SELAIN untuk menjalin network dan berbagi penelitian terkini, konferensi internasional diperlukan agar hasil penelitian mendapatkan rekognisi dalam jangkauan yang lebih luas.
Melalui konferensi internasional, peneliti dapat mendapatkan umpan balik, ulasan, maupun komentar dari sesama peneliti hingga para ahli yang memiliki pendalaman area studi yang sama. Maka dari itu, penting bagi para akademisi atau peneliti untuk berpartisipasi dalam konferensi internasional yang dapat membawa dampak baik bagi penelitiannya. Hasil dari umpan balik dan ulasan tersebut nantinya dapat digunakan sebagai pendukung untuk memperbaiki penelitian, melakukan penelitian lebih jauh, hingga berkolaborasi dengan peneliti lain.
Inilah yang menjadi tujuan utama Universitas Persada Indonesia Y.A.I (UPI Y.A.I) dan Research Synergy Foundation (RSF) dalam menyelenggarakan konferensi internasional. Pada tanggal 14-15 Februari 2023, Universitas Persada Indonesia Y.A.I dan Research Synergy Foundation serta para co-host yaitu Universitas Teknologi Muhammadiyah Jakarta (UTMJ) dan Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) mengadakan 2nd International Conference on Multidisciplinary Research for Sustainable Innovation atau dikenal juga sebagai 2nd ICMRSI.
Konferensi internasional ini merupakan kolaborasi kedua antara UPI Y.A.I dan RSF setelah sukses mengelar 1st ICMRSI tahun 2022 lalu. Tema yang diusung tahun ini adalah “Toward Innovation Excellence; Reframing Socio Economic, Science, Technology and Practice Relationship”.
Konferensi yang diadakan melalui platform online ZOOM ini dihadiri oleh 119 presenter, 4 keynote speakers, serta lebih dari 1300 attendee dari 34 negara seperti Indonesia, Austria, Singapura, Republik Korea, Malaysia, Filipina, Republik Cekoslowakia, Taiwan, Hungaria, India, UAE, Saudi Arabia, Turki, Moroko, USA, Pakistan, Tunisia, Yemen, Oman, Myanmar, Bangladesh, Nigeria, Algeria, Ukraina, Mali, Rwanda, Sri Lanka, Azerbaijan, Romania, Armenia, Iraq, Sudan, Tanzania, dan Nepal. Untuk mendukung lancarnya konferensi serta presentasi online, 17 Session Chair dari berbagai negara seperti Malaysia, Filipina, Pakistan, dan India ikut berpartisipasi.
Session Chair bertugas menjadi moderator sekaligus membantu memberikan feedback dan saran bagi para presenter. Maka dari itu, jajaran Session Chair ini diisi oleh para ahli di bidangnya sesuai dengan bidang studi di dalam konferensi ini seperti Akuntansi, Arsitektur dan Desain, Teknik Sipil, Psikologi, Ekonomi, Pendidikan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Humaniora, Teknik Industri, Sistem Informasi, Manajemen, Kesehatan Masyarakat, dan Komunikasi Visual. Total ada 14 bidang penelitian yang dipaparkan dalam sesi presentasi online.
Konferensi internasional 2nd ICMRSI turut diisi dengan Keynote Speaker internasional dari empat negara yaitu Austria, Republik Korea, Singapura, dan Indonesia.
Acara dibuka oleh Prof. Ir. Sri Astuti Indriyati, MS., Ph.D. selaku Conference Chair 2nd ICMRSI dan Rektor Universitas Persada Indonesia Y.A.I yang menyambut para peserta dari berbagai negara dan fokus studi yang beragam. Prof. Ir. Sri Astuti Indriyati, MS., Ph.D. juga berterima kasih pada seluruh Organizing Committee dan Scientific Committee yang mendukung jalannya konferensi internasional 2nd ICMSRI ini.
Kemudian, pidato pembuka disampaikan oleh Prof. Dr. Engr. Yudi Yulius, MBA selaku Ketua Yayasan dan Koordinator Institusi Perguruan Tinggi Y.A.I. Dalam pidatonya, beliau menyampaikan bahwa adanya konferensi seperti 2nd ICMRSI ini adalah untuk mendorong para akademisi untuk tetap membuat penelitian dan mempublikasikannya. Selain itu, beliau berharap agar kegiatan konferensi internasional terus rutin diadakan agar mendukung para akademisi untuk membangun jaringan dan kolaborasi dalam berbagai bidang.
Setelah pembukaan dari Prof. Ir. Sri Astuti Indriyati, MS., Ph.D. dan Prof. Dr. Engr. Yudi Yulius, MBA, acara dilanjutkan dengan penjelasan Global Research Ecosystem dari Dr. Hendrati Dwi Mulyaningsih sebagai salah satu pendiri dan ketua RSF. Beliau memberikan penjabaran mengenai Research Synergy Foundation dan ekosistem riset global yang telah dibangun sejak tahun 2017.
Hingga saat ini, sudah terdapat sekitar 25.000 anggota dari berbagai negara yang sudah mengikuti program-program Research Synergy Foundation. Program-program tersebut termasuk penyelenggaraan konferensi internasional, coaching penulisan artikel ilmiah, workshop dan pelatihan terkait publikasi, forum pembelajaran ilmiah, komunitas reviewer ilmiah, dan program-program sosial lainnya.
Kedepannya, Research Synergy Foundation berharap untuk terus membuka akses dan menyediakan ekosistem penelitian yang mendukung para peneliti, akademisi, dosen, mahasiswa, hingga praktisi untuk terus bisa meningkatkan kualitas penelitian ilmiah dalam berbagai bidang dan dalam skala internasional.
Keynote Speaker pada hari pertama adalah Dr. Phil. Idhamsyah Eka Putra dari Universitas Persada Indonesia Y.A.I yang membawakan topik Academic Publications and Technology: Pros & Cons in Indonesia bersama Co-Keynote Speaker Yulia Hanami, Ph.D dari Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Dalam sesinya, Dr. Idham dan Dr. Yulia memaparkan mengenai kendala personal dan lingkungan bagi para peneliti dalam melakukan penelitian dan publikasi. Menurutnya, penting untuk tetap bisa berkarya dalam bidang ilmiah tanpa melupakan etika akdemisi dalam prosesnya.
Setelah presentasi online sesi pertama, Keynote Speaker pada hari pertama di sesi kedua adalah Prof. Severin Hornung dari Institute of Psychology of the University of Innsbruck, Austria, dengan topik Transforming Work and Organizational Psychology: Research(ers) for Social Justice and Sustainability. Salah satu perhatian utama dalam pembicaraannya adalah mengenai usaha untuk mewujudkan nilai kemanusiaaan terkait dengan tanggung jawab sosial dan ekologi, keadilan, dan keberlanjutan atau sustainability dalam penelitian psikologi organisasional.
Pada hari kedua, Keynote Speaker pertama adalah Dr. Oktoviano Gandhi dari National University of Singapore yang memaparkan topik Multidisciplinary Research in Solar Energy. Dalam sesinya, Dr. Okto menyampaikan mengenai kemungkinan pemerataan energi solar berkaitan dengan biaya produksi yang sudah lebih terjangkau dan minim risiko. Namun begitu, pemerataan ini masih membutuhkan penelitian multidisipliner lebih lanjut termasuk dari bidang energi, kesehatan, masyarakat, lingkungan, dan lainnya.
Keynote Speaker selanjutnya pada hari kedua di sesi kedua adalah Thomhert Suprapto Siadari, Ph. D. dari AI Research Center, DDH Inc. Seoul, Republik Korea dengan topik Revolutionizing Dentistry with Artificial Intelligence. Thomhert Siadari, Ph.D memaparkan mengenai perkembangan penggunaan kecerdasan buatan dalam bidang kesehatan gigi.
Setelah sesi presentasi online, acara dilanjutkan dengan pengumuman Best Paper dan Best Presentation, pembagian sertifikat, serta serangkaian acara penutupan.
Selanjutnya, keluaran penelitian dari 2nd ICMRSI terdiri dari berbagai macam tipe publikasi junal internasional ilmiah, diantaranya adalah: Research Synergy Foundation Gateway di Platform Open Research F1000 yang telah ter-index SCOPUS Q1; jurnal internasional SCOPUS Q1, Q2 di Cogent OA journals dibawah naungan publisher kelas dunia Taylor & Francis Group; dan juga termasuk 24 jurnal internasional lainnya dibawah naungan publisher Research Synergy Press.
Dengan adanya 2nd ICMRSI ini, para peserta diharapkan mendapatkan feedback positif terkait penelitiannya dan mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan publikasi yang akan membawa penelitiannya ke ranah yang lebih luas. Sementara itu, UPI Y.A.I juga berharap konferensi internasional ICMRSI ini bisa terselenggara dengan baik lagi pada tahun berikutnya, menjaring peserta yang lebih banyak, dan menjadi forum ilmiah yang lebih mumpuni. ***