memerlukan pengawasan intensif dan penanganan khusus. Kedua, pemeliharaan jaringan irigasi untuk memastikan pasokan air tetap terjaga.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Sukabumi menyampaikan bahwa pelaksanaan upaya terbaik diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap terjaganya produksi dan perluasan akses pasar ke depan.

“Sehingga semakin menguatkan ekonomi para petani dan masyarakat sekitar sebagaimana visi RPJMD 2021-2026 yakni “Mewujudkan Kabupaten Sukabumi yang Religius, Maju dan Inovatif Menuju Masyarakat Sejahtera Lahir Batin,” tegasnya.

Hal Ini mengingat bahwa pesantren memiliki 2 (dua) kekuatan besar yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) yang mumpuni serta dipimpin oleh Pimpinan Pondok Pesantren atau guru yang diharapkan dapat menjadi local champion.

Iyos menegaskan, hal ini juga sejalan dengan program Pemkab Sukabumi yang berupaya mewujudkan santripreneur. (Pun)***

Artikel ini telah dibaca 30 kali

Baca Lainnya

Yuk ke Kampung Batagor Cibangkong, Wisata Kuliner Kota Bandung!

8 Desember 2024 - 19:09 WIB

Monumen Pahlawan Covid-19 Kota Bandung: Cara Menghormati Perjuangan dan Solidaritas Warga

8 Desember 2024 - 18:55 WIB

Mau Nongkrong dengan Tema Otomotif di Kota Bandung? Disini Tempatnya!

8 Desember 2024 - 18:47 WIB

Manfaatkan Layanan Pengaduan Masyarakat SP4N-LAPOR, Begini Caranya!

8 Desember 2024 - 18:43 WIB

Call Center 112 Kota Bandung, Solusi Cepat dan Tepat untuk Situasi Darurat

8 Desember 2024 - 18:34 WIB

Larangan Jalsah Salanah Ahmadiyah Disesalkan Pimpinan DPRD Jabar, Ini Alasannya!

8 Desember 2024 - 11:07 WIB

Trending di Berita