LIEGE, BELGIA (TUGUBANDUNG.ID) – Cuaca buruk (hujan) pada etape IV, Kamis (15/8/2024) dinihari WIB menyebabkan jalan licin tidak menyurutkan para peserta balap sepeda Tour de France (TdF) Putri 2024 meski menyebabkan banyak yang tergelincir.
Tiga atlet sukses break away pada 10 km terakhir, Puck Pieterse (tim Fenix Decenuninck/Belanda), Katarzyma Niewiadoma (Canyon Sram/Polandia) dan pemegang kaus kunng Demi Vollering (SD Worx-Protime/Belanda), ketinya sukses tak terkejar hingga finis, unggul setengah menit dari peloton yang juga berceceran.
Kejutan tejadi pada adu sprint finis ketiga atlet ini, pendatang baru Puck Pieterse (22) asal Belanda dari tim Fenix mampu menjadi pemenang mengalahkan “senior” nya pimpinan klasemen Demi Vollering (SD Worx/Belanda) di urutan kedua dan posisi finis ketiga Katarzyma Niewiadoma (Canyon Sram/Polandia), ketiganya finis dengan waktu sama 3 jam 12 menit 28 detik, pada rute datar dan perbukitan sejauh 123 km dari Valkenberg (Belanda) ke Liege (Belgia).
Dengan hasil etape IV, tidak ada perubahan di klasemen umum, kaus kuning tak tergoyahkan di genggaman Demi Vollering, unggul atas rangking kedua yang kini ditempati Puck Pieterse + 22 detik, sementara pemegang rangking kedua sebelumnya Lorena Wiebes (SD Worx/Belanda) tertinggal jauh finis ke-61 (tertinggal jauh 9 menit 17 detik) akibat terjatuh.
Pada etape IV ini, enam atlet tidak finis dan empat lainnya tidak start etape IV kaena sakit/cedera. Jumlah peserta yang masih berlomba hingga akhir etape IV, 137 atlet dari jumlah 153 yang memulai lomba di etape I.
“Ini hasil yang amat membanggakan bagi saya dan tim Fenix Deceuninck memenangi sprint finis etape IV karena bisa mengalahkan tim tangguh SD Worx-Protime yang amat dominan pada TdF Putri 2023 dan kini pada TdF Putri 2024 juga tetap tim unggulan teratas sebagai juara bertahan. Semoga hasil ini bisa meningkatkan percaya diri rekan-rekan setim lainnya,” ujar Puck Pieterse.
Kamis (15/8/2024) etape V rute perbukitan dan datar, Bastogne ke Amneville 152 km. Peluang bagi para sprinter dan yang mencoba break away. (Bambang Kunthady)***