SURABAYA, (TUGUBANDUNG.ID) – Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana tak sekadar menjalankan dengan konsisten silaturahim nyaris tanpa henti dalam aktivitas kesehariannya selama puluhan tahun. Itu dilakukannya di 34 provinsi dan puluhan negara.
Pria ramah, santun, dan gemar menolong orang lain tersebut adalah sosok yang kerap memberikan kejutan membahagiakan bagi siapapun. Apa yang diberikan doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tersebut juga kerap melampaui ekspektasi mereka yang diberikan hadiah darinya.
Termasuk untuk Chairina Okta Wardani (Okky) dan suaminya Muhammad Irfan Yunarto, pasangan pengantin baru yang menikah pada Minggu 5 Februari 2023 di Fave Hotel Mex Tunjungan Jl. Pregolan 1-5, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Okky sendiri adalah putri bungsu Mantan Wapemred Harian Jawa Pos Fuad Ariyanto (akrab disapa Cak Fu) yang merupakan sahabat karib Dr Aqua.
Pada Senin 6 Februari 2023 dini hari, ketika itu Okky baru saja menyelesaikan salat tahajudnya. Ia menerima pesan chat WhatsApp dari sang ayah agar segera menghubungi Dr Aqua. Karena masih terlalu dini, dirinya menunggu hingga pagi guna menghubungi pria dengan jejaring pertemanan sangat luas tersebut.
“Saya semula sekadar menanyakan kabar dan meminta restu atas pernikahan saya . Akan tetapi, di luar dugaan, tanpa ‘babibu’ Pak Aqua mengucapan selamat dan memberikan hadiah kepada saya dan suami ke Bali untuk bulan madu. Dengan perasaan excited saya menyampaikan berita bahagia tersebut kepada Mas Irfan-suami saya. Dia terkejut karena tidak menyangka ada yang memberikan hadiah se-istimewa itu kepada kami berdua,” ungkap Okky menceritakan.
Bagi Okky, sosok Dr Aqua sendiri sudah sangat dikenalnya. Pakar Komunikasi dan motivator kondang itu adalah sahabat karib sang ayah, Cak Fu. Termasuk juga Nurcholis MA Basyari, wartawan senior dan penyunting buku-buku super laris karya Dr Aqua yakni Trilogi The Power of Silaturahim. Kedua sosok ini sudah dianggap keluarga sendiri oleh keluarga besar Cak Fu.
Menyegerakan perbuatan baik
Okky mengaku sangat beruntung cukup akrab dengan Dr Aqua, sehingga kemudian menerima hadiah besar itu. Kisah kedekatan anak-anak dari Cak Fu dengan Dr Aqua berawal ketika Cak Fu terserang stroke pada Agustus 2021.
“Waktu itu saya sering meng-update kabar Ayah kepada Pak Aqua. Selama ayah sakit, Pak Aqua tak kurang dari tujuh kali berkunjung ke rumah maupun ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Mohammad Soewandhie Surabaya tempat ayah dirawat. Dan, beliau selalu membawa buah tangan cukup banyak,” ujar Okky.
Di sela-sela perbincangan ketika itu, lanjut Okky, Dr Aqua bertanya apakah ia sudah ada calon (suami). Jika ada segeralah menikah karena hal itu akan membuat ayah senang. Saat itulah Dr Aqua berjanji akan memberikan hadiah pernikahan bulan madu ke Bali. “Alhamdulillah Allah Swt kabulkan doa kami untuk melangsungkan pernikahan pada 5 Februari 2023,” kata Okky lagi.
Hal yang melekat dalam benak Okky adalah bahwa seorang Dr Aqua selalu menyegerakan perbuatan baik dan senantiasa ingat pada janji dan perkataan yang sudah disampaikan.
Saat Okky mengontak Dr Aqua, sang motivator mempersilakan Okky dan suami menentukan jadwal dan mengirimkan data diri untuk keperluan booking tiket pesawat.
“Kami memilih berangkat pada hari Senin itu juga sore harinya, mengingat cuti kerja yang terbatas. Tak hanya tiket pesawat, ternyata akomodasi pun telah disiapkan. Bukan akomodasi ‘kaleng-kaleng’, tapi di Hilton Garden Inn, hotel berbintang 4 di dekat Bandara Ngurah Rai. Puji syukur kepada Allah selalu kami panjatkan telah memberikan kami rezeki melalui kemurahan hati Pak Aqua,” kata Okky menguraikan.
Putri bungsu Cak Fu itu sangat kaget saat Dr Aqua mengirimkan alamat hotelnya. Ia dan suaminya semula mengiranya hanya mendapat hadiah tiket pesawat Surabaya-Bali Pp saja. Namun ternyata lengkap dengan penginapannya.
“Pak Aqua juga memberi kami hadiah kamar hotel tempat menginap selama di Bali. Masya Allah… Kami kira hanya tiket pesawat saja,” ujar Okky saat komunikasi lewat telefon sama Dr Aqua.
Hotel tersebut milik PT Duta Anggada Realty yang Direktur Utamanya Ventje Suardana, teman Dr Aqua dan Cak Fu. Ventje yang memberikan hadiah kamar buat Okky dan suaminya.
Tidak perlu antre
Keduanya pun berangkat menggunakan pesawat Citilink. Beberapa jam sebelum berangkat, Station Manager Citilink Surabaya Bambang Irawan yang merupakan teman akrab Dr Aqua menghubungi Okky. Menginfokan salah seorang stafnya Jannah akan membantu proses check-in di Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo.
Sementara Dr Aqua mengirimkan boarding pass yang tempat duduknya di kursi depan dekat gang dan tengah. Bambang yang membantu membloknya.
Setiba di Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, seorang staf Citilink Jannah membantu keduanya mengurus check-in dan bagasi sehingga mereka hanya duduk manis, tidak perlu melakukan apa-apa.
“Tempat duduk di pesawat juga sudah disiapkan untuk kami di bagian depan sehingga kami tidak perlu antre dan dipersilakan keluar terlebih dahulu ketika pesawat telah mendarat di Bali. Sungguh. Kami merasa diperlakukan seperti orang penting hehehe,” kata Okky terkekeh dan sungguh merasa diberikan anugerah luar biasa.
Perjalanan Surabaya-Denpasar membutuhkan waktu sekitar 50 menit. Setibanya di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali di Badung, Okky dan suami mampir sejenak untuk makan malam di Solaria di area bandara sebelum menuju hotel. Jarak dari bandara ke hotel yang dekat membuat mereka tidak perlu bermacet-macetan di perjalanan mengingat saat itu hujan turun di Pulau Dewata.
“Tiba di Hotel Hilton Garden Inn dengan memasang muka penuh percaya diri untuk check-in –karena tidak ada bukti pemesanan kamar– saya percaya Pak Aqua tidak mungkin nge-prank pada kami hehe.. Dengan menunjukkan KTP saya pun langsung mendapatkan kunci kamar. Alhamdulillah,” ujar Okky mengisahkan.
Hotel dan kamar yang mereka tempati sudah tidak perlu diragukan lagi kualitasnya. Dari segi kenyamanan, kebersihan, keramahan, dan sebagainya.
Berkeliling Bali
Keesokan harinya setelah sarapan di hotel dengan menu enak dan bervariasi, mereka berdua langsung menyewa motor untuk keliling Bali. Pasangan pengantin baru yang berbahagia itu mengunjungi daerah Canggu.
Sebuah kawasan yang naik daun sejak pandemi karena konon protokol kesehatan tidak terlalu ketat di sana sehingga wisatawan mancanegara betah di daerah ini. Di sana banyak sekali tempat makan dan tempat nongkrong yang tidak hanya estetis tapi juga menawarkan menu yang menggunggah selera.
“Setelah melihat ulasan di media sosial kami memilih Copenhagen. Tempatnya sederhana, tidak terlalu besar, namun selalu ramai pengunjung bahkan antre. Semua menu yang kami pesan tidak ada yang mengecewakan. Kami berkeliling sejenak ke daerah Canggu kemudian berpindah ke Beachwalk dan sekitarnya untuk bernostalgia,” terang Okky.
Menjelang sore keduanya menikmati sunset dan terbesit untuk mencoba tempat milik pengacara kondang Hotman Paris, Atlas Beach Fest. Sayangnya, saat itu cukup mendung sehingga sunset tidak begitu tampak. Benar saja tak lama kemudian hujan turun dengan deras.
Hari ketiga di Bali keduanya memutuskan berpetualang ke Nusa Penida. Semuanya serba nothing to lose karena waktu sudah mepet dan kami belum membeli tiket. “Alhamdulillah masih rezeki, kami tiba di Pelabuhan Sanur sepuluh menit sebelum keberangkatan,” katanya.
Pelabuhan Sanur memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk menampung wisatawan yang tak pernah sepi
Perjalanan dari Pelabuhan Sanur ke Nusa Penida membutuhkan waktu kurang lebih tiga puluh menit menggunakan fast boat. Setibanya di sana mereka kembali menyewa motor dan nekat berpetualang mandiri bermodalkan GPS.
“Kami memilih untuk menjelajahi Nusa Penida bagian Barat. Di sana terdapat beberapa tempat wisata antara lain, Kelingking Beach, Broken Beach dan Angel’s Billabong,” katanya lagi.
Pantai Kelingking merupakan pantai yang sangat populer. Dinamakan Kelingking karena bentuknya menyerupai jari kelingking. Tempat ini mendapatkan gelar pantai paling Instagrammable Tahun 2021. Masuk ke dalam daftar pantai paling cantik di Asia versi CNN Travel dan menduduki peringkat sembilan membuat tempat ini dibanjiri turis domestik maupun mancanegara.
Untuk dapat menikmati air pantainya wisatawan harus melalui perjalanan turun selama dua jam. Keduanya memilih untuk menikmati pemandangan dari atas saja daripada kehabisan tenaga untuk naik kembali pulang.
“Ketika asyik bergantian mengambil gambar suami, ternyata ada yang memperhatikan saya dengan seksama. Ya, seekor monyet yang sudah mengincar tas berisikan kudapan yang saya bawa untuk bersantai di pantai. Dengan sigap ia mengambil kudapan yang paling menonjol yakni sebungkus Chitato berukuran besar. Sontak saya terkejut karena begitu cepatnya hal itu terjadi. Seorang wisatawan mancanegara membantu mengambil tas itu dan terjadilah tarik menarik dengan si monyet. Tas kudapan berhasil terselamatkan. Sebungkus Chitato tersebut dibuka dengan mudahnya dan monyet lain pun datang berbondong-bondong memakannya,” ucap Okky menceritakan lagi pengalaman uniknya.
Selang beberapa menit, keduanya beristirahat di gazebo menikmati semilir angin pantai. Sebungkus roti dikeluarkan untuk mengisi perut setelah perjalanan yang cukup melelahkan. Lagi-lagi seekor monyet memandangi Okky. Ia mulai panik dan menghindar. Namun sang monyet tetap mengikutinya. Sambil setengah berlari Okky mencoba tidak melihat mata si monyet.
“Setelah sedikit memutar saya melihat kotak sampah dan spontan roti yang baru termakan separuh itu saya lempar ke dalamnya. Tanpa menunggu si monyet masuk ke dalam kotak sampah dan mengambil sisa roti saya. Orang-orang lokal pun memberi saran untuk tidak makan minum di area itu. Fiuuhh seandainya si monyet meminta baik-baik pasti dengan senang hati saya berbagi makanan dengannya. Seandainya…,” urai Okky lagi.
Pindah ke pantai berikutnya Broken Beach. Pantai ini berada di tengah tebing setinggi 50-200 meter. Terdapat lubang yang terbentuk karena abrasi air laut selama ratusan tahun sehingga para wisatawan asing menyebutnya Broken Beach. Meskipun matahari sangat terik, namun pemandangan air yang sangat jernih berwarna toska kebiruan beserta suara hempasan ombak sungguh menenangkan. Tak jauh dari Broken Beach, kira-kira sekitar 500 meter terdapat Angel’s Billabong. Di sini wisatawan dapat bermain air lebih dekat.
Karena jadwal kepulangan dari Nusa Penida pukul 16.30 WITA, keduanya sengaja untuk pulang dari area pantai pukul 14.30 agar tidak terlalu terburu-buru, atau bahkan tertinggal kapal.
Sesampainya di pelabuhan Banjar Nyuh mereka lapar sekali namun resto sudah tutup dan hanya dapat memesan mie instan kemasan. Lumayan mengisi perut setelah berpetualang. Mereka pun mencoba bertanya apakah boleh menumpang salat, di area mana saja pun tak masalah. Alangkah baiknya, pegawai resto meminta kami untuk salat di area resto yang lebih dalam sehingga tidak terganggu orang yang berlalu lalang.
Sesampainya di Pelabuhan Sanur mereka mampir membeli makan take away karena sudah terlalu lelah ingin segera tiba di hotel dan mandi air hangat. Pengalaman yang cukup melelahkan namun sangat berkesan dan memuaskan bagi pasangan tersebut
“Hari terakhir di Bali qadarullah badan saya sedikit demam. Tetap semangat kembali sehat dengan sarapan lebih banyak dari biasanya lalu minum obat. Suami meminta untuk beristirahat saja di kamar namun kami belum membeli oleh-oleh untuk keluarga di Surabaya. Dengan bismillah saya pun tetap ingin pergi,” kata Okky.
Di dekat hotel terdapat pusat oleh-oleh baru yang bernama The Keranjang Bali. Dari segi desain arsitekturnya yang tidak biasa, membuat keduaya tergelitik untuk mencoba berbelanja di sana. Ternyata benar. Desain interiornya estetis dan unik.
Di tengah-tengah berbelanja, tiba-tiba Okky teringat Dr Aqua yang berkata bisa meminta late check out jika diperlukan. Seketika Okky menghubungi Dr Aqua untuk menanyakan hal tersebut. “Betapa leganya ketika beliau berkata bahwa kami bisa late check out hingga pukul empat sore dengan menghubungi pihak hotel terlebih dahulu. Kami selesai berbelanja dan tiba di hotel menjelang pukul 12 siang,” ucap Okky bersyukur.
Suami Okky, Irfan mendatangi resepsionis untuk menyampaikan keinginan tersebut dan semua lancar. Bahkan mereka mendapatkan ekstra dua botol air putih karena tinggal lebih lama. Saya memanfaatkan sisa waktu di kamar untuk beristirahat.
Bersyukur dan berterima kasih
Pukul 15.30 WITA keduanya bersiap untuk meninggalkan hotel dan memesan taksi online ke bandara. Perjalanan pulang dari Denpasar-Surabaya menggunakan maskapai Lion Air dengan jadwal 18.10 WITA.
Selagi menunggu, mereka mengunjungi tenant Sotoku yang dekat dengan pintu keberangkatan untuk mengisi perut. Mantap sekali rasanya makan makanan berkuah untuk tubuh Okky yang demam, terlebih saat itu gerimis mulai turun. Keduanya mendapatkan tempat duduk bagian paling depan yang memiliki ruang kaki lebih melegakan terutama bagi Irfan yang memiliki postur tubuh tinggi.
Bulan madu telah usai. Mereka tiba di Surabaya dengan selamat meskipun hujan deras. Dengan perasaan bahagia dan bersyukur pulang menuju ke rumah. Setibanya, Ayah dan Ibu sudah menunggu kedatangan. Adanya perubahan warna kulit yang lebih gosong menandakan bahwa pasangan suami istri baru itu telah bersenang-senang selama di Bali.
“Saya, suami, beserta kedua orang tua kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Pak Aqua sekeluarga, Pak Ventje Suardana, dan berbagai pihak yang terlibat dalam perjalanan bulan madu Mas Irfan dan saya. Semoga kebahagiaan yang kami rasakan menjadi catatan amal kebaikan bagi Pak Aqua Pak Ventje,” kata Chairina Okta Wardani (Okky) dan suaminya Muhammad Irfan Yunarto.***