PARIS, PRANCIS (TUGUBANDUNG.ID) – Lagu kebangsaan Denmark kembali berkumandang di jantung kota Paris, Avenue Champs Elysees Senin (24/7/2023) dini hari WIB mengiringi penobatan juara Tour de France (TdF) edisi ke-110/2023 yang kembali menjadi milik juara bertahan TdF 2022 Jonas Vingegaard (26).
Atlet Denmark dari tim Jumbo Visma (Belanda) penguasa Maillot Jaune (kaus kuning) ini melengkapi dominasi tim Jumbo Visma merebut gelar juara beregu.
Jonas Vingegaard (Jumbo Visma) menjadi juara umum TdF 2023 menyelesaikan jarak total 3.430 km terbagi 21 etape selama tiga minggu dimulai dari kota Bilbao (Basque Country) Spanyol sebanyak tiga etape kemudian delapanbelas etape berikutnya di Prancis. Jonas mencatat total waktu tercepat 82 jam 5 menit 42 detik, diikuti juara 2 kali TdF (2020,2021) Tadej Pogacar (tim UAE Emirates/Slovenia) yang menjadi runner up tertinggal cukup telak 7 menit 29 detik, ketiga Adam Yates (tim UAE Emirates/Inggris) + 10 menit 56 detik.
Gelar juara TdF 2023 yang kedua kalinya diraih Jonas dengan berlomba taktis, kerja keras dan dukungan tim Jumbo Visma yang solid.
Gelar juara TdF tahun ini dicapai Jonas dengan mengandalkan kemampuan ITT nya yang prima di etape XVI nomor ITT 22,4 km unggul telak lebih cepat 1 menit 38 detik dari Tadej Pogacar sehingga keunggulan tipis yang hingga etape XV hanya 10 detik, bertambah menjadi 1 menit 48 detik. Keunggulan Jonas semakin masif ketika di etape XVII, rute tanjakan panjang, Pogacar tercecer jauh sehingga di klasemen semakin terpuruk waktunya tertinggal 7 menit 35 detik.
Pada TdF 2023 maillot jaune dikuasai Jonas sejak etape VI, dan dipertahankan hingga etape terakhir (XXI) finis di Paris.
Meski kota metropolitan Paris lokasi finis akhir TdF sempat rusuh akibat demo sebagian warga akibat penembakan oleh polisi yang menewaskan pelanggar lalu lintas akhir Juni lalu. Kondisi nya kini aman terkendali di Paris sepanjang rute yang dilalui.
Pusat kegitan lokasi finis seputar Avenue Champs Elysees yang digunakan sebagai sirkuit 9 lap pada etape XXI sejauh 115 km start dari Saint Quentin (kota satelit Metropolitan Paris). Penonton yang hadir memenuhi seputar jalanan di jantung kota Paris paska Covid-19 yang sudah dinyatakan berakhir ini lebih dari 800 ribu orang mengelukan para peserta TdF berlomba di jantung kota Paris seputar Avenue Champs Elysees/Arc de Triomphe sebanyak sembilan lap.
Tampil sebagai pemenang di etape terakhir ini melalui adu sprint massal, kejutan oleh sprinter muda Belgia yang kurang dipethitungkan Jordi Meeus (25) dari tim Bora Hanshgrohe unggul sprint atas sprinter terkemuka Belgia pemegang kaus hijau (king of sprint) Jasper Philipsen (Alpecin Deceuninck) di urutan kedua dan ketiga Dylan Gronewegen (Jayco Alula/Belanda), serta peloton besar termasuk pemegang kaus kuning Jonas Vingegaard (Jumbo Visma) dengan waktu sama 2 jam 56 menit 13 detik.
Untuk klasemen lainnya, Tadej Pogar (24) asal Slovenia dari tim UAE Emirates rangking kedua klasemen umum menjadi pembalap termuda terbaik meraih kaus kaus putih, juara kategori “young rider” di bawah 25 tahun. Bagi Pogacar ini adalah keempat kalinya meraih kaus putih U25 (2020, 2021, 2022, 2023).
Untuk “king of mountain” (kaus polda dot) diraih Giulio Ciccone (Lidl-Trek).
Sementara kaus hijau (king of sprint) dipegang Jasper Philipsen (Alpecin Deceuninck/Belgia).
Untuk kategori beregu, Tim Jumbo Visma (Belanda) menjadi juara.
Pada jumpa pers usai meraih gelar juara TdF 2023, Jonas mengatakan suksesnya adalah berkat dukungan bahu membahu delapan pembalap tim Jumbo Visma meski diraih dengan perjuangan berat.
“Setiap kali saya menjadi juara TdF situasinya selalu unik dan selalu berbeda, yang pasti Sepp Kuss (AS) menjadi letnan yang berperan amat penting, namun semua yang lain sangat spesial. Tahun ini akan saya ingat sebagai tahun yang sulit dipediksi untuk menjadi juara TdF meski saya unggul 7 menit 29 detik atas Tadej Pogacar yang amat tangguh. Hanya sekali saya memenangi etape, namun kaus kuning lambang juara umum tetap bisa saya kuasai, itu yang terpenting,” ungkap Jonas Vingegaard.
“Maillot Jaune” ini bukan hanya milik saya tapi milik semua anggota tim Jumbo Visma tanpa mereka saya tidak akan bisa menjadi juara, terima kasih tak terhingga atas dukungan semua rekan setim dan kru pendukung,” tambahnya. (Bambang Kunthady)***